3 hari kemudian, semua persiapan telah di lakukan, mulai dari dekorasi, jamuan untuk para brahmana dan pertapa, juga undangan yang sudah di bagikan ke seluruh daerah arya yang juga tentunya sampai ke Hastinapura
Dan hari ini Aratrika harus melakukan satu ritual, yaitu melakukan pemujaan di kuil Dewa Siwa
"Putriku" panggil Raja pada putrinya
"Iya ayah" Aratrika menoleh melihat ayahnya yang datang ke kamarnya
"Hari ini adalah sehari sebelum swayamwara mu" ucap Raja Thilwa
"Kau harus melakukan satu ritual" perjelasnya
Aratrika terdiam sebentar, kemudian ia bertanya pada ayahnya, ritual apalah yang harus dia lakukan
"Ritual apakah itu ayah? " tanya Ara dengan polosnya
"Kau harus melakukan pemujaan dan berdoa di kuil Dewa Siwa" katanya menjawab putrinya itu
"Baiklah ayah" ucap Ara mengiyakan
"Aku akan perintahkan pelayan, prajurit, juga pengawal untuk mengantar dan menjagamu
Setelah persiapan untuk berangkat ke kuil Siwa sudah selesai dengan segera pun dia pergi ke kuil dewa Siwa
Sementara para Pandawa baru pulang perang melawan Raja Drupada, Raja dari Panchalla
"Bagaimana dia bisa tidur dengan perut kosong? Di atas kuda lagi" ucap Bima yang heran melihat Arjuna tidur nyenyak di atas kuda
"Kak Arjuna telah tidur pulas, tapi dia bisa tidak tidur selama sebulan penuh kak" ucap Sadewa pada Bima
"Dan dia juga bisa tidur tidak peduli dimana pun tempatnya" jelas Sadewa
"Yang aku tau ada yang menaklukkan kerajaan, dan adikku ini telah menakhlukkan tidurnya" kata Bima mengejek Arjuna yang masih tertidur pulas
"Nakula, kita harus istirahat, aku benar-benar lapar sekarang" keluh Bima yang kelaparan
"Seandainya aku tau bertempur akan membuat lapar seperti ini, aku akan.."Ucapan Bima yang di buat teka-teki
" Apa? "Tanya Nakula
"Aku akan bertempur terus setiap hari" jawab Bima lalu tertawa terbahak-bahak
{Kalian pasti tau scene ini kan?? Skip okee}
"Kak Yudhistira" panggil Nakula dengan kuda mereka yang masih berjalan
"Aku dengar-dengar, Raja Thilwa mengadakan swayamwar untuk putrinya" ucap Nakula memberitahu
"Iya, Putri Aratrika" sambung Sadewa
"Dan aku dengar, Putri Aratrika itu sangat cantik, dia memiliki mata indah yang tajam namun anggun" kata Nakula memberitahukan hal yang dia dengar "Dan siapapun yang menatap matanya akan langsung jatuh cinta" ucapnya kembali mengatakan hal yang dia dengar
"Memangnya kenapa? " tanya Yudhistira menanggapi ucapan adik kembarnya itu
"Apa kau mau mengikutinya? " tanya Yudhistira
"Tidak" tolak Nakula
"Aku bilang padamu, karena swayamwaranya menggunakan senjata tombak" jelas Nakula
"Arjuna" panggil Bima
"Bukankah kau bersahabat dengan kakaknya? " tanyanya pada Arjuna
"Ah iyaa, siapa ya namanya? " sambung Sadewa dari perkataan kakaknya itu
"Phatana iya Phatana" ucapnya setelah mengingat nama Phatana dengan antusias
Arjuna hanya diam, dia memikirkan kenapa Ara atau pun Phatana tak mengabarinya, Nakula bertanya padanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped In History |Transmigrasi Aratrika |Mahabharata|karangan Penggemar|fiksi
Historical FictionKarangan Penggemar/fiksi: Seorang gadis dari zaman modern yang mengalami kecelakaan dan koma, selama koma jiwanya dipindahkan ke dunia masalalu yang sejarahnya sangat terkenal, ia yang terjebak dalam sejarah pun menjadi karakterk fiksi yaitu, Putri...