Episode 15

35 2 3
                                    

Sebuah keributan terjadi di depan meja resepsionis divisi psikologi ABO King Antario Research Institute Hospital, keributan tersebut tentunya memicu perhatian beberapa dokter dimana satu diantaranya adalah Leon yang baru saja tiba untuk memulai shift kerjanya.

"Selamat pagi suster Laura, apakah ada sesuatu yang terjadi?" tanya Leon kepada seorang suster yang berdiri di depannya.

"Oh, selamat pagi Dokter Leon, saya dengar ada seorang pasien yang berdebat dengan suster Aria mengenai penempatan dirinya" jelas suster tersebut setelah menyapa omega tersebut.

Leon menyipitkan matanya setelah mendengar penjelasan tersebut, ia tidak pernah mendengar ataupun mengetahui bahwa ada pasien yang membuat keributan hanya karena tidak menyukai tempatnya dirawat mengingat apabila seorang berada di rumah sakit artinya dirinya sedang membutuhkan bantuan medis.

Perlahan-lahan Leon berjalan melewati beberapa orang lainnya untuk melihat pasien yang membuat masalah tersebut, dan tidak disangkanya bahwa 'pembuat masalah' yang dibicarakan oleh rekan-rekan kerjanya tidak lain adalah sepupunya sendiri, Noah.

"Noah?" panggil Leon mencoba untuk memastikan identitas dari orang tersebut.

Yang dipanggil pun langsung menolehkan kepalanya dan memancarkan sebuah senyuman yang menurut Leon 'sangat polos'. Noah melambaikan tangannya sambil beberapa kali memanggil nama Leon dan sejujurnya, Leon merasa sangat malu karena kelakukan dari sepupunya tersebut. Leon segera berjalan ke arah alpha tersebut dan menariknya masuk ke dalam ruangan konsultasinya.

"Apa yang kau lakukan? Apakah seorang atlet memiliki waktu luang sebanyak itu sehingga kau bisa membuat keributan di rumah sakit?" Leon sedikit mengomel mengingat bahwa sang sepupu seringkali mengeluh padanya bahwa jadwal latihannya sangat tidak manusiawi.

Noah hanya tertawa kecil sambil menunjukkan deretan giginya, ekspresi yang dibuatnya saat ini mulai berubah menjadi ekspresi sedikit canggung.

"Chris tidak menjawab semua pesanku dan kebetulan tadi aku mengalami cedera dan Coach Grant menyuruhku untuk melakukan pengecekan di rumah sakit" jawab Noah sambil menunjukkan kakinya.

Melihat bagian dengkul sang sepupu yang tambah memerah dan bengkak membuat Leon langsung memberdirikan badannya dari kursi yang sedang didudukinya. Ia sedikit menurunkan badannya dan mengecek dengkul serta kaki bagian bawah sepupunya tersebut.

"Kenapa kau tidak ke bagian cedera luar?" tanya Leon sambil menyipitkan matanya.

Sebuah senyuman kecil kembali terpancar pada wajah Noah dan kali ini ekspresi badannya yang sedikit menggaruk-garuk kepalanya yang sebenarnya tidak terasa gatal mulai menunjukkan bahwa ia masih berusaha membuat-buat sebuah alasan yang masuk akal.

"Aku..aku tersesat, iya aku tersesat sehingga aku membuat keributan dan berharap seseorang AAAHH" Noah menjerit kecil saat Leon menekan dengkulnya yang sudah mulai membengkak.

"Kau kira aku tidak tahu bahwa kau meminta kepada resepsionis rumah sakit untuk ditangani oleh Chris?" omel Leon.

Tentunya saat ini Leon sedang sedikit kesal dengan sepupunya tersebut karena tingkah lakunya yang menurutnya sangat kekanak-kanakan.

"Lagipula Chris bekerja di divisi psikologi ABO bukan di divisi ortopedi, segeralah obati kakimu sebelum lukamu memburuk" lanjut Leon masih dengan nada yang kesal akan kelakuan alpha yang nampak tidak menyesali perbuatannya.

"Apakah tidak bisa apabila Chris saja yang mengobat- AHH"

Sekali lagi Leon menekan dengkul Noah membuatnya menjerit kesakitan. Dengan ekspresi penuh kekalahan, Noah pun berjalan keluar dari ruangan tersebut meninggalkan Leon yang hanya bisa menghelakan nafasnya dan menyenderkan badannya pada kursi.

[bxb] OmegaphobicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang