Terima kasih telah mau membaca ceritaku.
Saya harap anda senang membaca cerita saya.
Jangan lupa votenya ya.
Bukan Sekedar Sahabat (Chapter 3).
Saat itu aku sedang berfikir , berfikir apa yang terjadi dengan perasaan Lia saat melihat Anna memelukku , namun pikiran ku teralihkan ketika melihat chat dari Amel.
Setelah membaca chat itu entah kenapa ,tangan ku mulai bergerak tidak karuan , seakan emosi dalam tubuhku mulai menguasai ku kembali , hatiku hancur melihat orang yang kusayang disakiti oleh orang yang dia sayang.
Keesokan paginya aku langsung berangkat kesekolah , dan sesampainya di kelas , aku langsung bergerak menuju Rafi , aku sudah tidak peduli dengan hukuman.
" Jangan Ari!! " Teriak Anna saat itu.
Aldo lalu berlari kearahku dan mulai mencoba menenangkanku.
" Ri tahan emosi , jangan gampang terpancing " bisiknya saat itu ditelingaku." Fi , aku mau bicara " ucapku sembari sedikit emosi.
" Lo mau ngomong apa? " Jawabnya sambil sedikit ketakutan.
" Lo pasti tau kan masalahnya " seru ku sambil sedikit tersenyum.
" Kemarin gua ga sengaja , itu cuman reflek doang dan gua juga udah minta maaf " jawabnya sambil tersenyum.Saat itu aku langsung menariknya kedepan kelas dan perkelahian tidak bisa dihindari ,namun aku berhasil membuatnya terjatuh saat itu.
Setelah perkelahian , aku meminta maaf kepadanya dan hubungan anna dan rafi resmi berakhir setelah itu.
Sesampainya dikelas betapa kagetnya diriku setelah aku mendapatkan pelukan dari lia , Mukaku memerah ,tanganku gemetar , seakan hati ini merasa tenang sejenak.
" Ari , jangan sakiti dirimu terus menerus " ucapnya dipelukku sembari menangis.
" Ya aku akan menjaga diriku , dan juga kamu " ucapku sambil mengelus kepalanya.Perasaanku untuk memilikinya semakin bergejolak , saat itu pikiranku bahagia sepenuhnya , pelajaran disekolah semakin menyenangkan , dan akhirnya pada semester dua kami satu bangku , yaa aku dan lia satu bangku.
Hari demi hari semakin indah bersama Lia , dia selalu bercerita setiap harinya , berbagai hal yang kami perbincangkan setiap harinya , saat itu aku ingin mengungkapkan perasaanku, perasaan sukaku kepada Lia yang sudah lama ku simpan namun banyak hal yang membuatku ragu.
Hari Rabu adalah hari dimana kelasku mendapat pelajaran olahraga , pada saat itu olahraga yang kami dapatkan adalah lari santai mengelilingi sekolah , saat itu Lia mengajakku berlari bersama , dalam pikiranku ini merupakan saat yang tepat untuk menyatakan perasaan.
Bersambung..
Terimakasih telah membaca sampai akhir.
Ditunggu chapter selanjutnya.
Jangan lupa vote
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Sekedar Sahabat ( T A M A T )
Non-FictionTerkadang kita tidak dapat mengontrol perasaan kita karna Cinta yang datang tiba tiba , tapi ingat bahwa cinta juga bisa menghancurkan segalanya termasuk persahabatan.