5. SEPOTONG MASA LALU

213 155 25
                                    

안녕하세요👋👋 tetep ngucap happy reading walaupun ga punya readers💔💋 terpotek hati adek bwanhh

5. SEPOTONG MASA LALU

Antara percaya atau tidak, tapi aku benar-benar mencintainya.

...

Bel pulang sekolah berbunyi nyaring.

"Gue anterin pulang, ya."

"Gak usah, Kak. Gue dijemput sopir kok."

"Udah biar sama gue aja."

"T-tapi—"

"Gak ada penolakan." Dingin, tegas. Laksa segera menggamit tangan Maggiera menuju parkiran.

"Selain pemaksa, lo juga suka seenaknya, Kak!"

Laksa menoleh. Mengerutkan dahi.

Maggiera menggeleng-gelengkan kepalanya tak habis pikir dengan Laksa. "Budek, ya!"

Cowok itu menyengir, lalu melemparkan helm padanya saat mereka tiba di dekat motornya.

Saat hendak menaiki motor, tangan gadis itu dicekal seseorang. Ia menoleh.

"Aland? Lo kenapa di sini?"

"Ngobrol bentar boleh?"

Maggiera menoleh ke belakang, pada Laksa yang terlihat menatap tak suka pada Aland. Dan gadis itu tiba-tiba berpikir... Kenapa Aland ada di sini? Dia tidak bersekolah di sini.

"Ayo!"

Sebelum Maggiera hendak menjawab, Aland telah lebih dulu menarik tangannya.

Tak punya pilihan lain, Maggiera hanya tersenyum sungkan pada Laksa.

Laksa mengangguk, lalu tersenyum miring. "Jadi dia, yang namanya Aland."

Maggiera dan Laksa tiba di rooftop sekolah.

"Kenapa ngobrolnya harus di sini?" Maggiera mengerutkan dahinya, melihat Aland yang memejamkan mata sambil menikmati udara di sore hari.

"Gapapa, seger aja di sini."

Maggiera mengangguk-anggukkan kepalanya, paham. Ia ikut-ikutan memejamkan mata, meniru Aland. Cowok itu menatap Maggiera dari samping. Seulas senyum tipis berhasil keluar dari wajah tampannya.

"Gue pindah sekolah, Ra." Aland berkata lirih. Matanya menyapu setiap pemandangan kota.

"Pindah ke sini maksud lo?" tanya Maggiera memastikan. Ia menatap lamat-lamat wajah sendu itu.

"Iya, tadi baru aja daftar."

"Kenapa lo pindah, eh ngomong-ngomong lo kelas berapa?"

"Gue, kelas sebelas." Kepalanya tertunduk dalam, lalu tak lama terangkat kembali, dia menoleh ke samping, menatap lawan bicaranya. "Gue dikeluarin dari sekolah," sambungnya.

Maggiera tertegun sesaat. Menatap heran. "Lo bikin masalah di sekolah lama?"

"Gue berantem."

"Hah?"

"Iya, gue berantem. Gue mukulin temen sekelas gue sendiri sampe masuk rumah sakit." Tangannya terkepal, seakan masih ingin memukuli seseorang, Maggiera bergidik melihatnya.

"Tapi, gue gak nyesel ngelakuin itu." Aland mendongakkan kepalanya, menatap langit yang terlihat cerah. "Gue malah seneng dan berharap bisa ngelakuin itu lagi," sambungnya sekarang dengan nada datar. Aland menghela napas sejenak, menetralkan denyut jantung. Wajahnya berubah murung.

MAGGIERA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang