capter 3 (Rahasia Besar Xviera)

76 53 22
                                    

Jika Harta menjadi tolak ukur pertemanan maka untuk apa hati di ciptakan?

Apa yang di tanam maka kamu akan menuainya

_________________________________________

WARNING BANYAK ADEGAN FULL BASA JAWA.

translate : ( )
ucapan:" "

Sudah lewat 3 bulan pun berlalu, namun pembully an itu bukannya berhenti malah semakin menjadi , Sari pun merasa ada yang jangal dengan kejadian ini.

"Bukan kah watu itu bu ya bilang kalau dia akan mengurus semua nya?" tanya syiela yang kini mengobati luka di tubuh sari di uks.

"Aku Juga tidak mengerti mengapa seperti ini Apa mungkin-"

"-itu karna xviera donatur utama skolah ini mangkanya mereka hanya diam Karena Mereka takut sekolah ini akan Kehilangan donatur utama mereka" imbuh sari , syiela yg mendengar itu hanya menganguk paham.

" Ya seperti biasa , lo punya uang  lo punya Bukankah seperti itu" ucap syiela menghembuskan nafas dengan kasar, jujur saja dia sudah muak dengan perlakuan teman teman nya itu namun dia bisa apa dia hanya murid biasa.

Bruak.....

Sebuah barang terjatuh yang membuat mereka berdua terkejut, tak lama berselang,  sosok arwah perempuan itu kembali muncul, sari pun mematung melihat nya sedangkan syela? Dia mematung tak percaya Jika Selama ini ada arwah di skolah ini, Ya syela bisa melihat mreka , karna hal itu dia di bully di sekolah lama nya dan pindah ke sini.

"Aku iso rewangi koe le Koe gelem, tapi nek koe ora gelem yowes rapopo" Ucap nya dalam bahasa Jawa
(Aku bisa bantu kamu mau, tapi kalau tidak mau tidak apa-apa) sosok itu tersenyum menatap mereka berdua, sedangkan mereka berdua? Terdiam sejenak , mereka paham apa yg di ucap kan sosok itu karna mereka mempunyai keturunan jawa.

"Yo aku Gelem ae, Tapi engko piye nek awak dewe Kene masalah?" (Ya aku mau aja tapi nanti kita kena masalah gimana) ucap syila yang ragu ragu dengan perkataan arwah itu , tanpa mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Opo seng mbok arep no Soko kene? Aku yo due dendam Nang murid kene" (Apa yang kamu harapkan dari sini?aku juga dendam sama murid sini) ucapnya, mata nya berubah merah setelah mengucapkan itu, amarah nya memuncak mereka tak tau apa yang membuat nya sperti itu.

Mereka berdua pun pergi, meninggalkan ruangan itu dan pergi ke kelas mereka, menghiraukan arwah itu yang sedari tadi mengikutinya, sesampainya di kelas semua mata menatap mereka, rupa-rupanya guru sudah ada di kelas itu dan semua murid menunggu kehadiran dua orang itu , karena mereka tidak bisa memulai pelajaran jika mereka berdua tidak masuk kelas.

Beberapa Hari Berlalu, mereka sedang berkumpul di aula sekolah untuk membahas acara sekolah yang akan diadakan dalam waktu dekat.

"Astagfirullah" ucap mereka berdua karena terkejut dengan kehadiran arwah itu namun karena mereka berisik mereka berdua pun dihukum untuk membersihkan semua toilet yang ada di sekolah itu.

Saat mereka asik membersihkan mereka tiba-tiba bertemu dengan arwah itu lagi.

"Piye opo kowe gelem tak ora? aku aku ise ngenteni jawaban Mu" (gimana apa kamu mau? aku masih menunggu jawabanmu) Lirih perempuan itu mereka berdua pun hanya mengangguk namun mereka tak tahu kesalahan besar yang mereka lakukan.

Saat asyik mengerjakan hukuman iya didatangi oleh xviera dan teman teman nya, ia dengan sengaja melempar tanah basah arah keduanya

Beberapa hari berlalu, xviera yang sedang baca buku merasa pintunya diketuk oleh seseorang namun tiba-tiba hawa kamarnya berubah membuatnya merinding ketakutan ia melihat pantulan seorang gadis di cermin tiba-tiba iya terdorong ke dinding hingga kepalanya terbentur cukup keras

"Siapa kamu kenapa kamu di sini aku tak ada urusan denganmu"

"Koe ora eling aku?"Ucap nya kini menunjukan wujud asli nya Dengan wajah yg sangat menyeramkan dengan kepala yang mengalirkan darah dan seragam lusuh nya yg membuat xviera ketakutan.

"Maafin gue, gua dulu nggak bermaksud maafin gue la" ucap nya ketakutan, ya arwah itu bernama Lasya aquela dia dan xviera merupakan sepupu.

"Opo sing mbok tandur bakal mbok unduh " (apa yang ditanam maka itu yang akan didapatkan) ucapnya, menyeringai dengan menunjukkan mata merahnya.

Flashback on

4 tahun yang lalu Lasya merupakan kakak kelas sekaligus sepupu dari Xviera , mereka berbeda satu tahun kini mereka sedang berada di sekolah ,tepat nya lantai 4 smp mentari pagi ya sekolah ini mempunyai dua tingkatan yaitu SMP dan SMA, nampak dua orang siswi sedang membully seorang gadis yang begitu lemah ,ya dia adalah Lasya Gadis itu begitu lemah Iya hanya diam dan menangis ketika ia merasakan kepalanya ditendang beberapa kali oleh temannya sekaligus saudaranya sendiri.

"Am-pun Ra sa-kit"ucap lasya terbata-bata, ya xviera dan salah satu teman nya sedang menendang kepala lasya,lasya hanya bisa menangis merasa kan kepala nya yang sakit dan pusing sekaligus dalam waktu bersamaan.

"Hahahahhahaaaa ampun? Gua belum puas" Xviera yang kini meraih sebuah pisau kecil namun terlihat sangat tajam.

"Ikat dia" ucap xviera tegas, namun lasya berusaha memberontak.
LEPASIN GUA!! GUA GA TAU APA APA RA" Pekik lasya nya saat melihat xviera yg mulai mendekat kan  pisau itu ke arah nya tanpa memperdulikan jeritan lasya.

" GAA!! JA.... JANGAN!! akhhh !! SA-SAKIT RA" Ucap lasya saat merasakan benda itu menancap berkali kali di paha nya Yang kini berlumur darah, xviera tersenyum puas melihat nya.

"Ra apa kita ga keterlaluan? nanti kl dia meningal gimana?" ucap gadis yg sedari tadi membantu xviera, yg membuat xviera menghentikan aksi nya.

" lo lupa? gua punya duit? ya gua bisa sewa orng buat singkirin jasad nya jika perlu gua bisa sogok juga sklh ini untuk tutup mulut" ucap nya santai, Lasya yg mendengar itu pun ketakutan, namun ia tak bisa melawan,karna ia merasakan kaki nya yg begitu ngilu.

"ra le-pasin gu-e plis, AKHH LE-PASIN" ucap nya memohon agar di lepas kan namun itu hanya sia sia tanpa aba aba xviera menancapkan pisau itu tepat di kepala lasya dan berkali kali pisau itu mendarat, hingga lasya kehilangan nyawa nya.

Flashback off

"APA KAU MELUPAKAN ITU!!!" Ucap lasya yg kini dikuasai oleh dendam, xviera  yang melihat itu hanya bisa terdiam ketakutan dan mencoba kabur dari  lasya.

akhirnya ia bisa kabur dan menyelamatkan diri karena ada orang yang membantunya iya itu ibunya yang tiba-tiba masuk ke kamar nya karna melihat xviera teriak ketakutan.

namun ibu nya kebingungan kenapa anak nya ketakutan bahkan sampai seperti itu.

Beberapa bulan berlalu ,  kini sudah masuk bulan ke 8 mereka masuk sklh  tak ada kejadian janggal lagi seperti waktu itu hanya saja xviera menjadi sangat pendiam bahkan ia tak suka di gangu.

"Ra ke kantin yok" Ajak slah satu teman nya memegang pundak xviera , xviera pun menepis dengan kasar tangan itu.

"Enggak duluan aja" ucapnya sebel dan memilih pergi ke taman belakang sekolah.



bersambung.......

haiiiii gesss author bck , gimana cerita nya? 😁 sory kl kurang menantang lg belajar bikin adegan nya soal nya  ntr bakal ku coba lebih dramatis 🤣

273,75 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang