(Hen-Hyuck) My Beloved Bodyguard 05

746 214 23
                                    

Haechan membuka matanya bertepatan dengan handphone miliknya yang berbunyi. Jaemin yang tadinya ingin mengangkat telepon Haechan langsung menghentikan niatnya dan memberikan handphone Haechan kepada pemiliknya.

"Iya haraboeji"

"........."

"Aku mengerti"

Hanya dua kalimat dan telepon Haechan sudah selesai, namun hal yang dilakukan oleh Haechan berikutnya adalah ia langsung mencoba untuk duduk.

"Haechan-ah berbaring saja dulu, kau sedang sakit dan dokter bilang...."

"Aku harus pulang" ujar Haechan memotong ucapan Jeno.

"Kita sedang ada di China, lagipula kita belum mendapatkan cuti" ujar Renjun.

Cklek

"Haechan, ini tiket pesawat mu" ujar Yoojin yang tiba-tiba datang.

Member dream menatap aneh pada Yoojin dan Haechan, kenapa bisa secepat ini. Baru saja ia diminta untuk pulang namun tiket pesawatnya bahkan sudah siap.

"Aku mengerti" jawab Haechan pelan.

"Tidak bisakah ia beristirahat lebih dulu, kau tahu kalau Haechan sedang sakit bukan Hyung" ujar Yoojin.

Yoojin menatap pada Haechan lebih dulu sebelum akhirnya ia menatap pada Mark. "Direktur yang memerintahkan langsung kalau Haechan harus segera pulang" ujar Yoojin.

"Tapi....."

Grep

"Tidak apa-apa Mark Hyung, sekarang aku sudah baik-baik saja" jawab Haechan.

"Baik darimana, kau lihat wajah mu di cermin sekarang Hyung" ujar Chenle agak kesal.

Tapi Haechan tidak mendengarkan dan hanya beranjak turun dari ranjangnya. "Aku harus pulang" ujar Haechan pelan seraya berjalan pergi.

"Haechan, kami hanya khawatir" ujar Jaemin.

Haechan tersenyum lembut, "aku tahu, terima kasih" jawab Haechan. Sikap Haechan membuat member dream merasa kesal, mereka pada akhirnya membiarkan Haechan pergi begitu saja.

"Tolong jangan marah pada Haechan, jika dia tidak pulang maka kalian bisa saja kehilangan dia" ujar Yoojin sebelum pergi untuk menyusul Haechan.

"Apa maksudnya?" Tanya Ji-Sung.

"Apa ini ada hubungannya dengan keluarganya" ujar Renjun mencoba menebak.

"Kalau begitu kita tidak bisa melakukan apa-apa, kau tahu dia selalu tidak mau mengatakan apapun tentang keluarganya" jawab Jeno.

"Kita susul saja Haechan dulu, setidaknya jangan biarkan dia pergi dengan prasangka kalau kita marah padanya" ujar Mark. Dan karena itu setiap member dream langsung berlari keluar dari kamar rawat Haechan. Dan hal ini masih sempat dilihat oleh Hendery yang memang berniat untuk pulang juga.

***

Haechan mencengkeram kedua lengannya dengan kuat, rasa sakit di sekujur tubuhnya membuat Haechan hampir tidak bisa berjalan dengan baik. Namun ia tidak boleh menunda untuk bertemu dengan kakeknya atau kalau tidak ada hukuman yang harus ia tanggung.

"Haraboeji" sapa Haechan hormat seraya menundukkan kepalanya.

Buagh

Brak

Haechan langsung terjatuh saat perutnya di tendang dengan kuat, "tidak berguna" umpat pria tua itu namun Haechan tidak menjawab apapun dan hanya berusaha kembali berdiri.

"Bukankah aku sudah bilang Lee Donghyuck, diatas nyawamu kau harus menjaga tuan muda Guanheng melebihi nyawa mu sendiri" ujar kakeknya dengan nada tegas.

All x Haechan IIITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang