6

192 22 2
                                    

Tzuyu pov.

"Quality time?" Tanya ku menatap tunanganku ini dengan curiga.

Sana mengangguk tersenyum menatap ku,aku jadi merasa bertambah curiga.

"Quality time yang seperti apa? Kita sudah tinggal bersama kan? Memang kurang? ini belum cukup?"

"Tzu,aku ingin liburan,aku sudah tanya manager mu apakah kau ada waktu luang selama satu minggu" kata sana.

"Jawaban nya aku akan ada beberapa pemotretan tentu saja hahah"

Sana mengangguk.

"Kau ada pemotretan di pulau jeju minggu depan itu yg dia katakan" kata sana.

Aku mengangguk karena memang benar aku ada  pekerjaan di sana,jadi quality time tidak akan bisa pastinya,semoga saja dia tidak bertambah ngambek.

"Tapi kita bisa kesana bersama sekalian liburan kan?"

Benar,tapi aneh,sana biasanya tidak begitu tertarik ikut aku bekerja.

"Tapi mungkin aku akan sibuk,nanti kau marah lagi kalau aku tidak punya waktu quality time yg kau inginkan itu dan membuat mu kecewa"

"Kau memang membuatku kecewa belakangan ini,apakah kau mau membuat aku bertambah kecewa,kau bisa pergi bersama si siapa? Roje (Rose) dan bersenang senang tapi untuk ku kau tidak mau?" Sana menusukkan jari tangan nya tajam2 kearah dadaku.

"Aku tidak bersenang sebanf dengab nya" aku sedikit terbawa emosi tapi aku berusaha tetap tenang.

Aku memutar tubuh ku dan menghampiri sofa panjang dan menghempaskan tubuh ku disana,aku benci bertengkar dengan nya,aku memang belakangan ini sangat sibuk dengan bekerjaan ku,kalau sana bilang aku berubah? Apa benar? Aku hanya tumbuh menjadi seorang yang dewasa.

Aku bukan lagi gadis remaja yg dulunya jatuh cinta dengan sana yg kebetulan menjadi guruku.

Aku mengeluhkan nafas ku keras keras.

"Baiklah,tapi jangan sampai mengganggu pekerjaan ku disana"

Sana menghampiri ku dan duduk di pangkuanku menghadap ku.

Wanita itu menyentuh bibirku dengan jemari lentiknya

"Aku tidak bisa janji soal itu" kata sana berbisik di depan bibirku.

Dia menarik dagu ku mendekat dengan dengan dirinya dan menuai jarinya sehingga aku membuka bibirku dan sana melumatnya dengan napsu.

*Adult warning 21+ yg di bawah umur ini bisa di skip*


















Sana menarik leher belakang ku dengan erat,awaknya saling membalas couman tapu lama lama kami berciuman seperti kesetanan,lidah kami saling bergulat dengan liar,aku memegang pinggangnya agar dia tetap imbang di pangkuan ku.

Birahi ku naik,dan satu tanganku mulai membuka kancing kemeja yang di kenakanya dengan susah payah,yang satunya masih menahan pinggangnya.

Butuh beberapa detik sampai aku bisa membuka pakaian atasan kemeja yang dia kenakan.

Sana memakai bra hitam berenda transparant yg sangat tipis sehingga aku warna puting payudara nya terlihat.

Aku mengangkat nya dan menidurkan nya di sofa dengan lembut tanpa melepaskan ciuman kami.

Kulepas ciuman itu untuk melepaskan  pakaian ku,sana menarikku kepadanya dengan kasar dan kami kembali berciuman dengan liar.

Ciuman ku turun ke lehernya memberikan ciuman ciuman basah disana,membuat nafasnya tersengal,semakin turun ke area dada dan memberikan jilatan panjang diantara belahan dadanya,sambil meremas dadanya yang kencang dan kenyal.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

 Sugar Mama (Dosen Killer Book Il) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang