5 tahun berlalu
Banyak hal sudah terjadi, kematian Jake nya di kategorikan sebagai kecelakaan karena pengemudi yg mabuk, tentu saja pengemudi itu di penjara selama 20 tahun setelah sidang yg panjang.
Bagaimana dengan [name]? Ia tak sadarkan diri dan koma selama 5 tahun, sekarang ia sudah berumur 14 tahun. Seharusnya sekarang dia duduk di bangku SMP dan memiliki banyak teman. Tapi takdir berkata lain.
Shelly dan Owen tak henti hentinya menjenguk [name] yg terbaring di ruang VIP pasien yg tentu saja berkat koneksi dari Shelly.
Ibu [name], Eun hye sama sekali tak mengunjungi [name] bahkan saat dia tau tentang apa yg terjadi. Dia mengatakan bahwa dia tidak akan ada hubungan lagi dengan [name], mereka bukan siapa siapa sekarang.
Shelly kembali merawat snow untuk [name], sesekali membawa snow ke kamar rawat [name] karena snow yg terus merengek dan ingin bertemu pemiliknya.
Di alam bawah sadar [name] ia tak menyadari waktu yg sudah berlalu, namun perlahan otak nya mulai berkerja. [Name] bermimpi melihat ayahnya yg melepaskan pelukannya dari dia dan berjalan pergi, membuat [name] terbangun sambil ngos-ngosan.
Alat bantu nafas terpasang di mulut [name], ia langsung melepasnya dan duduk, merasakan kepalanya yg terasa nyeri hingga ia kembali berbaring.
Suster yg menyadari bahwa [name] sudah sadar dan segera memberitahu kepada dokter yg akhirnya memeriksa keadaan [name].
"Semuanya sudah kembali normal, ini terasa seperti keajaiban setelah bertahun tahun" dokter tersebut tampak terkejut dan tak percaya
"Bertahun tahun?" [Name] menatap terkejut, ia tak percaya sudah bertahun tahun tidak sadarkan diri
"Iya, sekitar 5 tahun lebih"
Tentu itu mengejutkan [name], 5 tahun bukan waktu yg singkat, bagaimana dengan sekolah nya? "Ayah.. diaman ayah?"
Dokter terdiam "ayah.. ayah juga selamat kan?" Suara [Name] semakin frustasi dan menolak percaya. Suasana di dalam kamar rawat [name] semakin berat, suster mau pun dokter tak ada yg berani angkat suara.
"..saya akan menelpon Owen" dokter itu langsung pergi dari ruangan meninggalkan [name] dengan ribuan pertanyaan sebenarnya sudah ia tebak jawabannya. Ayah nya tak mungkin selamat.
Karena truk itu menabrak tepat di sisi Jake, [name] hanya berharap..
[Name] mencengkram selimut nya, menunduk menatap tangannya. Air mata yg tak di inginkan mulai menetes, [name] menggigit bibir bawah nya atas kesialannya.
Suster yg lain keluar saat Owen dan Shelly sudah tiba. Shelly langsung menghampiri [name] dengan penuh kekhawatiran "bagaimana keadaan mu? Apa kau baik baik saja??"
[Name] menatap Shelly yg sudah menjadi lebih dewasa dan sekarang sudah berumur 12 tahun. tak bisa menahan air mata nya, [name] menangis. Bahkan ingus nya pun menetes.
"Ayah.." rengek [name]
Shelly hanya menatap sedih dan menepuk pundak [name]. Owen di sisi lain tak kuat untuk melihat keadaan sahabat nya, perasaan nya bercampur aduk.
Jika saja Owen tidak membenci ayah [name] karena kasus doping dan mengajak nya untuk mampir sebentar di rumah nya, apa kah akan ada yg berubah? Apa kah ini rasa bersalah?
"..aku mau kembali ke rumah.." [name] menghapus air matanya dan ingusnya Dnegan lengan bajunya.
"Baiklah, aku mengerti" dokter kembali masuk, membantu melepaskan alat bantu yang di pasang pada [name] selama ia koma. Shelly dan Owen mengantar [name] kembali ke rumah nya. Tempat dulu ia bersama ayahnya.
"Kau yakin kau akan baik baik saja sendiri, aku akan mengirim snow ke rumah mu malam ini untuk menemanimu" [name] hanya mengangguk dan memberikan senyum tipis yg lemah
"Aku baik baik saja"
Owen dengan ragu ragu menghampiri [name] setelah sedari tadi hanya diam dan memperhatikan dari jauh "..ini hp mu, masih berfungsi"
Owen mengulurkan hp [name] yg memiliki sedikit retak di ujung nya namun tampaknya tak mempengaruhi banyak hal karena hp itu berada di dalam tas berisi baju saat kecelakaan.
"Terimakasih Owen.. terimakasih untuk semua hal yg sudah kalian lakukan untuk ku" [name] mengambil hp nya, mengecek nya dan akhirnya menatap Shelly dan Owen.
"Biasa saja, jangan sungkan jika kau membutuhkan bantuan lain" senyum lembut terukir di wajah Shelly untuk menyemangati [name] sedangkan Owen hanya mengiyakan ucapan Shelly.
"Aku tau.. aku masuk duluan" [name] perlahan masuk ke dalam rumah nya, membuka pintu dan melihat ke sekeliling ruangan yg kosong dan sepi dengan lampu yg mati.
[Name] menyalakan lampu dan melangkah masuk, menyadari bahwa tak ada yg datang ke rumah nya saat ia koma karena lantai yg sangat berdebu dan sepedanya yg masih di sandarkan pada dinding ruang tamu.
[Name] masuk lebih dalam, ia mulai membersihkan rumah nya dan kamar ayah nya, meletakkan semua foto atau peninggalan ayahnya di kamar tsb.
Sepeda yg dulunya selalu ia pakai pun sudah tak cocok lagi untuk nya dan memilih untuk menyimpannya di kamar ayahnya.
[Name] memeriksa laci dan mendapatkan buku harian ayahnya, ia mulai membaca nya. Kebanyakan halaman hanya tentang kesehariannya dengan ayahnya sebelum ia membaca bagian yg cukup mengejutkan.
"Aku menolak tawaran mereka, menurut ku mereka orang yg berbahaya. Aku tak ingin mengecewakan [name] jadi aku tidak akan menerima tawaran mereka. Hal itu tak akan hanya berhenti pada ku, pasti akan ada yg terjadi"
"Akan ada korban lain selain aku"
KAMU SEDANG MEMBACA
OWEN KNIGHT COUSIN [wind breaker x reader]
Fanfiction"WOY [NAME]! kenapa kau tidak memberitahu ku kalo kau mau ke Korea??" -oweN knighT "Untuk apa aku memberitahu mu?" -[name] "Tentu saja kau harus memberitahu ku, teganya kau meninggalkan ku setelah Shelly juga meninggalkan ku ke korea, apa kau tak m...