Guys Jangan lupa dukungannya di karyakarsa ya dan komen di jalan cerita serta vote.
Supaya Jae bisa mengembangkan cerita Sasusaku setiap harinya 😇
.
.
.
Happy Reading
Sakura keluar dari kamar mandi dengan wajah merah padam, matanya menyala dengan kemarahan yang tak bisa disembunyikan. "Sasuke! Kamu ini benar-benar konyol!" serunya sambil menunjuk ke arah Sasuke dengan telunjuk yang gemetar.
Sasuke tampak terkejut dan bingung, "Apa? Kenapa? Aku tidak melakukan apa-apa!" katanya, mencoba membela diri. Namun, wajahnya yang sedikit kebingungan hanya membuat Sakura semakin marah.
" Jangan berpura-pura polos Sasuke! Kau.. kau baru saja menambahkan benih mu, ke dalam ku lagi!" Sakura menunjuk ke arah Sasuke lagi.
"Kamu merusakku, Sasuke! Lihat apa yang sudah kamu lakukan! Sekarang aku harus menghadapi kenyataan kalau aku tidur di apartemen orang yang paling kubenci!" seru Sakura dengan penuh emosi. Dia tak peduli seberapa tulus Sasuke mencoba menjelaskan, kemarahannya membuatnya tak bisa mendengarkan dengan jelas.
"Aku... aku cuma berusaha membantu," kata Sasuke dengan ekspresi wajah seperti anak kucing yang kebingungan. "Aku membawamu ke sini karena kau tidak tahu harus pulang ke mana dan aku tidak bisa meninggalkanmu sendirian."
Sakura menggelengkan kepala dengan frustrasi. "Bantu? Kamu pikir membawa gadis yang mabuk ke apartemenmu itu membantu? Kamu benar-benar payah, Sasuke!" katanya dengan suara lantang. Kemarahannya semakin membuncah saat melihat Sasuke yang tampak tidak tahu harus berbuat apa.
Tanpa berkata apa-apa lagi, Sakura langsung mengambil tasnya dan berjalan cepat menuju pintu.
" Aku tidak akan mau bertemu dengan mu lagi! Sampai kapan-pun " Sakura tidak bisa lagi menahan rasa kesalnya terhadap Sasuke yang dianggapnya tak pernah berubah dari sikap konyol dan cerobohnya.
Namun, saat dia membuka pintu apartemen Sasuke dan melangkah keluar, dia tiba-tiba terdiam.
Sakura menatap lurus ke depan, dan matanya melebar saat melihat pintu apartemen yang ada di depannya.
Pintu berwarna Pink, bertujuan Haruno Sakura. Itu adalah pintu apartemennya sendiri! Dia terkejut bukan main, tidak menyangka bahwa tempat tinggal mereka ternyata hanya dipisahkan oleh dinding tipis dan berhadapan satu sama lain.
"Ini... ini nggak mungkin," gumam Sakura sambil menatap pintu apartemennya yang hanya beberapa langkah dari pintu Sasuke. Dia berbalik menatap Sasuke yang kini berdiri di belakangnya dengan wajah canggung.
"Jadi... ternyata kita tetangga?" kata Sasuke sambil menggaruk kepalanya, merasa semakin konyol dan salah tingkah melihat reaksi Sakura yang terkejut.
Sasuke tidak ingin berbicara panjang lagi. Sebab baru satu hari, Sasuke tinggal di apartemen ini karena di usir dari rumahnya.
Sakura menghela napas panjang, antara kesal dan tak percaya dengan nasib yang mempertemukannya dengan orang yang paling ia benci sebagai tetangganya sendiri. "Oh, sungguh indah hidup ini! Jadi setiap hari aku harus melihat wajahmu setiap kali aku keluar apartemen?" ucapnya dengan sarkasme yang tajam.
Sasuke tersenyum kikuk, mencoba meredakan situasi. "Yah, di sisi baiknya, setidaknya kita bisa memperbaiki hubungan kita sebagai tetangga yang baik?" katanya sambil mencoba menyuguhkan senyuman kecil yang tak begitu meyakinkan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Lose Control Man - SASUSAKU [✔️]
Fanfiction" Kita berbeda, aku tidak mencintai mu!" " Berisik. Kau sudah hamil dan lahirkan saja anak ku." Kisah Sakura yang di rundung oleh pemuda di kelasnya, di masa sekolahnya dulu dan sekarang harus menikah dengan pemuda yang membullynya dulu bernama U...