0.6 - But the portal won't open, how did Arthur comeback?

31 10 3
                                    

Celesthane tidak mau jika mimpi itu terulang lagi, meski tidak sering terjadi, namun, rasa sakit yang dia rasakan di kepalanya benar-benar menyakitkan.

Saat ini, kepalanya masih cukup berdenyut, membuat Celesthane cukup sulit untuk beraktivitas. Gwen memasuki kamarnya, membawa senampan makanan yang masih hangat dan segelas air hangat.

"El, ayo makan," ajak Gwen.

Celesthane menggeleng, dia sedang tidak memiliki nafsu makan sekarang. Pandangannya beralih pada Gwen, menatapnya sendu, "bagaimana agar mimpi seperti itu tidak datang lagi?" tanyanya.

Gwen terkesiap, dia duduk di bibir ranjang, tangan tuanya terulur, mengusap surai Celesthane. "Aku bahkan tidak tahu, tapi, aku akan berusaha membantu anda agar mimpi seperti itu tidak datang lagi."

Saat itu pintu terbuka, Arthur masuk dengan pakaian yang sama. Dengan isyarat, dia meminta Gwen untuk keluar dari sana.

"Kenapa anda masih di sini? Tidakkah lebih baik anda pulang?" tanya Celesthane, keningnya berkerut, bingung menatap pria asing di hadapannya.

Arthur tersenyum, menarik kursi dan duduk di sana. "Saya akan pulang jika sudah waktunya," jawab Arthur.

"Itu karena portalnya yang tidak dapat terbuka," batin Arthur.

"Portal?" tanya Celesthane.

"Ah, haha, benar, portalnya entah berada di mana," Arthur mengangkat bahu acuh.

Apakah dia lupa? El-nya memiliki kemampuan membaca pikiran?

"Kemari, makanlah dulu," ucap Arthur, dia meraih semangkuk makanan yang sudah Gwen sediakan.

Berdengung!

Kepala Celesthane kembali sakit, rasanya, seperti ada sesuatu yang ingin menerobos masuk ke sana.

"Arghhh!!" ringis Celesthane, memegangi kepalanya, itu serasa akan pecah!

Arthur yang melihat itu segera meletakkan makanannya, merengkuh tubuh Celesthane dan memeluknya. Membiarkan pria manis itu bersandar padanya.

"Tidak apa-apa, El,"

Kamu sakit, kemari dan makanlah,

Tidak, biarkan saya merawatmu sampai kamu sembuh,

Al, ayolah, saya hanya pusing sedikit, biarkan saya makan sendiri,

Tidak, kamu harus mendengarkan saya!

Tangan Arthur dengan lembut mengelus punggung Celesthane, pria itu sudah lebih tenang.

Entahlah, namun dia merasa sangat nyaman dengan posisinya.

***

Canggung!

Itu keduanya rasakan. Celesthane yang ingatannya belum pulih, dan Arthur, yang errrr merasa senang namun Celesthane sekarang bukanlah Celesthane 1000 tahun lalu.

"Makanlah, El, anda perlu mengisi perut anda," titah Arthur.

Celesthane dengan diam menurut, membawa makanan yang sudah dingin untuk memakannya. Arthur memilih untuk keluar, dia tidak bisa terlalu lama bersama dengan Celesthane.

"Putra Mahkota," panggil Gwen.

Arthur menoleh, menatap Gwen bingung yang berdiri di sisinya.

"Ada apa?" tanya Arthur.

"Bagaimana dengan Tuan Muda?" tanya Gwen.

"Sepertinya beberapa ingatan mulai muncul, jika dia terus bersamaku, dia akan segera pulih dan jiwa El yang sesungguhnya akan segera terbangun," jelas Arthur, namun ekspresi wajahnya muram, "tapi, dia akan merasakan kesakitan ketika ingatannya masuk."

"Putra Mahkota, saya tidak yakin untuk ini, namun Eugene memiliki Lampion kehidupan yang mengaliri energinya pada Pohon Maple

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Putra Mahkota, saya tidak yakin untuk ini, namun Eugene memiliki Lampion kehidupan yang mengaliri energinya pada Pohon Maple. Pohon kehidupan milik Tuan Muda, saya tidak yakin jika itu sudah di musnahkan atau masih ada," ucap Gwen, wajahnya nampak cukup gelisah, "jika lampion kehidupan milik Tuan Muda kembali menyala di bawah pohon energinya, maka di pastikan Dia akan tahu."

"Anda benar, sepertinya seseorang perlu mengeceknya ke sana," gumam Arthur.

Namun, North White bukanlah tempat yang baik. Segala jenis penyihir berkeliaran bebas, entah itu penyihir biasa atau bahkan anggota dari penyihir Bintang Utara.

Seseorang pernah mengatakan, bahwa, jangan mau mengunjungi negara North White!

"Saya perlu memastikannya sendiri," ujar Arthur.

Namun pada saat itu, Celesthane memegang pundaknya, dia menggeleng kuat, "jangan pergi ke sana, saya tidak mau anda terjebak di sana."

-To Be Continued

Yuhuu~ apa kabar kalian,, akhirnya bisa update lagi ceritanya, wkwk, kadang aku suka buntu sendiri sama Alur huhu

CONFINE [YOONHONG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang