Sana sangat marah, tepat saat dia kembali ke apartemen mewah nya dan menyalakan TV nya berita tentang tzuyu membentang luas bersama rose.
Bagaimana tentang kedekatan mereka di siang hari itu, dan yang jadi momen pertanyaan aktif hari itu, kemana tunangan nya, kenapa tzuyu pergi dengan orang lain.
Sana mematikan TV nya dirinya merasa di khianati oleh tzuyu, dia segera mematikan TV itu dan menangis sepanjang hari.
****
Sorenya setelah kembali dari makan siang bersama rose, dia pun pulang diantar oleh mobil agency, sambil bersenandung dia membuka pintu apartemen dan segera masuk.
Mendengar suara isak dari ruang tamu yang di kenalnya dia pun segera memeriksa keadaan tunangan nya.
"Kamu kenapa" Tanya tzuyu menempatkan dirinya duduk di lantai menatap sana yang masih menangis.
Tangan tzuyu terangkat merapikan beberapa helai rambut sana yang berantakan, pergerakan itu ditolak oleh sana dengan tepisan tipis sambil memper erat pelukan bantalnya.
"Kamu kenapa? Kenapa nangis? "
Tapi sana masih tak mau menjawabnya.Karena bingung mau melakukan apapun gadis lebih muda itu bangkit, pikir tzuyu mungkin tunangan nya butuh waktu untuk sendiri dulu, dia hanya akan pergi sebentar untuk membersihkan diri lalu kembali padanya.
"Tzuyu, apa kau benar benar masih mencintaiku? " Tanya sana tanpa menoleh, membuat tzuyu menghentikan langkahnya.
Tzuyu berbalik terdiam menatap sana.
"Kenapa kau bertanya seperti itu? " Tanya nya.
"Kamu berubah tzu... " Kata sana lagi dengan isaknya.
"Maaf kalau aku ada salah, aku hanya ingin hidup normal, bukan seperti tadi, aku menyesal, maafkan aku" Kata tzuyu.
Sana kembali diam dan tzuyu memutuskan untuk kembali ke rutinitas nya sampai malam tzuyu membiarkan tunangannya itu untuk sendiri.
***
Di pagi harinya tzuyu bangun pukul 8 pagi, ponsel nya terus berdering membuatnya terusik dan menjawab panggilan managernya, gadis itu harus tiba untuk pemotretan jam 10 pagi, memaksa gadis Taiwan itu untuk bersiap dengan cepat.
Hal yang tzuyu lakukan saat panggilan itu berakhir adalah dimana langkah kakinya bergerak ke ruang TV dimana sana menghabiskan malam nya, tapi dia tidak ada disana, tzuyu memeriksa beberapa tempat sampai dia yakin bahwa seperti nya sana memang sudah tidak ada di apartemen mereka.
Bingung dan sedikit panik dia kembali ke kamarnya mengambil ponsel nya dan mencari kontak sana lalu memanggilnya, sana menreject panggilannya, pikir nya mungkin sana melakukan kesalahan, dan tzuyu kembali memanggilnya dan sana melakukannya lagi.
Mendengus dengan sikap kekanakan tunangannya itu, tak terlalu diambil pusing, dia malah menganggap enteng masalah ini dan memilih untuk bersiap untuk bekerja.
****
Pukul 1 siang sesudah pekerjaan nya selesai, tzuyu kembali menghubungi sana terus menerus dan sana masih saja tidak mau mengangkat panggilan nya.
*kamu marah nya kaya anak kecil, memangnya tidak bisa di bicarakan baik baik* ini adalah pesan tzuyu untuk sana.
*tinggalkan aku sendiri, dan jangan pernah ganggu aku lagi* itulah jawaban dari sana dan gadis itu mematikan ponsel nya.
*****
Entah kenapa hal itu justru membuat tzuyu kesal pada sana, kenapa dia begitu egois pada nya, kenapa memutuskan secara sepihak, apa dia salah bila dia tidak suka dengan segala kemewahan itu.
Hal itu membuat nya benar benar di luar dugaan, dan sana yg awalnya hanya mengancam nya kini dia ketat ketir sendiri karena tzuyu seperti menganggap kemarahan sebagai akhir hubungan nya.
"Momo~ya... " Isaknya di telepon pada sahabatnya.
"Kenapa kau menangis? " Tanya momo dengan nada panik.
"Tzuyu seperti menganggap ancaman ku dengan serius, dia bahkan tidak mendatangi ku lagi sekarang"
Momo bingung dengan apa sana katakan, sejak saran yang dia berikan pada sana tentang memanjakan nya dengan sejuta kemegahan itu seperti bukan ide bagus.
Sana kembali menjelaskan nya tentang kejadian beberapa waktu dan momo tidak bisa berkata apapun.
"Sebaiknya kita bertemu secara langsung, sugar baby mu itu berbeda dengan punya ku, bagaimana kalau kita ajak mina juga? Mungkin dia bisa memberikan saran yang lebih bagus untuk kasus ini" Kata momo menyaran kan.
Sana setuju, tapi dia meminta momo untuk mengajak mina karena dia sudah lama tidak menghuni sahabatnya yang satu itu, dia takut mina akan marah padanya.
"Mina setuju" Kata momo
"Dia membalas pesan singkat ku, kita besok bisa bertemu sekalian reunian seperti nya seru. "
Mendengarnya membuat semangat sana kembali muncul, dia rindu mina walau mungkin dia nanti akan kena banyak omelan dari nya karena sempat melupakan nya.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Mama (Dosen Killer Book Il)
FanfictionDosen Killer Book ll perjuangan keluarga sana yang kini bukan lagi menjadi seorang dosen melainkan jutawan muda karena perusahaan keluarganya meroket sejak bekerjasama nya dengan keluarga Chou