REVISI!! (Kemaren bnyk yg bilang buat suruh gabung jadi 1 bab lunas yahh bub )
Pelajaran tidak akan ibu mulai sebelum siswa kelas ini lengkap" Ucap tegas bu stya , seorang guru kiler berprawakan tinggi dari penampilan nya dia sudah cukup lama mengajar di sekolah itu,manik mata nya kini menatap se isi kelas itu membuat se isi kelas terlihat mencekam.
"M-maaf Bu saya telat," ucap seorang remaja perempuan yang terlihat berantakan dengan rambut dan juga seragam yang basah. Terlihat ada sedikit luka lebam di wajahnya. Ya remaja perempuan itu bernama Sari, gadis itu berada di ambang pintu, Langkahnya pelan dengan tatapan menuju ke bawah,Ia tau Jika salah satu ada yg terlambat maka tidak akan di mulai pelajaran hari itu.
"Kenapa baju kamu seperti ini? apa kamu tidak mandi saat datang ke sekolah! " ucap bu stya dengan penekanan di setiap kata nya ia menatap Gadis itu dari atas sampai bawah , ia melihat penampilan sari yang terlihat sanggat berantakan, dan menyuruh nya agar segera membeli seragam di koprasi dan segera menganti seragam nya yang basah, semua murid di sana ingin menertawakan nya namun tak ada yang berani untuk bersuara karna mereka tak ingin terkena masalah di jam pelajaran bu stya.
"Saya tidak mau Kalian meniru sari Cukup Kali ini Saya melihat ada kejadian seperti ini Di pelajaran saya" Ucap bu satya kesal akan Kehadiran sari Karna Jika Salah satu Murid Tidak masuk di kelas saat pelajaran itu Maka satu kelas akan menangung akibat nya.
jam telah menunjukan pukul 14.35 WIB bel pulang sekolah pun terdengar berbunyi beberapa saat yang lalu , sari pun berjalan kaki untuk pulang kerumah nya biasanya ia akan langsung ke toko namun semenjak suatu kejadian yang menimpa nya di toko itu membuat nya di pecat oleh bos di toko nya .
Baru saja dirinya pulang, terlihat dua gadis kecil berlari ke arahnya seolah - olah mereka sudah lama menunggu kehadirannya, dua gadis kecil yang kini sudah beralih ia peluk adalah adiknya. Semenjak sang ibu Wafat, ia dan kedua adiknya hanya tinggalbertiga, sedangkan sang ayah dikabarkan telah menikah lagi dan bahagia dengan keluarga barunya dan menghilang tanpa kabar.
"kakak, kakak bawa apa???" ucap kedua nya berbarengan , menatap sebungkus makanan yang ia sempat beli di perjalanan pulang , mengunakan uang gaji terahir nya.
" kaka tadi beli makanan kalian makan dulu ya kakak mau ke kamar" ucap nya memberikan 2 bungkus makanan yg di beli nya, sari pun beranjak pergi ke kamar nya ,Namun langkah nya terhenti Karna tangan nya yg di pegang oleh kedua adik nya itu.
"Kakak ayo makan bersamaa~" ucap salah satu adik nya yang membuat nya mau tak mau harus menuruti nya, Jika di tanya kemana semua keluarga ibu nya? apa mereka tak peduli? Tentu saja mereka peduli namun sari Tak inggin merepotkan om dan tante nya tentu nya lagi pun dia juga masih memiliki tempat tingal , pikir nya.
setelah makan bersama kedua adik nya ia pun bergegas kekamar nya untuk mengerjakan pr di buku catatan nya membuat nya kelelahan dan tertidur lelap di atas meja belajar nya.
Jam sudah menunjukan pukul 04.30 ia terjaga karna harus menyiap kan keperluan adik adik nya untuk sekolah, ia sanggat beruntung
karna mempunyai om yg mau membantunya untuk mengantar kan adik" nya kesekolah,setelah itu sari pun memutus kan untuk buru" berangkat ke sekolah mengingat letak sekolah nya yg cukup jauh .Sesampai nya di sekolah Baru saja ia duduk di meja nya ia sibuk mencari buku catatan nya yg rupanya tertingal di meja belajarnya di rumah
Ia semakin panik ketika manik mata nya melihat dua orang yg meng hampiri nya.Bruakk.....
"mana catatan lo gw mo pinjem, tugas lo dah kelar kan" ucap xviera yang kini memberikan tatapan sinis ke sari yang membuat nya ketakutan.
"maaf ra catatan ku ketingalan di rumah" ucap sari ketakutan , sari merasakansebuah tanggan mencengkram kuat rahang nya yang membuat nya meringis kesakitan.
"lu denger baik baik , lo catet smua nya ulang awas saja nanti pas pelajaran ga slesai" ucap xviera melepaskan tanggan nya dari wajah sari dan pergi meningalkan kelas itu.
Jam pelajaran pun di mulai sari yang selesai menulis sedari tadi Dengan sengaja tidak memberikan catatan nya ke xviera, Xviera yg kesal pun beberapa kali menendang bangku dan menjambak rambut sari , semua murid dan guru yang melihat nya hanya diam dan tidak memperdulikan nya.
Kata orang sekolah adalah tempat ternyaman namun nyatanya itu hanya untuk sebagian orang, sebagian lagi harus menderita dan belajar di bawah penindasan.
-Sari
________________________________Xviera yg kesal pun beberapa kali menendang bangku dan menjambak rambut sari , semua murid dan guru yang melihat nya hanya diam dan tidak memperdulikan nya.
Sepulang sekolah Sari tengah berjalan menyusuri Lorong kelas yang Cukup ramai, Tiba tiba Anasya Menarik Tangan nya supaya Sari Mengikuti nya , Anasya membawa gadis itu di gudang sekolah dan mendorong gadis itu hingga jatuh tersungkur .
"Mampus lo, mangkanya jadi orang janggan sok belagu" Ucap seorang wanita belasteran indo × eropa bernama xviera yg kini merebut kacamata yg di pakai oleh sari hingga terbelah, mereka berdua menghajar tanpa ampun gadis tak bersalah itu.
" Ja-JANGGANN!! Janggan di ambil itu punya m-mama" ucap sari histeris ia berusaha merebut liontin yg di ambil paksa oleh Kedua nya, Liontin itu peningalan sang ibu sebelum ibu nya tiada, Namun langkah nya terlalu lemah untuk merebut liontin itu, anasya melempar liontin itu hingga menghilang entah kemana.
Xviera dengan segaja mengeluarkan sebuah silet dari dalam saku nya , sari yg melihat itu berusaha kabur dari kedua nya namun anasya memegangi tubuh sari sampai ia pun tak bisa berkutik.
sari menangis dan mencoba memberontak namun ia merasakan sakit yang teramat saat benda itu sengaja di gores kan pada wajah sari hingga terluka cukup parah, darah bercucuran dari wajah nya dan membasahi seragam sekolah nya.
tak cukup sampai di situ kedua gadis itu terus menganiaya gadis tak berdosa itu hingga pingsan dan kelakuan mereka terpergoki oleh salah satu murid baru yg inggin mengambil bola yg berada di gudang itu.
"A-aku di mana" ucap sari yang terbangun di sebuah ruanggan full putih dengan beberapa peralatan medis yg melekat di tubuh nya.
"KAKAK HUEEEEEE......" Ucap kedua adik nya yg baru saja memasuki ruangan itu, tak lama berselang seorang pria dan wanita masuk ke dalam ruangan itu yg salah satu nya adalah doker di sana terlihat dari pakai an nya, dokter itu memeriksa sari stelah memberikan resep obat ia pun pergi dari ruangan itu.
"Kamu kenapa bisa begini? siapa yg melakukan ini semua? Bilang ke tante " tanya wanita paruh baya itu dengan nada hawatir dia adalah xaquela albret yg merupakan tante sari.
"......"
"Siapa kedua perempuan yg membuat mu seperti ini ri?" Pertanyaan itu membuat nya kaget
'Dari mana tante tau kl yg membuat ku seperti ini adalah 2 prempuan? siapa yg memberi tau nya? siapa yg membawa nya ke rumah sakit' Batin sari yg kini kebingungan dan termenung.
" Sari?" ucap wanita itu sekali lagi ke arah sari
"I-itu ...." ucap sari gelagapan ia bingung akan menjawab apa namun ia teringat bahwa ia akan menanyakan drimana tante nya tau bahwa dia di aniaya oleh 2orng perempuan?
"... tante ? tante tau dari mana kalau aku seperti ini karna 2 perempuan?" ucap nya sedikit terbata bata.
"Teman mu yg memberi tahu Tante,Dia Juga yang sudah Membawa mu ke sini" Ujar nya sambil mengelus kepala sari.
'Teman? siapa? Bukan kah mereka tak peduli?' Ucap nya dalam hati karna ia kebingungan siapa yg di maksud oleh tante nya.
Selama satu Minggu pun ia berada di rumah sakit itu, ia kerap bertemu seorang gadis perempuan yang sanggat menyeramkan menurut nya , dengan wajah pucat dan darah segar yg mengalir dari kepala nya,ia berfikir itu hanya imajinasi nya.
Bersambung......
_________________________________________
:) maap g up bab baru karna author pusing sama alur nya + kena write blok.
KAMU SEDANG MEMBACA
273,75
Novela JuvenilRUMAH?Rumah adalah tempat dimana kita merasa aman, namun kenapa Rumah ku berantakan? Pulang jika perlu? mungkin itu ucap sebagian orang , namun Rumah ku hilang, Rumah ku Hancur , semua berantakan . . . . .