Dua mobil sport melaju menuju karnaval, satu diantaranya menuju arah lain diarea itu untuk bersembunyi, mengecek sekitar dan memantau
Tiba diujung dermaga belakang karnaval, satu mobil itu berhenti dan diam sejenak melihat sekeliling
"Clear area karnaval, jangan sampai keliatan batang hidung kalian"-radio Rion
"Aman"-radio Gin
Pria berambut ungu itu turun dari mobilnya sambil mengeluarkan Mini smg nya, menodong pria berambut putih yang sedang berdiri menghadap kearahnya
Terlihat pria itu mengangkat tangannya "Kamu bisa mengeledah saya jika mau"
Rion menurunkan senjatanya lalu mengeledah kantong pria yang adalah ayahnya itu dan tidak terdapat hal berbahaya apapun didalamnya, bahkan radio pun tidak ada hanya handphone, makanan, juga beberapa ribu uang
Ia memasukan senjatanya kedalam kantong dan menyilangkan tangan di dadanya "Saya tidak memberikan anda banyak waktu, ceritakan semuanya"
Pria berambut putih itu mengangguk pelan dia menoleh sejenak ke arah Rion lalu menatap lautan lepas didepan mereka "Baik jika itu mau mu"
"Dimulai dari saya yang berpacaran dengan ibumu saat berada dibangku SMA, ibumu anak semata wayang juga anak direktur besar pada saat itu, sedangkan saya hanya anak sebatang kara yang hanya hidup bersama kakak saya, hubungan saya dan ibumu termasuk hubungan yang sehat"
Rion mengangkat satu alisnya "Cih" ia berdecih mendengar penjelasan yang seperti tidak relate dengan kenyataannya
"Sampai pada saat saya berusia tujuh belas tahun hal itu terjadi, kamu tercipta didalam rahim ibumu, disitu saya berniat bertanggung jawab atas kesalahan saya tapi keluarga ibumu menentang keras hubungan kita, hingga saat kelulusan saya berhasil membawa ibumu kabur"
Bugh
Satu pukulan ringan mengenai pipi kiri pria berambut putih bernama Istmodius itu"Rion, Jaga sikapmu"-radio Caine
Rion kembali ke posisi semula menghadap ke lautan lepas lagi
Pria itu menghela nafas pelan "Kita tinggal bersama, terikat hubungan suami istri tanpa restu dan sepengetahuan keluarga, sampai ketika kamu berusia lima tahun, keluarga ibumu menemukan keberadaan saya, mereka meneror saya selama dua tahun lamanya karena saya tidak menyetujui permintaan mereka untuk bercerai dengan ibumu"
Rion diam dia bingung harus bereaksi seperti apa, disatu sisi dia masih sangat membenci ayahnya itu tapi setelah mendengar alasannya dia merasa sedikit iba, ya hanya sedikit
"Sampai pada titik terlemah saya, mereka menculik saya, memaksa menanda tangani surat cerai dan menyiksa saya berhari-hari lalu ditinggalkan disebuah gedung tua"
"Saya hampir mati disana hingga beberapa polisi menemukan keberadaan saya yang sekarat, saya diinterogasi dan mereka menawarkan untuk mencari orang yang sudah melakukan hal itu, tapi saya menahan mereka dengan berbagai alasan, karena saya pikir jika saya bisa bersama kalian lagi, bukan hanya hidup saya yang hancur tapi kalian juga" suaranya melemah diakhir, menunduk dalam
Istmo mengingat jelas bagaimana terpukulnya dia merelakan istri dan anaknya demi keselamatan mereka
Rion sedih jujur dia tersentuh mendengar cerita ayahnya, namun dia tak ingin berdamai begitu saja "Lalu kemana kamu selama ini?! Tidakah kamu tau kalau orang yang kamu akui anakmu ini, dibuang oleh ibunya!"
Terkejut, tentu pria itu sangat terkejut, dia tak menyangka mantan istrinya sekejam itu "Kamu??" tanya nya dengan wajah penuh kekhawatiran
"Ya! Dia juga keluarganya membuangku tepat tiga tahun setelah kamu menghilang! Disaat itu umurku bahkan baru sepuluh tahun, aku tidak tau harus kemana, berbulan-bulan di jalanan disiksa preman dan ditindas warga sekitar" suara Rion yang tadinya terdengar keras kian melemah dan agak bergetar
KAMU SEDANG MEMBACA
Underworld Fam [TOKYO NOIR FAMILIA]
AléatoireTOKYO NOIR FAMILIA Satu kalimat yang tidak diketahui oleh orang lain selain keluarga inti, bahkan relasi mereka yang sudah bersama beberapa tahun pun tidak mengetahuinya Mereka hanya dikenal sebagai hitam hitam karna atribut mereka dan karena merek...