(Hen-Hyuck) My Beloved Bodyguard 04

707 188 21
                                    

Haechan tertegun saat tubuhnya tiba-tiba di peluk dari belakang, ia sama sekali belum sempat bereaksi namun ia sudah terjatuh berguling dengan posisi masih dalam dekapan Hendery.

Bruk

Dor

"AAAAAAAAA" teriakan histeris sontak terdengar.

Mata Haechan membulat saat mendengar suara tembakan, ia langsung menoleh menatap pada member dream yang lainnya. Haechan sudah hampir berdiri dan berlari ke arah Chenle yang masih meringkuk ketakutan namun Hendery mencegahnya.

"Berbahaya Haechan" ujar Hendery.

"Tapi Chenle" jawab Haechan.

"Jeno sudah membawanya" ujar Hendery.

Haechan tampak lega karena melihat Chenle baik-baik saja, mata Haechan langsung mencari dimana posisi bajingan yang telah membuat kekacauan seperti ini. Apalagi ini tempat umum, tangan Haechan di tarik pelan oleh Hendery.

"Arah jam 10, tapi sepertinya dia sudah melarikan diri" ujar Hendery.

"Sial" umpat Haechan.

"Kita kembali ke ruang tunggu dulu" ujar Hendery saat ia melihat Mark memberikan kode dari posisi di seberangnya.

Haechan menganggukkan kepalanya sembari mengikuti langkah Hendery dari belakang. Haechan menatap punggung Hendery dengan pandangan rumit.

Haechan tidak sadar ia mengikuti Hendery sampai ke dalam toilet, "eh" bisik Haechan bingung sembari akan berbalik.

Grep

Namun tangannya sudah di pegang oleh Hendery dan ia ditari ke arah wastafel, Hendery menyalakan keran air dan membasuh wajah Haechan yang sedikit kotor.

Haechan hanya diam dan memperhatikan wajah Hendery yang terpantul di cermin. Posisinya di peluk dari belakang oleh Hendery, dengan tubuhnya yang menempel erat dengan tubuh Hendery.

"Kau marah?" Tanya Haechan.

Hendery mengangkat pandangannya dan menatap Haechan dengan tatapan datar, namun entah kenapa Haechan malah merasakan kehangatan dalam tatapan tersebut.

"Apa aku tidak boleh marah?" Tanya Hendery berbalik.

"Tidak ada korban dan juga orang-orang mu pasti akan menangkapnya, lalu kenapa kau marah Hyung" tanya Haechan.

Hendery menggeram pelan seraya membalikkan badan Haechan, "kau hampir terluka" ujar Hendery yang membuat Haechan tertegun.

"Aku baik-baik saja" jawab Haechan pelan yang membuat Hendery menghela nafas dalam-dalam. Ia akhirnya menjaga jaraknya dari Haechan, mata Hendery terpejam sesaat. Itu ia lakukan untuk meredam amarahnya, dan ia tidak mau Haechan melihatnya marah.

"Kembalilah lebih dulu, member dream yang lain pasti merasa khawatir" ujar Hendery.

"Tapi kau?" Tanya Haechan.

Hendery membuka matanya dan menatap Haechan dengan tatapan lembut, "ada yang harus ku selesaikan" jawab Hendery dan Haechan pun mengangguk seraya berjalan keluar dari toilet.

****

Dan benar saja yang dikatakan oleh oleh Hendery kalau member dream merasa panik saat Haechan tidak kunjung kembali ke ruang tunggu. Padahal manager mereka sudah memutuskan bahwa member NCT Dream dan WayV akan batal tampil.

Cklek

"HAECHAN" panggil Jeno yang sadar akan kehadiran Haechan lebih dulu. Sontak ini membuat member dream yang lainnya langsung berlari kearah Haechan.

Grep

Renjun langsung memeluk Haechan dengan sangat erat, "kau baik-baik saja? Kau dari mana tadi? Kenapa tidak langsung kembali? Apa kau terluka?" Tanya Renjun beruntun tanpa jeda.

All x Haechan IIITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang