(Hen-Hyuck) My Beloved Bodyguard 09 End

723 211 35
                                    

Haechan mengerutkan keningnya saat merasakan usapan lembut di keningnya. Ia membuka matanya perlahan dan melihat wajah Jaehyun.

"Ayo bangun sudah pagi" ujar Jaehyun.

Haechan pun sontak melihat kearah jendela dan matahari memang sudah muncul. Haechan lalu duduk dan mengusap matanya pelan, membuat Jaehyun yang melihat hal itu tersenyum lembut sembari mengusap sayang rambut Haechan.

"Terima kasih Hyung" ujar Haechan.

"Tidak masalah, cepat bangun, mandi lalu ikut sarapan karena yang lainnya sudah siap di meja makan" ujar Jaehyun.

"Kalian makan duluan saja" jawab Haechan.

"Kami akan menunggu, toh kau kalau mandi juga cepat" ujar Jaehyun dengan nada geli, dan Haechan hanya tersenyum karena ia tidak marah sama sekali karena yang dikatakan oleh Jaehyun adalah fakta.

"Okay" jawab Haechan seraya melompat turun dari ranjang.

Jaehyun hanya menggelengkan kepalanya pelan saat melihat ulah Haechan, anak itu pasti akan tersenyum lebar saat melihat siapa yang datang hari ini.

*

Haechan berlari dengan semangat masuk ke dalam dapur, namun kakinya langsung berhenti saat melihat seseorang yang sudah lama tidak ia temui.

"TAEYONG HYUNG" teriak Haechan keras seraya berlari memeluk Taeyong.

Grep

Haechan memeluk Taeyong dengan erat sampai-sampai anak itu sudah naik dalam gendongan Taeyong.

"Aigoo Uri maknae" ujar Taeyong dengan nada gemas.

"Kangen Hyung" ujar Haechan pelan.

Taeyong mengusap sayang punggung Haechan, "sama Hyung juga kangen dengan mu" ujar Taeyong.

"Haechan apa kau baik-baik saja?" Tanya Taeyong dengan nada khawatir.

"Eoh aku sangat baik" ujar Haechan sembari melepaskan pelukannya.

"Kau membuat kami semua khawatir, apalagi saat aku ada urusan di perusahaan aku benar-benar terkejut tapi mendengar tentang penculikan mu" ujar Taeyong lagi.

Haechan sudah mendengar hal ini, pamannya teledor sampai lupa kalau Taeyong ada di ruangannya saat laporan tentang penculikannya terjadi.

"Kau hanya bertanya tentang itu, hal lain tidak?" Tanya Haechan.

Taeyong tersenyum dan menggelengkan kepalanya, "kau tidak mau membahas tentang keluarga mu, maka kami juga tidak memaksa karena yang kami tahu cukup seorang Lee Donghyuck" ujar Taeyong.

"Benar itu" jawab Jungwoo dan Doyoung dengan kompak.

Haechan terharu hingga membuatnya memeluk Taeyong sekali lagi, "gomawo Hyung, aku selalu bisa mengandalkan mu" ujar Haechan.

"It's okay Haechan" jawab Taeyong.

"Ehem, bisa kita makan" ujar Mark dengan wajah cemberut. Ia bukannya tidak senang melihat Haechan senang, tapi kalau ada hyungdeul maka Haechan tidak akan peduli padanya.

"Aigoo Markeu-ya apa kau cemburu" goda Yuta, "kemarilah Hyung akan memelukmu juga" lanjut Yuta, dan sebelum Mark bisa lari ia sudah di peluk dengan sangat erat oleh Yuta.

Haechan terkikik geli melihat Mark yang hanya bisa pasrah di peluk oleh Yuta.

"Oh ya nanti malam kami akan membuat pesta kedatangan untuk mu" ujar Doyoung.

"MWO?" Pekik Haechan.

"Iya karena kau sudah pulang" ujar Johnny.

"Bukannya itu berlebihan" jawab Haechan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

All x Haechan IIITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang