konferensi pers

50 6 2
                                    

"Nanase Riku, merupakan produk cacat, di industri idol Jepang"



Produk cacat

.
.
.

Tap ... Tap... Tap....
Clap... Clap...

" satu .. dua .. tiga ... Jump.. " Riku mengusap peluh yg membasahi keningnya, berjalan perlahan menuju tempat dimana ia meletakkan tas dan barang-barang nya, ia sedikit melakukan pendinginan dan segera meminum air mineral yang ada disampingnya, menoleh ke kanan dan kirinya, memastikan semuanya aman .

" mereka akan menghukum ku jika tau aku berlatih terlalu larut." ucap Riku sembari bersiap untuk kembali ke kamar nya. " yosh.. untung nya mereka masih sibuk dengan jadwal individu nya masing-masing ".

" sepi ..." gumam Riku saat sampai pada ruang tamu, ruangan yg biasanya diisi penuh oleh para member nya , sekarang terasa luas dan sepi .

" apa yang harus aku lakukan ya ?, apa aku akan menonton vidio Tenn -nii saja."

" ah .. aku belum makan , apa Mitsuki menyisakan makanan untuk ku ?"
Riku melangkah menuju dapur, dibukanya panci berukuran besar dengan karee di dalamnya.

" karee.. Masakan Mitsuki memang selalu membuatku lapar " kini Riku bergerak memindahkan kuah karee ke dalam piring yg sudah diisi nasi, ia letakan piring tsb di meja dan kembali bergerak menuju dapur, ia akan membuat susu madu nya sendiri.

Kreek...

" tadaima .. " seseorang dari balik pintu memasuki arena dapur , terlihat Tamaki dan suogo dengan wajah yg bisa dibilang tidak baik-baik saja .

" okairi .. Tamaki , suogo San .. terimakasih sudah bekerja keras untuk hari ini " sambut Riku dengan senyum cerianya.

" haik , arigatoo ne Riku, apa kau istirahat dengan cukup ? "

" aah tentu saja, hari ini aku malah terlalu banyak beristirahat. Ara , Tamaki apa kau lelah ?, apa mau ku buatkan susu madu untuk mu ?"

" Rikun .., aku mauuu , tapi apa tidak apa-apa? , apa Rikun tidak akan sakit ?"

" eeh.. aku tidak akan sakit karena membuat satu gelas susu madu Tamaki, hora , cepat ganti pakaian mu, aku akan menyiapkan nya di meja makan."

" yosh.. aku akan segera kembali" Tamaki melesat menuju kamarnya, membanting pintu dan bersiap untuk mandi.

" apa suogo San juga mau aku buatkan susu.."

" tidak perlu Riku, aku akan kemari setelah selesai membersihkan badan."

" baiklah."

......

Bukankah ini terlalu hening ?, seperti ada sesuatu yang canggung disela obrolan mereka. ya, kini Riku , Tamaki dan suogo, sudah berada di ruang makan, saling berbagi cerita, satu sama lain, tapi seperti ada sesuatu yg mengganjal, raut wajah Tamaki yg seperti menahan setiap kata-kata nya, bukan seperti Tamaki yg biasanya, senyum suogo yg terasa tak sehangat dan selembut biasanya, Riku adalah satu-satunya yg berusaha mencairkan suasana, walaupun terasa percuma, obrolan ini seperti tidak bermakna.

Twins Trouble 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang