hari ini Zoya sudah bisa kembali bersekolah, dia sangat senang akhirnya bisa bertemu dengan teman teman.
emang Zoya punya teman? punya lah banyak!
Zoya berjalan menuruni tangga dengan senyum yang merekah di wajahnya, sangat manis. dia berjalan ke arah meja makan lalu duduk.
"selamat pagi ayah bunda" ucap Zoya sambil tersenyum lebar.
chelsea tersenyum gemas melihat anaknya, "pagi juga sayangnya bunda, sudah cepat di makan nanti telat. ayah juga makan" ucap chelsea sambil mengambilkan nasi beserta lauk pauk untuk mereka berdua.
mereka mulai sarapan dengan tenang sampai makanan habis tak tersisa, Zoya mengelap mulutnya dengan tisu lalu berdiri dari duduknya.
"Zoya berangkat sekarang ayah bunda"
"hati hati itu supirnya sudah di depan ya" ucap chelsea lalu mengecup pipi Zoya.
"iya bunda Zoya pergi dulu"
Zoya berlari keluar dari rumah menghampiri supirnya yang sedang mengelap mobil, Zoya tersenyum ramah.
"ayo paman kita berangkat"
"ah iya ayo den" ucap sang sopir.
Zoya masuk ke dalam mobil begitu juga dengan sang sopir, di perjalanan tidak ada perbincangan di antara mereka.
sampai di depan gerbang Zoya turun, "Zoya masuk dulu, paman" ucap Zoya sambil melambaikan tangannya.
sang supir tertawa, anak dari majikannya ini sangat lucu. dia jadi teringat akan anaknya di kampung.
mobil itu mulai melaju meninggalkan area sekolah, Zoya berjalan memasuki gedung sekolah.
"Zoya"
Zoya menoleh ke arah sumber suara lalu sedetik kemudian dia tersenyum.
"Dito ya"
"hehe iya, mau masuk bareng?"
"emmm boleh deh, ayo!"
Dito tertawa pelan, dia berjalan beriringan dengan zoya. jantungnya mulai berdetak tidak seperti biasanya.
dia nyaman saat berada di samping Zoya, sebenarnya dia bingung dengan perasaannya. dia sayang dengan Zoya sebagai adek atau sayang sebagai calon pacar dia tidak tahu.
sampai di depan kelas Zoya pamit untuk masuk, Dito juga menghampiri naren yang sedang menatapnya dengan datar.
"lu bareng sama si boncel?" ucap naren dengan suara yang datar bahkan dia terlihat.... kesal? kenapa.
"iya hehe kebetulan"
"oh"
naren berjalan mendahului Dito, Dito yang peka dengan perubahan ekspresi naren hanya bisa menghela napas.
Dito menyamai langkahnya dengan naren, "lu suka sama Zoya?"
naren mendadak berhenti ketika mendengar ucapan Dito barusan, dia menatap Dito datar.
"gua suka sama si boncel? cih gak akan!"
Dito tersenyum smirk menatap naren, "yakin?"
naren tidak menjawab dia kembali melangkahkan kakinya menuju ke kelas meninggalkan Dito.
"berarti peluang gua buat dapetin Zoya makin besar, sip gua harus semangat!" ucap Dito senang lalu melangkah menuju ke kelas.
di kelas Zoya duduk lalu mulai membuka buku paketnya, guru masuk dan langsung menerangkan materi yang sedang di bahas.
Zoya mendengarkan dengan seksama.
rakhel yang duduk di belakang tidak menyia nyiakan kesempatan untuk tidur, semalam dia begadang karena bermain game online jadi dia mengantuk.
![](https://img.wattpad.com/cover/378508887-288-k906888.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TARUHAN || 𝐨𝐧𝐠𝐨𝐢𝐧𝐠 [mpreg]
Novela Juvenilbaca yang om duda anak satu dulu karena ini lanjutan dari cerita itu! bantu promosiin juga ya pren 😉 ❗ "gua suka sama si boncel? cih gak akan!" Narendra. ---------------------------- Narendra Seno Tirtayasa siapa sih yang tidak kenal dengan pemuda...