Bab 2

2.2K 7 0
                                    

Aryani

PART 2

POV Rama ---------------

Aku adalah anak yang di lahirkan di dalam keluarga yang bisa dikatakan dalam standar ideal dengan kedua orang tuaku yang sangat sayang serta lembut dalam mendidikku. Lembut namun tegas. Maksudnya tak ada kata bentakan apa lagi main fisik. Tak pernah aku rasakan atau dapatkan dua hal yang tak Mengenakan itu.

Dari sudut pandangku, kedua orang tuaku sanggatlah harmonis meski ayah jarang berada di rumah akibat pekerjaannya, namun apa yang ia lakukan demi kami sehingga itu tak terlalu menjadi masalah dan malah menjadi sebuah kebanggaan bagi kami. Kebanggaan karena mempunyai sosok yang bertanggung jawab terhadap keluarga.

Pandanganku terhadap ibu, selain ia adalah sosok yang baik, lama lembut, ibu merupakan perempuan yang bisa aku katakan alim dengan penampilannya yang "tertutup", beda dengan perempuan kebanyakan yang masih suka memakai pakaian yang cukup atau sangat menunjukkan lekuk tubuhnya. Ia lebih sering memakai baju terusan panjang yang agak longgar atau pun gamis yang mana hal itu dapat menutupi bentuk tubuhnya. Jika di lihat dari luar, lekuk tubuhnya sudah pasti tak akan terlihat dan juga bentuk payudaranya juga tak terlalu ketara.

Namun aku sangat yakin dan bahkan aku sempat mengingat satu hal yang pernah aku alami. Kejadian ini saat aku baru saja lulus dari Sekolah Dasar dan saat itu untuk merayakan kelulusanku, ibu serta ayah mengadakan pesta kecil untuk pribadi dan saat itu kami berenang bersama. Saat itu juga aku belum terlalu mahir berenang sehingga ayah yang mengajariku untuk berenang. Ibu yang mungkin saja bosan hanya berbicara dari luar kolam memutuskan untuk ikut masuk ke dalam kolam dengan pakaian gamisnya itu.

Saat itu masuk, aku belum menyadarinya dan bahkan tak memperhatikannya. Tapi saat kita semua keluar dari kolam, aku bisa melihat bagaimana indahnya tubuh serta payudara yang ibu sembunyikan di balik pakaiannya itu. Saat itu aku memang baru saja lulus SD, tapi anak sekarang bukan hal mengejutkan lagi jika sudah mengetahui lawan jenis bukan? Di titik itu aku juga sudah mulai mengenal hak tersebut. Ya walau hanya hal samar saja.

Berbicara soal pertama kali aku bisa melihat lekuk tubuhnya, ibu mempunyai bentuk tubuh yang ramping dengan pantat padat menonjol, begitu juga dengan kedua payudaranya yang terbungkus Bra terlihat padat serta besar tanpa terlihat adanya sebuah gurat kendur di bentuknya. Tanpa aku bisa kendalikan juga, untuk pertama kalinya aku merasakan batangku tegang secara maksimal di balik celana. Saat sadar bahwa ada yang berdiri, aku enggan untuk keluar dari kolam renang dengan alasan ingin masih belajar menyempurnakan renangku.

Semenjak saat itu juga rasa ketertarikan lu terhadap lawan jenis mulai besar karena melihat lekuk tubuh ibuku sendiri. Sekarang sudah hampir dua tahun terlewat dan sesekali aku masih mencoba mencuri pandangan ke arah tubuh ibu yang tertutup itu. Walau tak terlihat lagi seperti saat di kolam renang dulu, tapi entah kenapa rasa ketertarikan lu terhadap lawan jenis mulai berubah. Melihat ibu menggunakan pakaian yang tertutup dan menyembunyikan bentuknya saja sudah tetap membuatku tertarik.

Bagiku, bagiku malah lebih menarik memperhatikan penampilan perempuan seperti itu. Gimana ya... Sensasinya beda saja menurutku. Karena kita tak tau persis seperti apa bentuknya, sehingga kita pikiran kita bisa berfantasi dengan apa yang disembunyikan itu dan mencoba menembaknya adalah sebuah kenikmatan dalam pikiran mesum. Walau aku "ada" rasa ketertarikan dengan tubuh ibu, tapi aku tetap menghormatinya dan tak mau melakukan hal yang lebih dari hanya sekedar fantasi belaka.

Berbicara soal fantasi yang terus memuncak, dengan jujur akan aku ceritakan sedikit tentang apa yang belakangan ini terbesit di kepalaku. Karena ayah yang jarang di rumah dan di rumah ini hanya ada aku, ibu dan mang Ojo. Aku sempat beberapa kali berfantasi jika saja saat aku tak ada di rumah dan yang di rumah hanya ada mang Ojo serta ibu, ibu akan di goda oleh mang Ojo. Ibu yang kesepian akan ayah akhirnya melayani godaan mang Ojo itu.

Perubahan IbukuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang