Bab 11

2 1 0
                                    

Seperti yang dibilang dari awal, Akbar hanya mencintai iana. Sebatas kemiripan iana dengan indah sajh

Saat ini mereka sedang dimobil, iana tak bicara. Ia hanya memandang bangunan-bangunan itu

"Akbar Fatih arsen" panggil iana, jika wanita itu sudah menyebut nama lengkap. Maka ia akan berbicara jujur tentang isi hatinya

Sebenernya Arkan tahu, karena ia memperhatikan setiap kata Istri nya.

"Heem"

"Kalau semisalnya ada bayi diantara kita?, apah kamu akan mencintai bayi dari rahim ku?"

"Bayi dari rahim mu, ia lah anak saya. Apah alasan saya tak mencintai anak saya?"

"Bagaimana jika yang terlahir anak perempuan?, bagaimana jika yang terlahir bayi yang lemah... Yang mudah sakit seperti iana kalvara? "

"Selama dia anak saya, kasih sayang nya merata"

"Bagaimana jika kamu menghamili wanita lain?, apah kau akan memberi tahu istri mu"

"Ya"

"Apah kau ingin memiliki seorang bayi?" Tanya iana, lagi

"Ya" jawab Akbar

"Aku belum siap memiliki seorang bayi" ujar iana, ia terdiam setelah mengatakan itu

.
.

Saat Akbar kembali dari dinas nya, seperti biasa. Iana dalam keadaan demam naik turun sudah ke dokter, dan diberi obat. Karena ia tak ingin dirumah sakit

"Kerumah sakit iana!" Tegas Akbar, disana iana berbaring dengan memainkan handphone nya

Kepala nya sudah pusing, badan nya panas. Rasanya ingin sekali tidur seharian, tapi sang suami malah pulang

"Aku baik-baik ajh! " Ketus nya, dengan fokus ke handphone

my wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang