• OSPEK •

434 26 6
                                    

Disclaimer,
Rama di cerita ini tuh bukan Rama yang sama kayak di cerita Juna Jani sama Nagameru ya

Rama yang ini udah aku tulis duluan sebelum cerita mereka, emang gak suka cari nama-nama karakter baru jadinya sama muluk 😥

.

Abel

Tidak terasa aku sudah beberapa hari tinggal bersama dengan mas Rama di apartemennya, dan sejak itu juga mas Rama benar-benar membantuku mengerjakan tugas OSPEK yang cukup banyak, seolah tak ada ujungnya.

Dan sore ini, lagi-lagi dia pulang lebih  cepat dari aku, dan mengeluarkan bahan-bahan yang aku butuhkan untuk tugas.

"Hai!" Sapanya.

"Hai, mas."

"Makasih sudah dicarikan semua bahannya," aku sudah duduk di sofa depan TV, rasanya tubuh ini sangat lelah.

"Sama-sama, mandi sana, terus makan, tadi Desi sudah masak sebelum balik pulang."

Aku melirik ke arah meja makan yang ada di belakang "Tapi capek banget rasanya mas, pengen tidur bentar aja."

"Mandi dulu kalau gitu, baru tidur."

"Nanti dulu deh, duduk sini dulu aja," dia menepuk kakiku, memintaku bersandar pada ujung sofa dan meluruskan kaki.

Aku sudah tidak ada tenaga untuk protes saat tangannya sibuk membuka sepatu dan juga kaos kaki ku.

Tidak lama setelah itu dia membantali betis ku dengan bantal sofa, dan tangannya mulai memijat telapak kakiku.

Aku meringis menahan sakit disana, ternyata benar-benar terasa pegal di titik itu.

"Mas bisa pijat?"

"Dikit," balasnya.

"Nanti mau dibuat gimana itu topi caping nya?"

"Temanya terserah kok, suka-suka kitanya aja kata kakak pembina."

"Terus, kamu sudah ada ide?"

"Sudah, mau aku cat biru muda topinya, terus aku kasih pita navy yang banyak."

"Lucu juga, tumben gak pink?"

"Udah aku bilang, aku bukan pinky girl lagi mas, ish!"

"Ampun deh princess, oke, oke habis gini kamu mandi, tidur sebentar, nanti mas cat topi nya."

"Tugas makalah kamu udah?"

"Tinggal setengah kok."

"Ya sudah nanti mas bangunin pas kamu bikin pita sama kelarin makalahnya, oke?" Aku mengangkat jempol tanganku dengan sisa tenaga yang ada.

"Yang semangat Bel, kuliah tuh emang berat, tapi lebih berat lagi kalau kamu menyia-nyiakannya."

"Kampus impian kamu pula, iya kan?"

"Iya."

"Percaya deh, tugas OSPEK, gak ada apa-apanya dibanding tugas kuliah, tugas kuliah ga ada apa-apanya dibanding besok kerja."

"Tapi mas kerjanya nyantai."

"Itu karena sudah kerja di kantor aku sendiri Bel, dulu pas sama papa ya beda cerita, awalnya juga diinjak-injak kok sampai lupa napas."

"Tapi sekarang masih hidup kan?"

"Kok bisa sih?" Tanyanya lagi.

"Soalnya aku pilih untuk gak nyerah."

Abel duduk, matanya berbinar menatapku "Makasih sudah minta aku tinggal di sini ya mas, aku jadi merasa mendapat banyak bantuan, mas Rama beneran bantuin aku walau ini pasti kayak main-main aja kan buat mas Rama?"

RAMA's ROOM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang