4.

281 20 3
                                    

Matahari sudah muncul, burung burung berkicauan,, Arga terbangun karna sorot matahari di kamarnya, ia bergegas melihat jam berapa ini, ia langsung bergegas membereskan diri, tak lupa membangunkan Reza dan memasak untuk sarapan bersama.

"kak, bangun kak,, udah pagi nanti terlambat" ramah Arga
"hmm" Reza bangkit dari tidurnya lalu langsung beranjak begitu saja keluar dari kamar Arga, setelah beberapa menit, Reza keluar dengan seragam sekolahnya, ia melihat adik tengah memasak untuk sarapan mereka

Singkat cerita mereka sudah tiba di sekolah, Arga turun dari motor lalu mengucapkan trimakasih sambil senyum dan berjinjit, Reza akui bahwa adiknya itu cukup lucu.

Saat di dalam kelas, Arga di hampiri Nuel
"udah sembuh?" Tanya Nuel
"eh-,, udah kok, Arga udah sembuh, makasih ya kemaren Nuel udah nolongin Arga" Arga tersenyum ramah
"iya sama sama, tar pulang lu gue anter lagi ya"  ajak Nuel
"eee, gatau aku tanya kak Reza dulu"
"okeh" Nuel duduk ke bangku nya

Bel istirahat berbunyi, Arga segera membereskan diri untuk pergi ke kantin bersama Jihan, Jihan adalah sahabat Arga di sekolah.

"Ar lu mau beli apa?" Tanya gadis itu
"apa yaa, gamau beli makanan berat, beli susu aja paling"
"yaudah yok!!!" jihan menarik tangan Arga, lalu mereka menyusuri koridor, mereka melintasi kelas Reza, di sana banyak siswa yang berlalu lalang, Arga mencari keberadaan kakak nya itu, saat tengah fokus tiba tiba seseorang menabrak Arga dari belakang.

*BRUGHH

Arga tersungkur, lalu ia bangkit dan melihat siapa yang menabrak nya.

"maaf maaf," pria itu mengulurkan tangan untuk membantu Arga namun uluran tangan itu di tepis oleh jihan.

"pake mata dong lo kalo jalan, udah tau lagi rame ngapain lari lari" ucap jihan kesal
"maafin gw, gw lagi buru buru, udah ya byeee" pria itu melanjutkan larinya,
"aneh banget jadi manusia, lo gapapa ar?"
"gapapa, ayok" Arga bangkit lalu melanjutkan perjalanan ke kantin nya.

Setelah di kantin Arga melihat Reza sedang beradu jotos dengan seseorang, Arga berlari lalu mendapati kakaknya itu bertengkar dengan orang yang menabraknya tadi, Arga langsung mererai mereka berdua.

*brguhh
*mpssss
*plakkk
*shhhh
Suara khas orang berantem dengan teriakan anak anak se kantin mambuat suasana semakin kacau. Arga berlari untuk mererai.
"KAK UDAH KAK" Arga berteriak

*BRUGHH
tonjokan menghantam wajah mulus Arga, Arga tersungkur kedua kalinya, kini ia pingsan,, seketika orang orang di sana langsung hening dan Reza yang tengah fokus adu jotos itu kini terdiam, karna ia tak sengaja melayangkan tonjokan ke adiknya itu,,, Arga langsung di tolong dengan banyak orang lalu di bawa ke uks.

Singkat cerita mereka sudah jam pelajaran terkahir,, dan Arga sudah siumam, ia meringis ketika mendapati pipi nya biru lebam, tapi ia tak ambil pusing, ia beranjak karna ingin menyelaskan ulangan susulan nya.

Di ambang pintu Arga melihat Reza sedang berjalan menuju uks, ia sedikit grogi.
"aduh gimana ya,,, eumm" Arga menggigit kuku kuku nya karena grogi, entah mengapa ia grogi. Reza melihat Arga yang sudah pulih langsung menghampiri dengan berlari kecil.

"udah sadar lu" Reza tampak fokus ke luka lebam adiknya itu.
"e-emm iya kak, Arga ke kelas dulu ya"
Reza terlihat keheranan namun ia tak mau ambil pusing.
Saat sampai di kelas ternyata guru sudah masuk dan jam pelajaran sebentar lagi akan habis. Arga bergegas untuk menyelesaikan ulangannya.

Singkat cerita mereka sudah pulang, Arga menunggu di parkiran untuk pulang bersama Nuel, karna Reza tidak akan pulang dulu, ada sesuatu hal yang harus di selesaikan, ucap kakak nya itu.

"Nuel siniii!!" Arga melambaikan tangan. Nuel melihat nya sangat lucu itu tersenyum, Nuel menghampiri Arga, lalu mereka berdua pergi dari parkiran sekolah, luka lebam Arga masi terasa ngilu, ia mengusap ngusap luka nya.

"masih sakit?" Tanya Nuel
"masih lahhh" jawab Arga spontan
Nuel menambah kecepatan motornya lalu berhenti di sebuah apotek.

"tunggu sini" ucap Nuel, Arga hanya diam kebingungan, tak lama kemudian Nuel keluar dengan membawa beberapa obat dan salep.
"nih, nanti sampe rumah minum obat nya, sama salep nya jangan lupa ya di olesin" Nuel mengusap kepala Arga, Arga mengiyakan ucapan Nuel tak lupa mengucapkan terimakasih.

Saat di jalan Nuel mengajak Arga untuk mampir sebentar ke sebuah mall untuk melihat lihat, Arga menyetujui, Nuel mengajak Arga untuk menonton film, tentu saja Arga tidak menolak.

"Ar kita nonton dulu ya, ada film baru"
"ayooooo" Arga sangat bersemangat.

Mereka menonton film horor, Nuel yang tampak menikmati film itu tiba tiba saat ada adegan mengejutkan Nuel memeluk tubuh kecil Arga, Arga melihat itu tertawa.
"hahahha badan doang gede tapi gampang takut" Arga mengatakan itu sambil tertawa, Nuel perlahan melepaskan pelukannya sambil berkata.
"bukan takut tapi kaget" Nuel kembali ke sifat cool nya sembari merapihkan baju nya seakan menutupi malu, tak terasa film sudah berakhir Arga yang tertidur karna kedinginan AC bioskop yang dingin, Nuel membangunkan Arga dengan lembut .

"ar" Nuel menggoyangkan tubuh Arga namun tak kunjung bangun, ia melirik bibir Arga yang pink dan sangat menggoda, ia tak kuasa menahan diri untuk mencicipi bibir yang terlihat lembut itu. Perlahan ia mendekati kepalanya untuk mencoba mencicipi bibir yang manis dan lembut itu, sebelum menyentuh bibir Arga, ia bangun sontak Nuel gelagapan tak karuan.

"udah selesai" Arga membuka mata lalu melihat Nuel yang tampak terkejut.
"kamu kenapa?" Tanya Arga
"e-engga,, ayo pulang" Nuel berdiri dengan cepat dan menarik tangan Arga. Lalu mereka pulang.

Arga melihat jam lalu terkejut karna sudah pukul 22:57 ia melihat notif handphone nya yang kebanjiran notif dari Reza, Arga sangat panik, ia takut di marahi oleh kakaknya.

_____________

Posesif BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang