bab 6

504 86 2
                                    

1 bulan berlalu kini kandungan shani sudah 1 bulan, christian akhir akhir ini jadi diam membuat shani khawatir anaknya marah.

"Dekk"panggil shani dari luar

"Apa bund?"tanya christian dari dalam kamar

"Bunda mau masuk sayang buka dongg"ucap shani

"Nanti aja bund aku mau sendiri"ucap christian, shani yang mendengar itu menangis karena dia merasa bersalah karena dia kira christian marah.

"Heyy kenapa nangis?"tanya gracio yang melihat shani menangis di depan kamar christian

"Hikss hikss dedek marah mass dia gamau ngomong sama aku"isak shani

"Shutt shutt udah ya jangan nangis kamu ke kamar dulu biar aku yang ngomong sama dedek ya"

Shani mengangguk dengan perlahan dia bangun dia menatap sendu pintu kamar anaknya lalu berjalan ke kamarnya.

"Dek buka ini papah dek"ucap gracio dengan mengetuk pintu kamar anaknya.

Dengan perlah pintu itu terbuka dan menampilkan wajah christian yang terlihat murung.

"Dek kamu kenapa kok akhir akhir ini cuekin bunda kamu, kasian dia sering ngeluh sama papah"ucap gracio

"Gatau pah aku hanya ingin intropeksi diri dulu"ucap christian

"Dek kalau memang kamu gamau punya adik dari awal bilang sama papah, kalau udah gini gimana?"tanya gracio dengan menatap putranya

"Gatau pah, biarin tian sendiri dulu ya kalau bunda butuh aku ketok aja pintu kamar aku"ucap christian lalu menutup kembali pintu kamarnya, gracio menghela nafas berat lalu berjalan ke kamarnya

"Mass gimana?"tanya shani yang sedari tadi menunggu gracio

"Dedek hanya butuh waktu sayang, biarin dia dulu ya"gracio mengusap kepala shani

"Hikss hikss dedek marah ya mas?"tangis shani pecah

"Heyy dedek ga marah dia cuman minta waktu untuk menerima semua ini sayang"gracio menggendong shani dan menaruh nya ke kasur

"T-tapi d-dedek bilang d-dia nerima ini semua t-tapi kenapa dedek jadi pendiem gini mass"ucap shani yang terus menangis

Di balik pintu christian mendengar semua percakapan orang tuanya, hati dia hancur kala mendengar tangisan bundanya.

"Bunda maafin dedek, dedek hanya butuh waktu dedek masih belum siap sejujurnya punya adik."batin christian

Di jam 3 pagi shani tertidur dengan gelisah, bahkan dirinya menangis dengan mata yang tertutup.

"Dedekkk"lirih shani

Gracio yang terusik pun terbangun dan melihat istrinya yang gelisah dalam tidur nya dan melihat air mata yang jatuh dari mata istrinya

"Heii sayang"panggil gracio berusaha membangunkan shani

"Dedek"lirih shani yang terus memanggil christian

Gracio tak sengaja menyentuh kening shani betapa terkejutnya dia saat badan shani begitu panas.

"Sayangg bangun heyy"ucap gracio menepuk pipi shani dengan pelan

"Eughh mass dedek mana?"tanya shani dengan suara serak

"Udah diem dulu mas ambil kompresan sebentar"ucap gracio lalu berlari ke bawah

Saat di tangga dia ber pas pasan denga christian yang habis minum.

"Papah kenapa kok kek di kejer setan?"tanya christian

"Enak aja, kamu ke kamar sekarang temuin bunda karena bunda kamu demam tinggi papa mau ambil kompresan dulu oke"gracio langsung nerlari ke arah dapur

Christian yang mendehgar itu terkejut lalu berlari menuju kamar orang tuanya, dia melihat shani yang sedang rebahan dengan wajah pucat, dengan perlahan dia menghampiri bundanya lalu mengelus kepala bundanya. Shani yang terusik pun membuka matanya

"D-dedek"kaget shani

"Iya ini dedek, bunda kenapa kok bisa demam?"tanya christian

"Gatau, dek"panggil shani

"Kenapa bunda?"tanya christian

"Maafin bunda ya"lirih shani, christian yang mendengar itu pun tersenyum lalu memeluk bundanya

"It's okay bund, maafin dedek ya udah nyuekin bunda"ucap christian di angguki shani

Tak berselang lama gracio datang dengan baskom berisi air panas dan kain, dengan perlahan christian memperas kain itu lalu menempelkan nya di dahi sang bunda.

"Nah udah sekarang bunda tidur ya"ucap christian

"Dedek tidur di sini ya pleaseeee"mohon shani dengan puppy eyesnya

"Oke dedek tidur di sini"pasrah christian

Kalau bundanya udah mode gini christian mana bisa nolak.

Keesokan paginya christian terbangun lebih dulu dan melihat papah dan bunda nya yang tertidur pulas, dengan perlahan christian menjauhkan tangan shani lalu beranjak.

"Ehh bibi udah bangun?"tanya christian kala melihat bi inah yang sedang memasak

"Iya den bibi lagi masak buat den tian dan keluarga"

"Ouh oke bi, ouh iya bi kalau makn untuk bunda nanti di anterin ke kamar aja ya soalnya budna lagi sakit"jelas christian

"Loh nyonya sakit den, sakit apa den?"tanya bi inah

"Demam, namun demamnya lumayan tinggi tapi aku udah chek suhu bunda udah turun kok"ucap christian





Tbc

Maaf ya author lama upnya, hehe tau kan authro sibuk

Author usahakan besok up ya see you happy readers

she is my momTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang