tandain kalau ada yang typo❗tinggalin jejak komentar kalian di tiap chapter
sebelum baca jangan lupa di vote
𝗛𝗮𝗽𝗽𝘆 𝗿𝗲𝗮𝗱𝗶𝗻𝗴
•
•
•Berbeda dengan liana, semenjak kejadian dirinya bersama dipta ia merasa kalah dirinya bodoh akibat tidak bisa menghentikan aksi dipta.
"Gw bodoh banget, bodoh" gumam liana di dalam kamar nya
Sudah 3 hari ia mengurung dirinya di dalam kamar karna merasa kesal dan juga sedih, sudah berulang kali pintu kamarnya di ketuk tetapi tetap saja tidak di buka kan oleh liana.
Hari-hari nya di dalam kamar, merenung memikirkan kejadian itu terus menerus yang selalu terlintas dalam pikirannya.
Dengan suara yang lirih liana perlahan mulai menangis. "Dipta bangsat! nyesel gw kenal sama lo"
Pikiran liana selalu terbayang pada yang dia lakukan bersama dipta di ruang perpustakaan yang membuat nya merasa kesal dan tak dapat lagi untuk menahan amarah nya, Liana membanting semua barang yang berada di dekatnya
Suara pecahan barang membuat lita panik, menyadari bahwa liana sedang tidak baik-baik saja sekarang.
Tok.. Tok.. Tok..
Suara ketukan pintu mulai terdengar akan tetapi liana tetap saja tidak membuka kan pintu kamarnya.
"Ana, buka pintunya" lirih lita bunda liana dari luar pintu yang terlihat panik.
Hening
Tak ada jawaban dari dalam kamar, sang ibu yang panik lansung menyuruh bodyguard nya untuk mendobrak paksa pintu kamar liana.
Brak
"Ana" histeris nya saat melihat liana terbaring lemas di lantai dengan pecahan-pecahan kaca yang berserakan, dan juga tangan liana yang tergores sehingga mengeluarkan darah.
"Bawa ana dirumah sakit sekarang, cepat" pinta lita lalu di angguki oleh para bodyguard nya dan membawa liana untuk ke rumah sakit "Bertahan sayang, mas laskar harus tau soal ana"
***
Nata masih tak menyangka dengan apa yang inaya katakan, orang tua angkat delyn seorang pembunuh bayaran.
"Gw cerita ini sama lo doang nat, karna gw udah anggep lo sebagai saudara gw sendiri awalnya gw gak nyakin kalau keluarga angkat delyn itu seorang pembunuh bayaran tapi setelah gw cari tahu lebih dalam teryata itu beneran" jelas inaya menatap senduh ke arah nata.
"Gw larang lo buat ikutin kemana lyn sama tian pergi karna gw gak mau kalau sampek kita berdua jadi korbannya"
Nata hanya terdiam sebelum ia mengangguk. "Tapi kalau gak kita ikuti, kita gabakalan tahu rencana yang lyn buat ay"
Hening.
Keduanya terdiam satu sama lain, inaya yang berpikir tentang keselamatan sedangkan nata memikirkan apa rencana apakah yang akan tian dan delyn buat.
Nata memegang pergelangan tangan inaya. "Mau gimana pun lyn juga tetap temen kita ay, meski dia penyebab kejadian tahun lalu"
'Asalkan lo tau nat, gw udah gak anggap delyn temen semenjak kejadian tahun lalu yang newasin orang yang gw sayang' batin inaya yang masih membenak dalam memory aya.

KAMU SEDANG MEMBACA
senja bercerita [ HIATUS ]
Roman pour Adolescents⚠️ALUR CERITA HASIL PEMIKIRAN SENDIRI DILARANG MELAKUKAN PLAGIAT⚠️ JANGAN LUPA UNTUK DI VOTE BUKAN HANYA SEKEDAR MAMPIR DAN BACA. _____ Seorang gadis yang memiliki wajah yang cantik dapat memikat hati laki-laki mana pun tetapi ia diam-diam menyimpan...