안녕하세요👋👋 Happy reading, semoga ngena ke kamu, ya!
10. EGOIS
Apakah menyenangkan dicintai dua cowok sekaligus?
-Kelly Verra Laloisa-
..."Ngapain kamu ngobrol sama dia? Bukannya tadi saya menyuruh kamu turun ke lantai satu, menemui para sampah berkedok saudara di bawah sana!" bentak seorang pria paruh baya dengan netra menatap tajam pada gadis kecil di hadapannya. Tangannya yang kasar terlihat mengepal erat, sorot tajam dari matanya seolah-olah mengatakan bahwa dia sedang menaruh amarah pada seseorang. Entah itu siapa.
Gadis kecil itu hanya bisa tertunduk dalam dengan Isak tangis yang mengeras. Tangannya sesekali bergerak mengelap ingusnya. Ia benar-benar sedih ketika papanya membentak dengan kasar gara-gara dirinya ketahuan sedang mengobrol dengan seorang bocah lelaki di taman belakang rumahnya.
"Awas ya, kalo saya liat kamu ngobrol lagi sama dia. Saya nggak akan segan-segan nyakitin kamu! Ngerti!"
Kepala Maggiera semakin tertunduk dalam tak kala Genta mendorong bahunya dengan keras hingga tubuhnya sedikit terhuyung kebelakang, beruntung gadis itu bisa menahannya sehingga tubuhnya tidak jatuh menabrak tangga. Genta sedikit menunjukkan senyum smirk-nya, lalu beranjak pergi setelah melakukan tindakan gila itu. Sebelum benar-benar hilang dari pandangan Maggiera, Genta sempat-sempatnya memberikan pelototan tajam pada putrinya.
Maggiera beranjak naik ke kamarnya di lantai atas. Ia tak segera menghempaskan tubuh diatas kasur melainkan memilih duduk di pojok kamar dengan tangan memeluk kakinya. Wajahnya ia sembunyikan di balik kakinya. Terdengar Iskan yang mengeras dibalik kepalanya yang tersembunyi.
Pikirannya berkecamuk, otaknya serasa akan meledak takkala memikirkan berbagai hal-hal buruk yang tak seharusnya di tanamkan disana. Kedua sisi otaknya terus beradu argumen tanpa bisa dicegah.
'Papa benci ya, sama Maggiera?'
'Kenapa Papa nyangka Maggiera yang bunuh Mama?'
'Papa jahat!'
'Maggiera, Papa nggak jahat, dia cuma lagi diselimuti kesedihan aja, makanya dia kek gitu.'
'Tapi Papa dorong Maggiera tadi!'
'Dia lagi emosi, udah jangan berpikiran kalo dia itu benci sama kamu.'
'Besok-besok juga dia pasti udah berubah kek dulu lagi, nggak usah khawatir.'
'Emang bener?'
'Mungkin aja, kan?'
Maggiera hendak meraung, namun mulutnya bagaikan dikunci oleh gembok besi dengan rapat. Mulutnya hendak mencerca, namun semua cercaannya hilang sebelum mulutnya mampu mengeluarkan suara. Keadaan hening dikamar yang gelap itu, hanya terdengar Isak tangis Maggiera yang tak ingin mereda.
Ini baru hari pertama ia harus hidup tanpa Mama nya, baru hari pertama, tapi sudah se-menyakitkan itu. Lalu, bagiamana seterusnya? Bagaimana dia bisa melanjutkan hidup di hari-hari berikutnya? Dia sudah kehilangan kedua orangtuanya. Tidak, tidak. Genta tidak mati, hanya saja sikap lembutnya yang dulu telah mati dibasmi oleh ego jahatnya.
Kepalanya semakin ia tenggelam dibalik kakinya. Suara sesenggukan kecil masih terdengar meskipun semakin menipis.
Kehilangan Mama nya sama saja dia kehilangan kehidupannya. Dia merasa, hidupnya tak akan pernah berjalan normal lagi. Cristy segala-galanya bagi Maggiera. Ia begitu menyayangi Mama nya. Hanya wanita itulah alasan dia ingin tersenyum, hanya wanita hebat itulah alasan Maggiera ingin menjadi orang yang ceria tanpa menyembunyikan seribu luka.
![](https://img.wattpad.com/cover/376225385-288-k684571.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGGIERA [END]
RomanceTentang seorang gadis perindu yang mengharapkan sebuah kebahagiaan tanpa air mata, namun saat ia hampir mendapatkannya, sesuatu yang besar terjadi dalam hidupnya.