Bab 5 Rumah

172 0 0
                                    

Firda telah sampai di dalam rumah, Beatrice dan Michael berada di ruang keluarga sambil menonton TV

Sedangkan Ciro masih berada di dalam kamarnya.

"Aku pulang", Firda berjalan seperti orang sunatan.

"Eh sayang, tumben baru pulang. Terus, kamu kenapa? Ada yang sakit kah?" Tanya mama Beatrice.

"Emmm itu, anuuuu kaki aku keseleo. Tadi di halaman depan", gugup Firda.

"Paling habis open BO tuh anak, sama kayak lo", cetus Ciro yang tiba-tiba saja datang.

"Ciro, mulutnya dijaga. Kamu gak di ajarin sopan santun kah?" celetuk papa Michael.

"Lah kan selama ini aku tinggal sama papa, papa ngajarin aku sopan santun gak? Gak kan, yaudah jadi Ciro ngikut papa. That's simple", Ciro pun langsung kembali ke kamarnya dan menutup pintu sangat kencang membuat mereka kaget.

"Sayang, maafin Ciro ya. Nanti saya akan buat Ciro patuh sama kamu ya", kata Michael.

"Eh gak usah sayang, yang ada aku nanti yang di marahin. Yasudah sayang, kamu kembali ke kamar ya. Bisa kan jalan sendiri?" tanya mama Beatrice.

Firda mengangguk dan tersenyum, "bisa ma, jangan khawatirin Firda ya. Firda baik-baik aja kok. Night ma, night pa"

"Night too sayang", jawab mama Beatrice dan papa Michael bersamaan.

Beatrice pun duduk kembali dengan Michael, "sayang, jangan terlalu di pertegas ya Ciro nya. Kasian, nanti yang ada dia semakin nakal".

Michael mengelus rambut Beatrice, "tapi dia semakin tidak karuan. Gapapa biar saya pertegas Ciro ya".

Beatrice ngambek, "tau ah, kamu juga di bilangin ngeyel".

"Hehehe iya iya sayang, maaf ya. Ciro gak akan saya pertegas kok", panik Michael.

Firda pun sampai di dalam kamar dengan keadaan masih sakit di tempat bawahnya.

"Ssshhh sakit banget, kapan sembuhnya sih. Gw bisa berangkat gak ya besok?"

"Maaf ma, pa, aku melakukan kesalahan yang sangat besar dan ini tidak bisa di maafkan. Aku melakukan ini dengan kak Ciro anak papa Michael", batin Firda.

Firda merunduk, dia sangat menyesal atas perbuatannya. Tapi dia senang jika mendapatkan uang walaupun hasil open BO.

"Nggak boleh nangis Fir, lo kuat kok. Lo harus bisa bangkit. Mungkin ini hanya percobaan dan gak akan lo ulang lagi"

Firda menyemangati diri sendiri, dia berusaha bangkit dan tidak akan mengulang kesalahan seperti ini lagi.

Dia pun langsung tidur tanpa berganti pakaian ataupun membersihkan make upnya sampai pagi.
............
Menjelang pagi, pintu kamar milik Firda terbuka sangat kencang.

"Eemmhh siapa"

"Bangun anjing, lo budeg apa gimana? Lo gak liat ini udah siang bolong?" sontak Ciro.

Firda melihat jam di hpnya, ternyata bukan pagi lagi tetapi sudah siang.

"Lo bisa denger gak sih jalang?"

"Kak, bisa gak jangan panggil aku dengan sebutan itu?" lirih Firda.

"Gak bisa, kenapa? Lo gak suka ha? Lo itu pantas di sebut jalang, sama kayak nyokap lo. Emang gw gak tau seluk beluk keluarga kalian dulu termasuk NYOKAP lo", tegas Ciro.

Firda tersontak, "kak, itu udah masa lalu. Yang lalu biarlah berlalu, lagian sekarang mama udah bahagia dengan papa Michael. Kak Ciro gak berhak buat ngatain mama aku begitu".

Ciro mendekati Firda, dia menampar Firda sangat kencang.
"Maksud lo apaan? Yang bahagia itu bokap gw bukan gw sendiri, dan juga......GW AKAN BUAT MEREKA PISAH DI KEMUDIAN HARI, DAN LO-AKAN MENDERITA SEPERTI DULU. PAHAM!"

Ciro akhirnya keluar dari kamar Firda, Firda merintikkan air matanya.

"Jahat lo kak, lo yang juga buat gw begini. Seandainya lo tau kalau lo yang udah buat gw kehilangan keperawanan gw".

"Sayaangg, kamu masih di dalam nak?" Beatrice datang ke kamar Firda.

Firda segera menghapus air matanya itu dan tersenyum ke arah mamanya.
"Baru bangun ma, tadi kak Ciro yang kesini".

"Oooo Ciro. Iya, tadi papa yang nyuruh buat bangunin kamu. Papa sama mama khawatir kalau kamu kenapa-napa, emang gak ada kuliah sayang?" tanya Beatrice.

Firda menggeleng, "gak ada ma, hari ini sebenernya mau jalan-jalan sama temen-temen. Tapi kayaknya Firda gak jadi"

"Loh? Gak jadi kenapa? Masih sakit kah kakinya?" khawatir Beatrice.

"Ma, udah enggak kok. Tapi Firda lagi gak mau keluar rumah aja, emang mama sama papa mau kemana? Kok rapi banget pakaian mama?" tanya Firda.

"Ini, mama sama papa mau honeymoon. Tapi papa kamu belum pulang dari kantornya", jawab Beatrice.

Firda pun mengangguk, "oooo mau honeymoon ternyata, enaknya punya suami baru xixixixi"

"Tapi kan kamu juga punya papa baru, jadi kamu gak perlu kerja lagi buat nafkahin kita berdua sayang"

Beatrice pun memeluk anak semata wayangnya yang sangat cantik.
Firda membalas pelukannya yang setelah sekian lama tidak berpelukan.

"Jadi kangen masa-masa Firda menafkahi mama. Jadi Firda ada pengalaman dalam bekerja"

"Hei, udah ya. Sekarang, Firda dan mama sudah ada yang menafkahi dari papa baru kamu. Kamu harus bersyukur ya sayang", jawab Beatrice.

"Iya ma, Firda selalu bersyukur bisa mendapatkan sosok ayah yang Firda idamkan. Tetapi, sepertinya kak Ciro masih tidak menyukai Firda ma. Caranya agar kak Ciro suka sama Firda gimana ya?"

"Tidak perlu memberikan segala cara sayang, suatu saat Ciro pasti suka kok sama kamu. Cuma belum saatnya, dia masih tidak terima akan semua kenyataan ini", lembut Beatrice.

"Mama benar, gw gak perlu membuat kak Ciro menyukai gw. Pasti akan ada saatnya kak Ciro bisa nerima gw dan mama gw disini sebagai keluarga barunya"

Beatrice melepaskan pelukannya, "kamu mau ikut mama turun sayang? Selagi nunggu papa pulang".

Firda mengangguk, "boleh ma, tapi sebentar. Firda mau ganti pakaian dulu ya, soalnya semalam Firda langsung tidur dan gak membersihkan diri"

"Oke, mama tunggu di depan ya"

"Siap ma"

Beatrice telah keluar dari kamar Firda, dan Firda berjalan secara perlahan. Bagian bawahnya masih terasa perih tapi tidak seperih sebelumnya.

Dia masih bisa berjalan seperti jalan biasa, dia masuk ke dalam kamar mandi dan berganti pakaian serta membersihkan mukanya.

Setelah semua beres, Firda pun turun.
Disitu sudah ada mama dan kak Ciro yang sedang menunggu Michael pulang.

Mereka saling diam, Beatrice yang melihat Firda pun segera menghampiri anaknya.
"Udah selesai sayang?"

"Eung, udah ma. Btw, papa belum pulang?" tanya Firda.

Beatrice menggeleng, "belum, tapi tadi papa sudah nge chat mama kalau sebentar lagi akan nyampe".

"Paling tetep gak jadi liburan deh ke Eropa haha", tertawa Ciro.

Ciro menghadap Beatrice dengan tatapan tidak suka, "gak usah terlalu berharap, paling bentar lagi bakal ada pengancel an".

Senyum miring Ciro, Beatrice dan Firda tidak paham apa maksud Ciro itu.

Suara mobil datang, Beatrice dan Firda berlari ke luar.
Michael pun sudah datang.

"Gimana sayang tiketnya? Sudah dapat?"

Michael menggeleng.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Adikku Ternyata PelacurkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang