Warn; BL AREA❗ Mpreg❗ Adult content🔞‼️Crossdressing⁉️ Dark Romance, Mistery!
***
Park Jisung adalah anggota pemburu vampir. Suatu hari, ia menjalankan misi penyamaran untuk mengincar salah satu sosok vampir yang menjadi targetnya.
Namun, belum semp...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Langit jingga yang tersaji di kala senja begitu menenangkan, disertai hembusan semilir angin yang bertiup cukup kencang, menerbangkan dedaunan yang menguning serta kelopak bunga yang bertebaran di sepanjang jalan, menambah kesan indah di tengah sejuknya musim gugur yang tengah terjadi.
Di sebuah taman bermain yang cukup sepi, terlihat dua orang anak laki-laki sedang bermain bersama, tampak asyik dengan ember mainan dan beberapa mainan lainnya di atas tumpukan pasir di sana. Keduanya sibuk menata pasir dan membentuknya sedemikian rupa sambil berceloteh bersama dan tertawa riang.
Setelah beberapa saat, salah satu anak laki-laki itu berdiri, mendekati temannya dan mengatakan sesuatu.
"Jisungie, lihat orang itu." Bisik salah satu anak laki-laki dengan lesung pipitnya yang manis.
Anak laki-laki satunya menoleh ke arah pandangan yang dituju. mendapati seorang pemuda jangkung berambut hitam agak panjang, mengenakan coat hitam berdiri di dekat arena seluncuran. Tubuhnya bersandar pada salah satu tiang besi penyangga permainan, menyilangkan kaki dengan kedua tangan dimasukkan ke dalam saku mantelnya, dengan tatapan seperti tengah menuju kearah mereka berdua.
"Wajahnya pucat sekali." Gumam bocah yang bernama Jisung itu, dan melihat pemuda itu tampak tengah tersenyum kepadanya.
"Jeonginie~ sudah sore sayang, ayo pulang!" teriak seorang ibu muda dari balik pagar pembatas arena taman bermain yang tak jauh dari sana, sambil melambaikan tangannya kearah kedua bocah itu, atau lebih tepatnya kearah anaknya yang bernama Jeongin.
"Jisungie, ayo pulang. Eommaku sudah menjemput." ucap Jeongin, lalu mulai berlari ke arah ibunya dengan raut gembira.
Jisung mengangguk paham dan hendak mengikutinya. Tepat saat ia hendak mengikuti Jeongin yang berlari, sebuah tangan tiba-tiba mencengkeram pergelangan tangannya.
"Tunggu." Ucap seorang pria yang kini tengah memegang lengan Jisung.
Jisung kecil menoleh, dan mengerjapkan mata karena terkejut dengan ekspresi lucunya. Ia mendapati pria yang tadi dibicarakan, kini berdiri tepat di depannya sambil menggenggam tangannya. Padahal Jisung yakin beberapa detik yang lalu pria itu berdiri cukup jauh dari posisinya saat ini.
"Hyung, siapa?" tanya Jisung kecil sambil berusaha tetap tenang, meski raut wajahnya tak mampu menyembunyikan rasa takutnya pada orang asing di hadapannya.
Pria itu terkekeh pelan di balik wajah pucatnya, dia masih tampak muda, mungkin berusia sekitar 25 tahun atau lebih.
Pria itu tiba-tiba mencondongkan wajahnya ke arah Jisung, ia memejamkan mata dan menghirup aroma tubuhnya dalam-dalam, membuat sang bocah manis itu menatapnya heran dan semakin merasa takut. Namun ia tidak bisa lari karena tangannya masih digenggam erat oleh sosok itu.
Pria itu kemudian membuka matanya, memperlihatkan bola matanya yang berwarna coklat terang, lalu tersenyum cerah.
"Bau mulut harum sekali, bocah." ucapnya yang membuat Jisung kecil mendelik heran, lalu ikut mengendus aroma tubuhnya sendiri.