Awal dari segalanya.

24 5 2
                                    

"Rain, Jingga, Sengkar, Ikut sama Aku, selebihnya kamu bisa urus mereka!" Ucap Senja -Ibunda dari Alaskar bersaudara itu menarik ketiga anaknya yang terdiam dengan raut wajah takut disana membuat Alaskar -Ayah dari mereka itu memutarkan bola matan...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Rain, Jingga, Sengkar, Ikut sama Aku, selebihnya kamu bisa urus mereka!" Ucap Senja -Ibunda dari Alaskar bersaudara itu menarik ketiga anaknya yang terdiam dengan raut wajah takut disana membuat Alaskar -Ayah dari mereka itu memutarkan bola matanya malas.

Setelah itu, pandangannya ia arahkan kepada Hafka -Putra sulungnya, itu tengah menundukkan kepalanya.

"Aku ambil sisanya! Tapi tidak dengan Hafka, jika kamu mau, kamu bisa urus dia!" Balas Alaskar sambil menunjuk ke arah Hafka yang setia menundukkan kepalanya.

Membuat Senja, yang melihat itu mendengus kesal lalu kembali mengarahkan pandangannya ke arah sang suami dengan tatapan kesalnya.

"Kamu kan Ayahnya! Biarkan dia ikut denganmu! Aku tidak sudi untuk merawatnya," tolak Senja dengan perasaan yang sama kesalnya membuat Alaskar semakin muak dengan istrinya.

Lalu dengan tegas Alaskar kembali menyahuti ucapan istrinya. "Kau yang benar saja Senja! Dia anak mu! Bukan anakku! Jadi, seharusnya kau yang merawat nya!" Dan semakin membuat Senja semakin kesal dengan suaminya.

"Aku bilang tidak ya tidak Askar! Hafka itu hanya benalu! Perusak kebahagiaan orang jadi aku tidak Sudi dia tinggal dengaku! Lagi pula kau yang memintanya dulu, jadi itu urusanmu!" Gertak Senja membuat Alaskar yang mendengar itu berteriak frustasi.

Lalu dengan satu tarikan kasar, Alaskar menarik anak sulungnya untuk lebih mendekat ke arahnya, lalu menatap anak itu dengan tatapan tajam.

"LIHAT? SEHARUSNYA DULU AKU MENDUKUNG SENJA UNTUK MENGGUGURKANMU, SIALAN!" Bentak Alaskar kemudian diakhiri dengan dorongan keras membuat Hafka terjatuh disana.

Dan membuat ke-enam Adiknya menatap iba ke arah Kakak sulungnya, inginnya mereka menolong Hafka namun rasa takut mereka lebih dominan ketimbang rasa iba mereka.

Sedangkan Senja? Wanita itu tidak mengeluarkan reaksi apa apa, dia hanya menatap datar Hafka yang tengah tersungkur itu.

"Sudahlah Askar, biarkan dia ikut denganmu dan sebagai balasannya, kau bisa melakukan apapun padanya, aku yakin itu akan sangat menguntungkan mu," final Senja setelah itu, ia mengajak ketiga anak kesayangan nya itu untuk beranjak dari sana, meninggalkan Hafka dengan rasa sakit yang sama.

Ditinggalkan, diacuhkan dan tak dipedulikan, itulah dirinya sejak ia lahir kedunia bahkan hadirnya pun sama sekali tidak bisa di terima oleh kedua orangtuanya.

Disisi lain, setelah Senja sudah benar benar pergi membawa ketiga anaknya, dan disinilah Alaskar berusaha menetralkan emosinya.

Kemudian mengarahkan pandangannya ke arah ketiga anaknya yang lain yaitu Juan, Jean serta Sekala, menatap mereka dengan tatapan tulus secara bergantian.

"Siapkan semua barang-barang kalian jagoan, Ayah akan menunggu kalian di mobil," titah Alaskar pada ketiga anaknya yang langsung diangguki oleh ketiganya kemudian mereka berlalu begitu saja.

Dan tinggalah Hafka serta Alaskar saja disana, membuat Alaskar yang melihat itu hanya memutarkan bola matanya malas saja lalu dengan nada ketus Alaskar berkata.

"Lalu kau? Senin, Selasa, Rabu, ikutlah dengaku, sisanya? Rumah ini menjadi milikmu," setelah mengatakan itu, Alaskar beranjak pergi menjauh membuat Hafka hanya menatap punggung Ayahnya dengan sendu.

Pengenalan Cast...

Hafka Zabian Alaskar

"Aku juga anak kalian,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku juga anak kalian,"

Juangga Atthala Alaskar

...

Jeanra Atthaya Alaskar

...

Sekala Fabian Alaskar

"Kalo seandainya Abang gak ada, mungkin gak si? Kita ga bakal kek gini?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalo seandainya Abang gak ada, mungkin gak si? Kita ga bakal kek gini?"

.

"Sakit si, btw muka gue masih ganteng kan ya?"

.

"Kita emang kembar tapi kita gak sedeket itu,"

Sengkara Zabian Alaskar

.

Jingga Kiandra Alaskar

.

Azrain Viandi Alaskar

"Gue capek sebenernya,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue capek sebenernya,"

.

"Keluarga itu... Kayak gimana?"

.

"Karna gue Adek lo berdua,"

Tbc

Hehehe untuk sekarang aku off dlu dari book saya yang dlu ya kawan... Beberapa bulan mungkin aku bakalan on lagi sii

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bahagia itu sederhana kan?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang