(Hen-Hyuck) My Beloved Bodyguard 03

880 225 32
                                    

Brak

Haechan menatap sinis pada Hendery yang sudah duduk di samping kursi kemudi. "Keluar" ujar Haechan.

Hendery menggelengkan kepalanya seraya menatap Haechan dengan wajah sedih, "orang-orang ku sudah pulang, jadi aku akan pulang dengan mu" ujar Hendery santai seraya memasang sabuk pengamannya. Namun ia urungkan niatnya saat melihat bahwa Haechan belum memasang sabuk pengaman miliknya.

Haechan memundurkan wajahnya saat merasa wajah Hendery terlalu dekat, "sayang kalau berkendara itu harus pakai sabuk pengaman" ujar Hendery dengan ekspresi serius sembari memasang sabuk pengaman milik Haechan.

Klek

"Menjauh dariku" perintah Haechan.

"okay" jawab Hendery dengan patuh.

Hendery lalu memasangkan sabuk pengaman miliknya dan duduk dengan manis, ia sempat tersenyum saat Haechan akhirnya melakukan mobilnya.

"Sejak kapan?" Tanya Hendery.

"Apa?" Jawab Haechan acuh.

Hendery menatap pada Haechan dan tersenyum, "kau tahu kalau kita bertunangan" ujar Hendery.

"Aku juga baru tahu" jawab Haechan berbohong yang membuat Hendery tersenyum. Tangan Hendery sontak terulur dan membelai pipi Haechan, hal ini sontak mengejutkan Haechan.

"Fokus Haechan" perintah Hendery dengan nada tegas, dan untungnya Haechan bisa mengendalikan dirinya.

"Pertunangan ini tidak mungkin di batalkan, jadi kita harus membuatnya berhasil" ujar Hendery.

"Ini memang menguntungkan untuk dua keluarga" ujar Haechan.

"Hahahah" Hendery tertawa pelan yang membuat Haechan meliriknya, "keluarga dan keuntungan, yang sebenarnya tidak ku pedulikan sama sekali" ujar Hendery.

"Tapi karena kau maka tidak apa-apa" lanjut Hendery.

"Apa maksudnya?" Tanya Haechan namun Hendery tidak menjawab apapun. Dan hanya kembali menatap ke arah depan, Haechan tampak kesal dengan sikap Hendery namun ia memutuskan tidak bertanya apapun lagi. Tanpa Haechan tahu Hendery tersenyum kecil saat melirik pada Haechan.

**

"Sudah sampai, kau turun" perintah Haechan pada Hendery, namun Hendery tidak mau turun dan hanya memejamkan matanya.

"HUANG" teriak Haechan sedikit keras.

Hendery membuka matanya dan tersenyum, "Aku turun di tempat parkir saja, aku terlalu mengantuk dan membutuhkan mu untuk mengantarkan ku" ujar Hendery.

Haechan hanya bisa menghela nafasnya dalam-dalam, sebelum ia melajukan mobilnya ke area parkir. Haechan bergegas keluar dari mobil dan berniat meninggalkan Hendery.

Hendery tersenyum kecil saat melihat tingkah Haechan, dengan cepat ia keluar hingga menyusul Haechan.

Grep

Tangan Haechan di pegang kuat oleh Hendery, namun dengan cepat Haechan melakukan gerakan memutar hingga ia berhadapan dengan Hendery dan tangannya terlepas.

Tangan Haechan berniat memukul Hendery, namun serangan itu di hindari oleh Hendery dengan baik. Malah tangan Haechan kembali tertangkap sekaligus pinggangnya telah di peluk dengan erat oleh Hendery. Hendery mengunci tangan Haechan di belakang punggung Haechan sekaligus memeluknya.

"Sayang, kau kejam sekali" ujar Hendery dengan nada menggoda.

"Diam" ujar Haechan sinis sembari menginjak kaki Hendery, namun meski dengan sekuat tenaga Hendery bahkan tidak melepaskan Haechan.

All x Haechan IIITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang