Annyeong readers mimin comback mimin udah isi energi jadi semangat ahay. Oh iya mimin sampek lupa... WALAUPUN TERLAMBAT SELAMAT ATAS ALBUM BARUNYA MBAK OJEH DAN BRUNO MARS. mimin dengerin lagu APT berkali kali sangking bagusnya. Belum di buat move on sama die with a smile sekarang APT emang the best deh.
Tanpa banyak bacot langsung aja ke ceritanya.
Happy reading
.
.
.
.
.
.
Chapter 12
Pagi hari pun tiba...
Devano sudah bangun dari 10 menit yg lalu tapi dia enggan meninggalkan kasurnya karena masih terasa pusing dan tentunya karena mengagumi kecntikan istri nya alias Neysya.
Posisi mereka sekarang tengah berpelukan.
Devano pun menyelipkan helai rambut yg menghalangi wajah cantik Neysya ke belakang tenlinga dan bergumam dalam hati. 'Kalo dilihat lihat lo cantik juga ney, makasih ya udah mau rawat gw'
Flashback on...
Saat malam Devano terbangun karena merasakan dingin dan pusing di kepalanya.
"Brrr... Dingin.... Dingin" ucap Devano menggigil.
Neysya pun yg merasakan panas dari tubuh Devano pun bangun.
"Eh lo gpp?? " tanya Neysya sambil mengecek suhu badan Devano dengan telapak tangannya.
"Panas bet, bisa nih buat goreng telur"
"Dingin...dingin.... "
"Ya ya bentar" Neysya pun bergegas menurunkan suhu ac dan hendak berdiri untuk mengambil handuk untuk mengompres tapi...
"Lo mau kemana?? Temenin gw aja" minta Devano manja.
"Gw cuman mau ambil handuk Sama baskom buat konpers lo, badan lo panas banget" ucap Neysya menerangkan.
"Kepala gw pusing Ney, lo jangan tinggalin gw" minta Devano lagi
"Bentar doang kok habis itu gw elus elus pala lo biar gk pusing" terang Neysya.
"Oke deh" jawab Devano dengan berat hati.
Neysya pun mengambil handuk dan baskom berisi air hangat dan tentunya obat pereda panas.
Neysya pun kembali dan langsung mengompres dahi Devano. "Lo bangun dulu minum obat dulu biar panas lo turun" titah Neysya dan di angguki oleh Devano.
Setelah meminum obat Devano pun meminta Neysya untuk memijat kepalanya agar tidak terasa pusing. Dan tentunya sambil berpelukan.
Flashback off....
"Egh..." Badan Neysya mulai menggeliat di pelukan Devano yg pertanda akan bangun.Devano pun bergegas menutup matanya untuk berpura pura tidur agar tidak ketahuan kalau dia sedang mengagumi Neysya.
