Bab 3

547 5 0
                                    


Aryani

PART 3

Lalu tak lama, aku mendengar ada orang yang datang dan berhenti serat mengobrol pelan di depan ruangan yang aku masuki ini. Mereka ada dua orang. Saat aku mendengar gagang pintu ringan ini di pegang dari luar, aku langsung panik dan mencoba mencari tepat sembunyi. Untungnya, dalam panikku aku bisa menemukan tempat yang pas. Bagian paling ujung ruangan dan bersembunyi di balik gorden besar yang terletak di sudut sempit antara lemari.

"Iya", ucap suara pria pada lawan bicaranya dan ia yang membuka pintu ruangan ini. Pintu ruangan telah di duduk dan bayangan sosoknya terlihat jelas. "tunggu saja dulu, nanti kalo sudah siap Bu Nita akan memberikan kodenya", kali ini suara perempuan. Lalu... JEGER!!! Sosok yang masuk ke dalam ruangan ini adalah sosok yang amat sangat aku kenal. Sosok dengan tubuh besar dan berkulit hitam, mang Ojo.

Mang Ojo langsung menutup pintunya dan, "gila, ternyata memang mantap banget majikan gue!", ucapnya dingin lantang dan saat aku lihat ke sisi raungan lain di balik kaca, ibu serta Bu Nita seolah tak mendengar suara mang Ojo dan aku baru tahu bahwa suara dari ruangan ini tak bisa terdengar oleh ruangan sebelah.

"uh mantap, nungging kaya gitu... Udah ga sabar gue kontolin kayaknya. Hahahaha.....", Ucapnya lagi dengan lantang dan seketika lutut kakiku menjadi lemas dalam kaget tapi nafsuku juga makin terdorong karena fantasi yang selam ini aku fantasikan akan terjadi??? Dengan apa yang aku lihat kini mang Ojo mengambil satu buang kursi untuk di letakan di depan cermin dan ia duduki.

Ia keluarkan batang kontolnya yang baru kali ini aku lihat. "Gila!", batinku kala melihat ukurannya yang benar-benar seperti kontol Negro di video porno yang aku lihat. Ia duduk dengan mulai mengocoknya sambil melihat pemandangan tubuh ibu yang sedang di mainkan oleh Bu Nita. Pemandangan dimana ibu menungging dalam telanjang dan hanya mengenakan jilbabnya saja dengan kedua lubangnya, pantat dan memeknya tersumpal sebuah dildo.

Sementara itu karyawan perempuan Bu Nita yang masuk menyerahkan sebuah penutup mata padanya dan setelahnya ia pergi. Lalu Ibu Nita bergerak kembali ke arah ibu dan, PLAK!!! Ia tepuk bukaan padat nan mulus pantat ibuku sambil tersenyum ke arah kaca.

Mendapat tepukan itu, terdengar dengan samar suara pekikan ibu. Tubuhnya juga bergidik geli saat tangan jari-jari Bu Nita bergerak menyelusuri tubuh belakang ibu dari mulai ekor pantat ibu, ke punggung, dan akhirnya ke kepala.

Setelah berada di samping kepala ibu, Bu Nita meraih tas yang ada di ras dorongnya lagi dengan ia mengambil sesuatu yang mana itu berbentuk sabuk namun terdapat sebuah mainan seperti bentuk kontol atau dildo. Melihat sabuk dengan memiliki bentuk yang tak senonoh itu membuat ibu terlihat kaget sekaligus bertanya dengan nada khawatir pada Bu

Nita.

"Gapapa, ukhti. Tadi kan saya bilang mau kasih enak sama ukhti. Gapapa, ini Cuma mainan aja kok dan saya sendiri yang melakukan jadi ukhti ga perlu khawatir atau takut"

"t-tapi kenapa harus pakai benda kaya gitu juga Bu?"

"Loh memangnya kenapa? Bukannya yang ada dua yang sedang masuk di kedua lubang ukhti?", balas Bu Nita dengan senyum dan kemudian ibu terdiam.

"Gapapa, sama aja kok dan bedanya Cuma saya gerakan nanti bukan pake tangan tapi pakai pinggul saya langsung. Kaya yang saya bilang tadi juga, anggap saja saya suami ukhti, jadi nanti setiap kali ukhti main sama suaminya, ukhti jadi lebih bisa memuaskan suami ukhti. Saya hanya membantu dan sebagai perantara untuk membuat ukhti lebih bisa memuaskan saja kok. Tapi intinya nanti ukhti tinggal menurut saja apa yang saya perintahkan", ibu masih terdiam sambil matanya sesekali melihat ke arah sabut dildo yang sedang Bu Nita pegang.

Perubahan IbukuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang