Park Jisung adalah anggota pemburu vampir. Suatu hari, ia menjalankan misi penyamaran untuk mengincar salah satu sosok vampir yang menjadi targetnya.
Namun, belum sempat mencapai buruannya, ia malah diculik dan dipaksa untuk melayani seorang vampir...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
─────
Yuta berjalan menuju Ten yang saat ini berada di ruangannya.
"Hei, Ten." sapa Yuta sambil melambaikan tangannya.
Ten hanya meliriknya, sebelum mengalihkan pandangannya kembali pada kegiatannya saat ini. Ia melihat pemuda berwajah datar itu tengah sibuk membaca sesuatu dengan tumpukan dokumen di depannya di atas mejanya.
Yuta mendengus kesal, lalu memilih duduk di kursi depan meja Ten, sambil menangkup wajahnya dengan kedua tangan. Memperhatikan lelaki dingin di depannya yang lebih tertarik pada kertas-kertas tebal itu daripada kehadirannya.
"Ten, ikutlah denganku dalam misi kali ini," kata Yuta dengan antusias.
"Tidak mau." Ten berkata cepat, bahkan tanpa menoleh.
"Ini adalah misi penting, Ketua Jung memberi perintah langsung! Dia bahkan telah menyiapkan hadiah jika kita berhasil menyelesaikan tugas ini."
"Tidak tertarik."
Yuta makin cemberut karena jengkel, sambil mengembuskan napas kesal.
"Hadiahnya sangat menarik, lho, aku saja menginginkannya."
"Yasudah, kau sendiri saja yang ambil alih misi itu."
"Tapi aku tidak bisa melakukan misi ini sendirian. Aku butuh kamu, Ten. Apalagi, kemampuanmu sangat berguna untuk misi ini."
Ten langsung melotot ke arahnya, membuat Yuta bergidik kaget.
"Sudah kubilang aku tidak tertarik. Pergi sana! Kau hanya menggangguku saja!" kata Ten keras, lalu kembali ke posisi semula, berkutat dengan kertas-kertas di hadapannya.
"Tapi Ten, kumohon. Memang hadiah seperti apa yang kau inginkan? Seorang gadis? Seorang manusia? Atau seorang vampir?"
"TIDAK."
"Bagaimana dengan pria tampan?"
"Tidak tertarik."
"Kalau aku?"
Ten langsung menatapnya dengan jijik. Apalagi saat Yuta mengerjapkan matanya beberapa kali sambil bertingkah imut. Ia benar-benar ingin menamparnya dengan buku tebal di depannya.
"Mau kubunuh?"
Yuta cemberut. Lalu tiba-tiba pintu ruangan terbuka, dan nampaklah sosok Jaemin dengan penampilan menawannya seperti biasa, berjalan ke arah mereka berdua.
"Ten, bisakah kamu melakukan misi dengan Yuta?"
Ten menatapnya seketika. "Misi apa, Tuan?"
Sontak Yuta mendelik kesal. Saat Jaemin yang menyuruhnya saja, Ten langsung menanggapinya dengan antusias.
"Habisi orang yang ada di foto ini, karena berani-beraninya dia main-main dengan kelompok kita." Ucap Jaemin sembari menyodorkan foto keluarga yang berisi sepasang suami istri dan seorang anak laki-laki.