#Malam sebelumnya..
*(malam dimana Jisung menginap di tempat Jaemin)*
Tok tok..
Suara ketukan pintu mengalihkan perhatian dua orang yang tengah beradu argumen.
"Siapa?" Tanya David yang tampak kesal sambil berjalan menuju pintu.
"Eum, David, apa Jisung ada didalam?"
David menatap Jeno dengan heran, lalu mengangguk pelan.
"Ada hyung."
"Bisakah kau memanggilnya sebentar?"
David mengangguk lagi, lalu masuk ke kamar untuk memberi tahu Jisung. Sementara Jeno menunggu di depan pintu.
"Seseorang sedang mencari Jisung. Sebaiknya kau bersikap baik atau aku akan benar-benar membunuhmu dengan tombak pemburu." Ancam David dengan emosi, menatap seorang pemuda di depannya.
Jisung yang ada di depannya hanya terkekeh pelan, lalu keluar dari ruangan itu, dan mendapati seorang pemuda cukup tampan berdiri di sana menyambutnya.
"Ada apa?" Tanya Jisung to the point.
Jeno terdiam sejenak, dia tampak gugup. "Bisa ikut aku sebentar?"
Jisung hanya mengangguk. Lalu mereka berjalan beriringan tanpa kata. Hingga mereka sampai di atap gedung, di mana angin bertiup cukup kencang, menambah dingin yang kini dirasakan keduanya, atau mungkin hanya Jeno yang merasakannya.
Di sana Jeno berdiri di tepi pagar pembatas gedung, mengamati pemandangan di bawahnya yang sebagian besar hanya berupa pepohonan rindang dan beberapa gedung tak jauh dari sana. Kemudian ia menarik napas dalam-dalam sebelum memberanikan diri untuk mengatakan sesuatu yang sangat penting baginya.
"Jisung?"
"Hmm?"
"Aku menyukaimu!"
Sontak Jisung melotot kaget menatapnya. Namun sedetik kemudian raut wajahnya berubah, ia tampak tak kuasa menahan tawanya. Dalam hati ia berkata 'sayang sekali karena aku bukan orang yang kau maksud, kasihan sekali'.
"Maaf, tapi aku tidak menyukaimu." Ucap Jisung tanpa ragu, terkesan acuh tak acuh.
Jeno yang tadinya menunduk, langsung menatapnya tak percaya. Bagaimana bisa Jisung dengan mudahnya menolak cintanya tanpa berpikir dua kali? Apakah sekosong itukah perasaan Jisung untuk dirinya?
"B-benarkah?"
"Ya, kau jelas melihatnya tadi, kan? Aku suka Johnny." Jisung berkata tegas sambil tersenyum percaya diri.
Hancur sudah hati Jeno. Ia pikir kejadian beberapa waktu lalu hanya candaan antara Jisung dan David, tapi ternyata dugaannya salah besar. Jadi Jisung memang menyukai Johnny, pikirnya menggalau.
"Begitu ya. Baguslah kalau begitu, setidaknya kau menyukai manusia lain, bukan vampir seperti Jaemin." Ucap Jeno menghibur dirinya sendiri dengan nada yang terdengar menyedihkan.
"Apakah salah menyukai vampir? Bukankah cinta bisa datang kepada siapa saja tanpa terkecuali." Kata Jisung meralat terdengar tak terima, tak seperti biasanya.
Jeno menundukkan kepalanya merasa miris, itu benar. Cinta bisa datang kepada siapa saja dan kita tidak bisa memilih kepada siapa kita akan jatuh cinta.
"Kau benar, cinta memang semenyakitkan itu." Ucap Jeno lirih.
Jisung hanya tersenyum tipis. Manusia memang lemah, terutama hatinya. Sungguh menyedihkan, pikirnya.
***

KAMU SEDANG MEMBACA
Blood Ties | Jaemsung [REVISI]
VampirePark Jisung adalah anggota pemburu vampir. Suatu hari, ia menjalankan misi penyamaran untuk mengincar salah satu sosok vampir yang menjadi targetnya. Namun, belum sempat mencapai buruannya, ia malah diculik dan dipaksa untuk melayani seorang vampir...