Prolog
Hari ini merupakan hari yang sangat menyebalkan dan sial bagi seorang Deira Alwa M, di mana Alwa harus memenuhi permintaan teman sohibnya yang tiba-tiba seperti presiden saja jika menyangkut masalah ini. Alwa diminta oleh Hendi ketua umum sebuah organisasi untuk mengisi materi di organisasi cabang Papua Selatan. Tentu saja itu sangat menyebalkan sebab Alwa mati-matian menghindari kota tersebut selama lima tahun agar tidak bertemu orang yang telah membuat dirinya berharap akan mendapatkan feedback atas perasaan tulus yang muncul saat itu.
Serta juga karena Alwa itu bukan anggota ataupun kader dalam organisasi bisa-bisanya si Hendi memintanya mengisi materi tersebut, ya walaupun Alwa sudah paham dan sangat menguasai materi itu. Alwa sangat menggerutu dalam hati sambil mengingat percakapan mereka tadi di café.
"Oh ayolah, Wa. Cuman mengisi materi saja itu enggak terlalu susah dan berat pun untuk lo, malah gampang banget kan lo udah nguasain materi itu," mohon Hendi dengan wajah melasnya.
"Huhh, bukan masalah gampang atau apa Hen, ini masalahnya lebih rumit dari yang lo pikirin!" ujar Alwa untuk kesekian kalinya.
"Gue paham Wa, lo enggak mau karena ngehindarin orang itu kan? Ngapain di hindarin sih Wa, harusnya lo hadapin aja udah lima tahun loh, pasti juga udah nikah tuh orang, enggak usah lo ngarepin lagi lo buktiin aja bahwa lo bisa tanpa dia, lo enggak kangen apa suasana dan orang-orang disana yang udah lo anggep keluarga?" papar Hendi berusaha memberikan pengertian pada sahabatnya itu.
Lama terdiam akhirnya Alwa pun menerima permintaan sahabatnya itu,
"Oke, gue akan ngisi materi itu dengan syarat semua akomodasi lo yang tanggung jawab," putus Alwa mungkin sudah saatnya dia harus melepas rindu dengan keluarganya disana bukan.
"Nahh gitu dong, soal akomodasi mah gampang. Gue yang akan nanggung semuanya, lo cuman bawa badan dan perlengkapan lo aja," jawab Hendi dengan senyum yang sumringah, pasalnya ini adalah hal terlangka yang pernah Alwa putuskan dalam hidupnya.
Cerita ini diusahakan untuk update terus, jadi teman-teman semua mohon bantuannya ya, vote dan komen teman-teman sangat berharga untuk cerita ini, supaya bisa masuk standar yang baik untuk pembaca dan penulis.