5

82 10 0
                                    

Happy reading
Jangan lupa tinggalkan jejak

Bisa di baca secara gratis
Untuk kalian 😎
Udah End
.

.

.







Saat Sakura mulai membolak-balik halaman buku tua itu, suasana di dalam ruangan semakin tegang. Setiap halaman mengandung simbol-simbol kuno dan mantra yang tertulis dalam bahasa yang tidak sepenuhnya dipahami Sasuke. Sakura membaca dengan seksama, mencoba menemukan sesuatu yang bisa menghubungkan leluhur Uchiha dengan kutukan yang kini menjerat Sasuke.

Tiba-tiba, Sakura menghentikan pembacaannya, jarinya menunjuk pada sebuah bagian di buku itu yang tampak penting. "Sasuke, lihat ini," katanya sambil menunjukkan sebuah tulisan yang samar. "Di sini disebutkan tentang seorang leluhur bernama Madara Uchiha. Dia dikenal sebagai sosok yang sangat kuat namun juga sangat pendendam. Dia mengikat jiwanya dengan kekuatan gelap dalam upaya untuk terus hidup meskipun telah mati."

Sasuke menatap nama itu dengan mata membelalak. "Madara Uchiha? Aku pernah mendengar namanya disebutkan dalam cerita keluarga. Dia adalah sosok yang legendaris tapi juga menakutkan. Apakah dia yang mengutuk keluargaku?"

Sakura mengangguk perlahan. "Sepertinya begitu. Jika benar kutukan ini berasal dari Madara, maka kita sedang berhadapan dengan kekuatan yang jauh lebih kuat daripada yang kita kira. Dia bukan hanya roh biasa—dia adalah entitas yang masih memiliki sisa-sisa kehendak kuat dari hidupnya."

Sasuke merasakan jantungnya berdegup lebih kencang mendengar penjelasan itu. "Jadi, ini bukan sekadar kutukan yang bisa diusir begitu saja?" tanyanya dengan nada khawatir.

"Benar," jawab Sakura serius. "Kutukan ini adalah bentuk dendam yang sangat mendalam dari Madara terhadap keluarganya sendiri. Dia mungkin merasa dikhianati atau dilupakan oleh keturunannya, dan sekarang, dia menginginkan sesuatu sebagai ganti dari rasa sakitnya itu."

Sasuke menggenggam erat tangannya, mencoba menahan rasa takut yang mulai merayap. "Lalu, apa yang harus kita lakukan? Bagaimana kita bisa menghentikan Madara?"

Sakura menutup buku itu dengan tegas. "Kita harus melakukan ritual khusus saat malam bulan purnama, seperti yang sudah kita rencanakan. Tapi kali ini, kita harus bersiap menghadapi Madara secara langsung. Aku akan memanggil rohnya dan mencoba bernegosiasi dengannya, mencari tahu apa yang sebenarnya dia inginkan."

Sasuke menatap Sakura dengan mata penuh rasa khawatir. "Dan jika negosiasi itu gagal? Apa yang akan terjadi padaku?"

Sakura menghela napas panjang, matanya penuh keprihatinan. "Jika negosiasi gagal, maka kita harus melawan kekuatannya secara langsung. Itu akan sangat berbahaya, Sasuke. Tidak hanya untukmu tapi juga untuk semua orang di sekitarmu. Kita akan membutuhkan kekuatan spiritual yang besar untuk mengusir Madara."

Mbah Dukun, Tolong Saya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang