BAB 2

2.4K 195 1
                                    

Heloww guys꒰⁠⑅⁠ᵕ⁠༚⁠ᵕ⁠꒱⁠˖⁠♡

Flen up up nii, happy reading guys!

♪♪♪♪

Suasana begitu senyap, Skaya merasa pening, sekelilingnya begitu pengap dan gelap tak berujung. Skaya berusaha membuka matanya, ia berusaha memberontak dari kegelapan. Skaya yakin ia masih hidup, sebab ia bisa mendengar seseorang berbicara, meskipun ia tak tahu apa yang sedang dibicarakan orang tersebut.

"Gue nyerah, Ra,"

Tepat mendengar bisikan tersebut, mata Skaya terbuka lebar, cahaya matahari menyorot penuh wajahnya, ia merasa sakit mata dan pening sekaligus.

Skaya mengerjakan matanya cepat, sebab saat ini penglihatannya begitu buram, namun kilas-kilas ia melihat postur tubuh seseorang tengah berdiri di hadapannya.

Skaya menunduk, kembali berkedip cepat, akhirnya penglihatannya pilih sepenuhnya, ia pun begitu terkejut melihat kue ulangtahun yang berserakan di jalanan dan sebuah buket bunga yang sudah hancur tak terbentuk.

Tunggu! Skaya membolakan matanya ketika ia sadar dengan situasi ini, ia tentu masih mengingat jelas kejadian ini. Dengan cepat ia mendongak, mendapati seseorang dengan postur tubuh besar, tinggi, dan rambut yang tertata rapi. Yang kini menatapnya penuh kekecewaan.

"Gavin...?" Lirih Skaya tak percaya.

Skaya jelas kejadian ini, kejadian ini terjadi tepat satu hari sebelum kecelakaan. Dimana Gavin datang kerumahnya dan membawa kue serta buket bunga untuk merayakan hari ulangtahunnya, bahkan sebelum hari ulangtahunnya Gavin orang pertama yang memberinya ucapan.

Namun saat itu Skaya malah mencaci maki Gavin dan melempar kue ulangtahun itu ke tanah, buket bunga nya pun ia rebut dan ia menginjak-injak bunga tersebut hingga hancur tak terbentuk.

Saat itu Skaya begitu brutal, ia muak dan kalut karena saat Gavin selalu mengganggunya dan hampir membuat hubungannya dengan Nathan renggang. Kebetulan saat itu Nathan tengah berkunjung, dan Nathan mengawasinya dari dalam mobil.

Tak ingin membuat Nathan salah paham, saat itu juga Skaya mempermalukan Gavin. Biasanya Skaya akan tak acuh jika Gavin mendatanginya, tapi kala itu Skaya begitu takut kehilangan Nathan.

Maka dengan tanpa perasaan Skaya memperlakukan Gavin dengan kejam. Tak lupa Skaya berucap yang menyakitkan.

"Gue benci sama Lo! Pergi Lo dari hidup gue selamanya bajingan!"

Skaya memejamkan matanya menyesal, pasti kata-kata itu sudah terlontar. Ia awalnya bersyukur bisa kembali sebelum pengkhianatan Nathan, tapi ya tuhan kenapa ia kembali disaat seperti ini?!

Mengingat hanya Gavin seorang yang ada diakhir hayatnya, membuat Skaya begitu menyesal dan berniat memperbaiki hubungannya dengan Gavin. Karena kejadian tersebut Skaya sadar hanya Gavin yang begitu tulus dalam hidupnya.

Tapi mengapa ia kembali disaat seperti ini?!

"Maaf Ra, gue selalu bikin Lo risih, gue nyerah," Lirih Gavin dengan sarat penuh kekecewaan. Lantas dia berbalik, punggung yang kokoh itu kini terlihat sedikit menurun. Melangkah pelan meninggalkan pekarangan rumah Skaya, Gavin menatap Nathan yang sedang memperhatikannya dari dalam mobil.

Take Me Back!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang