Karakter yang digunakan semuanya milik Monsta!!!
.
.
~~~~~
.
.Halilintar bangun sedikit pagi hari ini. Menolehkan kepala ke samping kirinya, ia melihat seonggok makhluk biru yang masih tertidur.
Halilintar bersusah payah untuk melepaskan pelukan Taufan yang memeluknya erat seperti seekor koala. Karena kegaduhan yang dilakukannya itu, membuat Taufan terbangun dari tidurnya.
Setelah terbebas dari saudaranya, dengan muka sebal, Halilintar menghentak-hentakkan kaki pergi ke kamar mandi untuk melaksanakan rutinitas pagi nya.
Taufan kini sedang terduduk mengumpulkan nyawanya. Ia bengong menatap ke arah pintu kamar mandi yang kini sedang dimasuki Halilintar.
Karena terlalu lama Taufan melamun, hingga Halilintar sudah keluar dari kamar mandi dengan seragamnya yang sudah bertengger rapi ditubuhnya.
Halilintar melihat saudaranya yang bengong menatap kosong kearahnya. Ia menghela napas sebentar, kemudian menarik tangan Taufan dan mendorongnya menuju kamar mandi agar dia segera mandi.
Setelah selesai menyiapkan semuanya, Halilintar menuruni satu-persatu anak tangga menuju ke lantai bawah.
"Pagi Hali"
Halilintar mendengar suara Mara yang menyapa telinganya saat ia sudah sampai di dapur.
Di sana ia melihat Mara yang sedang menata makanan diatas meja makan dibantu oleh Gempa dan Thorn. Sedangkan Amato dan Solar sedang bermain handphone sambil menunggu makanan disiapkan.
"Taufan kok belum turun?" Tanya Mara kepada Halilintar yang kini sedang mendudukkan dirinya di samping Amato.
"Masih mandi" ucap Halilintar dan dibalas anggukan oleh Mara. Tak lama kemudian Taufan, Blaze, dan Ice turun ke bawah.
"Pagi semuaa!!" Teriak Taufan dan Blaze menggelegar, kecuali Ice yang masih menguap sambil tangannya digeret Blaze.
"Pagi"
Amato langsung meletakkan handphone nya setelah semuanya sudah berkumpul.
"Kalian kalo sekolah itu, bangunnya rada pagi gitu loh biar ga telat""Itu kenapa si Ice malah tidur lagi dimeja" Amato heran melihat Ice yang baru saja datang langsung menelusupkan kepalanya di lipatan tangannya untuk tidur.
"Biarin lah yah, emang kebo gini kok anaknya. Lagi berak aja tadi sempet molor, untung aja tadi gue gedor-gedor tuh pintu" ucap Blaze yang duduk di sebelah kiri Ice. Amato pun hanya mengangguk-anggukan kepalanya.
"Wahh, hebat banget kak Ice bisa berak sambil tidur. Besok ajarin Thorn yah" Thorn mendudukkan dirinya di sebelah kanan Ice, menatapnya dengan tatapan penuh binar.
"Lebih baik jangan" sahut Solar menatap nanar ke arah kakak bendulnya ini.
"Ohh iya berhubung Hali sekarang bungsu, jadi motor yang dipake Hali udah jadi milik gue kan?" Ucap Blaze mengubah arah pembicaraan, yang mendapat tatapan tajam dari Halilintar.
"Jangan! kalo lu yang make nanti malah lu keluyuran ga kenal waktu. Gue lebih setuju kalo Solar yang make tuh motor" bantah Gempa dengan ucapan Blaze tadi.
"Ish! gimana sih kak Gem. Kan aturannya dulu gitu, yang tertua yang make motornya"
"Kalo enggak ya enggak. Gue lebih percaya ama Solar" Gempa menyedekapkan tangannya, ia menatap tajam ke arah Blaze bermaksud menolak pernyataan nya.
Blaze spontan berdiri dan menatap nyalang ke arah Solar yang duduk di meja sudut sebelah kanan barisnya.
"Napa bang? Lu iri sama gue, makannya kalo diberi tanggungjawab itu dijaga dong, kaya gue nihh" ucap Solar sambil menyisir rambutnya kebelakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Halilintar Bungsu?!
HumorKehidupan Halilintar yang semula sangat menyenangkan karena mempunyai 6 orang adik yang bisa dijadikan babu. Tapi...kenapa sekarang malah dia yang menjadi babu?! !!! Character by Monsta!!! Story by me!!! Just fanfiction!!