(Hen-Hyuck) My Beloved Bodyguard 07

842 216 12
                                    

Haechan awalnya tidak mengira kalau racun yang sudah lama berada di tubuhnya akan kambuh malam ini. Ia tiba-tiba merasa sangat kesakitan di sekujur tubuhnya, rasa dingin membuatnya langsung memeluk dirinya sendiri.

Mulut Haechan terkatup rapat mencoba menahan rasa sakit yang begitu luar biasa,  setiap kali racun ini menyerang tubuhnya. Haechan selalu berpikir bahwa ini layak karena orang yang ia cintai masih bisa hidup damai. Namun setelah bertahun-tahun ternyata cintanya tetap bertepuk sebelah tangan.

Jika biasanya Haechan akan berusaha bertahan, kali ini ia membiarkan rasa sakit menggerogoti tubuhnya. "Aku tidak menyesal menyelamatkan mu dulu Hyung, penyesalan ku adalah aku bertahan sejauh ini" bisik Haechan pelan.

Ingatannya tiba-tiba kembali ke masa kecilnya.

Flashback

"Yunran, ini tempat apa?" Tanya Hendery penasaran saat gadis yang ada di sebelahnya mengajaknya untuk datang ke daerah yang tidak dia kenal.

"Aheng, aku sudah bilang kalau aku akan memberikan mu kejutan" ujar gadis kecil di sampingnya.

Pemuda yang dipanggil Aheng itu mengangguk pelan, ia lalu menoleh dan menatap pada anak kecil  lelaki yang mengikutinya dan Yanran.

"Can, kau baik-baik saja?" Tanya Aheng.

Can mengangguk pelan seraya tetap berjalan di belakang Aheng dan Yanran. Yanran melirik pada Can sekilas sebelum ia tersenyum pada Aheng.

Ketiga anak kecil ini akhirnya tiba di sebuah bangunan, sabuah mercusuar lama yang tampaknya sudah tidak di gunakan.

"Ayo"ajak Yanran sambil berlari seraya menarik Aheng untuk ikut dengannya.

Can yang mengikuti dari belakang sontak juga ikut berlari, langkahnya tidak seimbang hingga akhirnya ia terjatuh.

Bruk

"Gege" panggil Can.

Aheng sontak menoleh untuk melihat pada Can yang terjatuh, ia melepaskan pegangan tangan Yanran dan ia berlari ke arah Can.

"Can, kau baik-baik saja?" Tanya Aheng dan anak kecil itu mengangguk. Aheng lalu memeriksa tubuh Can dan mencari apakah ada luka di tubuh Can.

Setelah merasa bahwa tidak ada luka apapun, Aheng lalu membantu Can untuk berdiri. "lain kali hati-hati ya Can" ujar Aheng.

"Iya ge" jawab Can.

Aheng mengusak rambut Can sebelum ia melihat bekas cambukan di punggung Can. "Apa haraboeji mu memukul mu lagi?" Tanya Aheng.

Can tidak menjawab apapun, "aku baik-baik saja ge" ujar Can pada akhirnya saat Aheng terus saja melihatnya.

"Gege akan segera besar lalu membawa mu keluar dari keluarga itu" ujar Aheng.

Can tersenyum lebar dan mengangguk, "Gege janji ya nanti bawa aku pergi" ujar Can.

"Gege janji" jawab Aheng.

"Aheng, ayo" Yanran memanggil Aheng karena ia melihat bahwa Aheng terlalu lama mengurus Can. Aheng lalu memegang tangan Can dan mereka mendekati Yanran.

Can menatap takut pada Yanran, karena biasanya jika ia dan Aheng terlalu dekat maka Yanran akan marah padanya.

"Can baik-baik saja?" Tanya Yanran dan Can pun mengangguk.

"Ayo" ajak Yanran seraya berjalan lebih dulu.

"Ge, bukannya Yanran Jie terlihat aneh" ujar Can.

Aheng menatap pada Can lalu pada Yanran, "eum, dia memang terlihat sedikit aneh hari ini" jawab Aheng.

All x Haechan IIITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang