Riku POV
" Tenn-nii?, apa dia baik-baik saja?"
Sekilas wajah murung Tenn-nii, terbayang dibenak ku, membuat ku ingin sekali menemui Tenn-nii , setidaknya aku bisa membantu nya, mungkin.
Selama ini aku merasa selalu membebani kaka ku, walaupun Tenn-nii selalu berkata bahwa dia tak keberatan sama sekali, tetap saja , aku selalu menyita banyak waktu miliknya.
Sepertinya sekarang keadaan sedang berbalik, mungkin aku bisa menenangkan nya walau sedikit, ya walau bagaimanapun, kita ini kembar, sama seperti Tenn-nii, aku juga bisa menebak bagaimana perasaannya saat ini .
Walaupun dia memang sering sekali berbohong dengan perasaan nya, aku tau betul ia seperti apa. Tenn-nii yang penyayang dan penuh dengan kehangatan, aku tak sabar memeluknya.
" minna , aku akan bertemu tenn-nii sebentar." ujarku membuat suasana ramai seketika menjadi hening.
apa aku harus ikut Riku ?" ujar Yamato memperhatikan ku yg tengah menggenggam sebotol air mineral.
" Yamato San, ini adalah reuni adik Kaka yg mengharukan, kau akan mengganggu nya jika ikut." tutur ku dengan lugas.
" kau tega sekali , oni San jadi sedih" pandangan Yamato beralih dan menyendu, ia bahkan harus berpura pura baik baik saja , disaat dirinya dilanda khawatir yg berlebihan.
" Yamato San , aku akan baik-baik saja, Tenn -nii itu Kaka ku , jadi dia tidak akan membahayakan ku "
Ku tatap mata Yamato yg tersembunyi dibalik kacamata nya, aku merasa sang kapten benar-benar khawatir, padahal entah apa yg mereka cemaskan, ia ingin menemui kakanya , bukan menemui seorang mafia atau bandar narkoba.
"baiklah, tetap hati-hati, jika ucapannya menyakiti mu, cepat lupakan! Ingat kau tak boleh stres "
..
"aku tau, kekalahan kita membuat mu terkejut, tapi mereka memang pantas mendapatkan nya."
" benar Tenn , sudah lah jangan terlalu difikirkan "
" tidak memikirkan nya ?!!, apa kau bodoh?!!, aku kalah dari Riku, dan kau tau dia menghalangi jalan ku!!"
" Tenn pelankan suaramu"
" kau tak tau apa-apa, aku berusaha lebih dari siapapun!! , kenapa ??, dia tak seharusnya ada disana !!"
Mendengar perkelahian mereka membuat ku sedikit linu, pasalnya aku belum pernah melihat Kakaku mengamuk seperti ini, tubuhku masih bergetar mendengar teriakkan Tenn-nii yang mungkin akan terdengar walaupun pintu itu ditutup.
Tenn-nii seperti frustasi akan satu hal, apa hanya karena kekalahan mereka?, bukankah Tenn-nii adalah manusia berkepala dingin yang tak mungkin akan tersulut emosi hanya karena hal seperti ini.
" aku harus menenangkan nya" gumam ku sembari membuka pintu ruangan tsb.
Perlahan ku dekatkan tubuhku pada Tenn-nii yang sedang ditahan oleh Ryuu San, tubuh Tenn -nii sangat kecil hingga sulit untuk nya memberontak dari tangan kekar milik kawannya itu.
"te .. Tenn-nii.." suara terbata-bata muncul dari bibir ku yg bergetar, sungguh aku takut melihat kaka ku yg seperti kesetanan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins Trouble 2
Historia Corta" Aku akan pergi !!" ... . . . "jangan panggil aku dg panggilan menjijikan itu!!!!!" "aku bukan Kaka mu !!!!!" . . . . . . " Nanase Tenn sudah tidak!! , dia sudah mati !!" . . . . "Berhentilah mengejar ku bodoh !!!" . . . . . " pergi dari duniaku...