Gin saat ini berada di Uwu Caffe setelah dijadikan sandra untuk merampok bank
Dia memasuki Caffe itu untuk membeli makanan, dan pas sekali ternyata Thia sedang on duty disana
Setelah melayani Gin, Thia berlari ke belakang menemui temannya untuk mengatakan dia akan off duty, Thia melepas pakaian kerjanya dan keluar menemui Gin yang sedang duduk melamum dikursi depan Uwu Caffe
Tangan Gin ditarik cukup kencang ke halaman belakang Uwu Caffe "Gin! Astaga ayo sini!" suara Thia yang berbicara dengan nada khawatirnya
"Bener kamu diculik tadi? Kamu diapain sama mereka? Kamu luka kah? Siapa yang nyulik kamu Gin? Kok bisa sih kamu diculik??" pertanyaan beruntun Thia lontarkan
Gin menepuk pelan bahu Thia "Hey Thia calm down, satu satu oke?"
"Iya aku tadi diculik, aku ga diapa-apin kok cuma ditanya-tanya hal ga penting, ngga ada yang luka seperti yang kamu liat sekarang, yang nyulik aku putih putih, aku udah ngantongin beberapa nama, nanti aku kasih tau dirumah, aku keculik pas jalan-jalan sendiri di daerah tol kanan" Gin menjawab semua pertanyaannya
Thia itu anaknya selalu panikan, dia juga selalu parno dalam hal apapun, dulu pertama kali Gin mengenal Thia itu tahun kemarin, saat Thia pulang dari duty malam, Thia hampir terbegal dan saat Gin datang untuk menyelamatkannya dengan cara menarik Thia kedalam mobil, Thia justru semakim ketakutan karena mengira Gin akan menculiknya
Dia selalu trusst issue dengan orang lain, untuk Gin bisa deket dengan Thia saja butuh waktu dua bulan karena Thia sulit percaya pada siapapun, tapi ya ujungnya Thia sekarang menjadi bagian dari keluarga, sebagai relasi dan yang narik Thia kedalam keluarga pun Gin
"Gin ayo pulang! Malah ngelamun! Se rumah ngekhawatirin kamu itu" sewot Thia sembari menarik pelan tangan Gin ke arah parkiran
Gin tersadar dengan cepat merasakan tarikan tangan Thia "Eh hayuk"
Mereka berdua mengendarai mobil ke arah tol kiri, tepatnya ke arah rumah mereka
>>>>
Tiba di rumah, Gin berjalan mengendap-endap ke ruang tengah lewat dapur belakang, lalu melompat ke depan meja dapur dekat sofa
"You.. guys miss me or no~?" ucapnya aga berteriak mencoba mengagetkan semua yang ada disana
"Gin!" Souta berlari melompat ke arah Gin, untung anak itu kurus dan kecil jadi Gin gampang untuk ngangkatnya
"Gin duduk di tengah, jelasin semuanya" ucap Rion dengan tegas, sedari tadi mukanya sangat tidak bersahabat menatap ke arah Gin
Semua orang diam menunggu penjelasan Gin, suasana ruang tengah itu terasa mencekam, tapi seperti tidak berlaku bagi Gin, pemuda itu duduk dengan santai sambil mendudukan Souta yang tadi di gendongannya kearah samping tubuhnya
"Ya gue jalan muterin kota sendiri, pas di tol kanan eh kena begal, mereka berentiin gue nanya-nanya hal gak penting, gue di jadiin sandera buat mereka ngerampok bank, terus udah, gue di anter ke Uwu sama polisi" ucapnya santai sambil mengelus rambut biru Souta, anak itu terus menempel pada Gin, mungkin dia merindukan kakak tak sedarahnya itu
Sepasang mata menatap tajam ke arah Gin, tangannya pun mengepal erat dengan urat-urat yang menghiasi buku tangannya "Enteng banget bangsat omongan lu" Rion berucap pelan menahan semua emosinya
Gin memutar bola matanya, jengah "Ya terus gue harus gimana? Ngejelasin sambil nangis-nangis? Nyatanya kan gue gakpapa"
Tangan Rion memukul kuat sandaran sofa yang dia duduki "Tai, lu gatau apa sepanik apa kita? Marcel sampe harus ngeluarin heli kanpol buat nyari lu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Underworld Fam [TOKYO NOIR FAMILIA]
RandomTOKYO NOIR FAMILIA Satu kalimat yang tidak diketahui oleh orang lain selain keluarga inti, bahkan relasi mereka yang sudah bersama beberapa tahun pun tidak mengetahuinya Mereka hanya dikenal sebagai hitam hitam karna atribut mereka dan karena merek...