02 || Jawaban Dari Perjodohan

1.9K 247 75
                                    

بِسْـــــــمِ اللَّهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

اَللَّهُمَّ صَلِّى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

اَللَّهُمَّ صَلِّى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✾✾✾

Dentingan sendok beradu di meja makan yang diisi oleh sepasang suami-istri dan anak bungsunya. Sejak tadi Ayah Malik dan Bunda Ayra terus memerhatikan putrinya yang hanya melamun sambil mengacak-acak nasinya. Tatapannya terlihat begitu kosong, tapi tentu saja mereka sama-sama tahu apa yang sedang direnungkan oleh anaknya sekarang.

Bohong jika Afra tidak kepikiran soal kemarin. Dijodohkan secara tiba-tiba tentu saja membuat dirinya shock, tapi untung saja dirinya tidak dijodohkan dengan orang yang tidak ia kenal. Coba saja kemarin ia dijodohkan dengan pria asing, sudah pasti Afra akan menolaknya. Namun, dia bukanlah pria asing, melainkan sosok yang pernah mengisi masa kecilnya. Makanya Afra meminta waktu sebelum menjawab lamaran dari Ghafa.

"Afra," Lamunan Afra membuyar dengan panggilan sang Bunda.

"Iya, Bund?"

"Apa kamu sudah Shalat istikharah, hm?" tanya Ayah Malik.

"Sudah, Ayah. Tapi... Afra masih bingung mau kasih jawaban apa buat Kak Ghafa, secara Afra juga belum siap nikah."

Ayah Malik menarik napas dalam lalu beralih menggenggam tangan putrinya di atas meja makan. "Nak, mungkin ini terlalu cepat buat kamu, tapi dengan menikahkan kalian Ayah bisa tenang melepaskan kamu kuliah di Bandung. Di sana kamu tidak punya siapa-siapa melainkan Om Aryan dan Ghafa, tapi tidak mungkin Ayah membebani mereka dengan semata-mata menitipkan kamu ke mereka. Makanya Ayah sama Om Aryan berencana menjodohkan kalian. Semoga kamu paham ya dengan maksud Ayah! Ayah cuman tidak mau putri Ayah kenapa-kenapa, Ayah sudah trauma dengan kehilangan Abang kamu, jadi Ayah tidak mau kehilangan putri Ayah juga." ungkap Ayah Malik.

Afra mulai mencerna ungkapan dari Ayahnya. Baginya ini bukan hanya tentang perjodohan dengan teman masa kecil, tapi ini juga soal hati. Hati Afra masih tertambat di nama Zafran, apakah mungkin bagi Afra move on secepat itu?

Tapi tidak mungkin juga ia harus menyimpan perasaan kepada orang yang sudah beristri. Itu salah besar! Iya, bisa atau tidak Afra harus melupakan Zafran secepat mungkin. Ia akan bertekad bulat untuk melakukan istikharah dengan khusyuk supaya Allah memberikan jalan terbaik untuk jawaban dari perjodohan ini.

"Afra, Bunda ada pesanan kue dari Bu Astrid, nanti tolong beli bahan-bahannya di supermarket ya!"

"Siap, Bund. Nanti Afra beli."

After SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang