Happy reading 🎉
Tak terasa Jefran dkk bersekolah disana sudah 4 bulan lamanya
Sekarang jefran, Ella, dan dean sedang rapat dengan guru pembina tentang eskul mereka yang mengadakan PAB atau Penerimaan Anggota Baru yang dilakukan satu tahun sekali
Rapatnya tak hanya mereka bertiga saja, ada sekitar 30 orang yang sedang mendiskusikan kapan diadakan acara tersebut
"menurut saya, mending kita adakan bulan november, setelah kakak kelas 12 sudah selesai prakerin. Karna kita juga membutuhkan mereka untuk menjalankan PAB jurnalistik ini pak" saran dari wakil ekstrakurikuler jurnalistik Fahri
"saya setuju, cuma permasalahan hari yang saya mau itu bertabrakan dengan hari PAB dari ekstrakurikuler yang lain, jadi kita harus membuat jadwal baru untuk menentukan kapan kita akan mengadakannya. Bagaimana, Setuju?" Semua yang berada diruangan itu mengangguk setuju dengan saran dari pembina dan wakil ekskul
"kita harus mempersiapkan apa saja yang akan jadi alat untuk PAB bulan depan. Bendahara, Jefran kesini sebentar" panggil Fahri ke Jefran
"untuk uang kas, kita dapat 548 ribu" jawab jefran dengan lantang tapi tidak dengan matanya yang sedang membaca angka-angka yang dibuku yang berada ditangannya
Beberapa saat
Sehabis melakukan beberapa rencana dengan ketua, wakil, dan pembina tentang waktu yang tepat untuk melaksanakan kegiatan PAB tersebut dan mencari cara agar PABnya membuat calon anggota tersebut merasakan sensasi menyenangkan dan akan membuat mereka mengingat momen penting itu.
Jefran dan teman-temannya yang lain juga beberapa kali memberikan saran dan ide kepada pembina dari ekskul itu untuk menentukan terbaik mereka melakukan kegiatan yang sudah ditentukan dan mereka juga menyesuaikan dana yang mereka kumpulkan dalam 6 bulan terakhir ini.
.
.
.
.Jefran pulang dengan naik ojek yang telah ia pesan sebelum berjalan keluar ke gerbang, perbatasan antara sekolahnya dan luar area sekolah.
Jefran menyelesaikan kumpulan jurnalistik itu sekitar pukul 11.30 dan itu waktu matahari sedang teriknya dan berada diatas kepala kita. Jefran menyesal membubarkan ekstrakurikuler tersebut pada jam segitu, biasanya Jefran akan membubarkan jam 10.30. tetapi karena adanya rapat dengan anggota kelas 11 dan 12 jadi ia membubarkan sedikit terlambat dari jam biasanya.
(Disclaimer emang yang bubarin jurnalistik itu bagian bendahara bukan ketua atau pun dari pembina, dan itu peraturan dari awal terbentuknya jurnalistik disekolah kita)Sampai rumah Jefran merebahkan diri disofa dengan kaos kaki masih melekat dikakinya, tas ia taruh sembarangan dan baju khusus untuk jurnalistik ntah ia taruh kemana.
Jefran rasanya ingin segera tidur dan menikmati keindahan alam mimpinya.
Sore hari pun tiba
Dengan posisi tetap sama, Jefran tidak menyadari akan adanya sang ibu pulang dari kerjanya. Ibu jefran hanya menggelengkan kepala melihat jefran tidur dengan posisi salah, ruang tamu berantakan karna barang yang ia bawa dari kegiatan tersebut.
"hey, sayang, bangun udah sore tidak baik tidur waktu sore seperti ini. Mandi sana biar lebih segar badannya" ucapan lembut itu membuat jefran langsung bangun dengan sendirinya.
"hmm, bentar bu, Evan masih lelah karena tugas dari ekskul" suara jefran serak yang mengartikan ia baru bangun.
"iya, penting nanti bangun terus mandi ya" dibalas anggukan oleh Jefran dan melanjutkan tidurnya.
.
.
.

KAMU SEDANG MEMBACA
ANAK MESIN
Teen Fiction❗❗WARNING INI CERITA BL❗❗ -kisah nyata bener" kisah si 'dia' Yang mana dia anak SMK -bahasa indo dan Jatim (banyak kata-kata kasar) -cerita RL 80% Cerita karangan sendiri 20% Homophobia skip aja gkpp DILARANG JIPLAK YAWW