▶05

348 54 15
                                    






💍

Eunwoo benar-benar bisa membuat nyaman lawan bicaranya. Kini mereka bertiga duduk depan televisi. 

Meja dihadapan mereka penuh kaleng soda dan bir serta cemilan ringan. Eunwoo dan Rean duduk bersebelahan di sofa panjang lengket tanpa ada jarak. Sedari tadi Eunwoo terus melontar lelucon yang membuat Rean tertawa. Sementara Mingyu duduk di single chair disamping mereka dan hanya diam meminum soda sambil menonton televisi. 

Raut wajah Mingyu sedikit terganggu dengan tingkah Rean dan Eunwoo yang cekikikan bisik-bisik mesra. Rean pun tampak tak keberatan saat Eunwoo meletakkan telapak tangannya di paha wanita itu.

"Sialan' batin Mingyu mengumpat "Dirinya jadi nyamuk bagi mereka berdua' 

"Noona aku belum mengajakmu keliling apartemen, ayo ku tunjukkan"

"Baiklah" Rean semangat langsung berdiri mengikuti Eunwoo. Mata Mingyu sampai berputar terus memperhatikan keduanya.

Eunwoo mengajak ke dapur "Ini pantry dan ruang makan yang didesain terbuka agak agar tampak luas. Itu toilet luar dan itu pintu kamarku...Apa kau mau masuk noona?' Eunwoo berkata sambil mengedipkan mata.

"Ehm" terdengar suara Mingyu seolah mengingatkan Eunwoo kalo dirinya masih di sana.

"Diseberang itu pintu kamar utama, Mingyu yang menempatinya" 

Tadi saat datang Eunwoo sempat cerita kalo ini memang apartment milik Mingyu dan Eunwoo menyewa satu kamar di sana. Eunwoo punya apartemen sendiri tapi merasa kesepian hingga apartemennya disewakan dan dirinya memilih tinggal bareng Mingyu. 

"Kamar utama itu luas ada toilet dalam dan walk in closet"

"Lalu itu?" ia menunjuk ke ruangan tertutup dengan dua pintu lebar. 

"Itu semacam ruang kerja dan studio"

"Studio?"

"Ya Mingyu sering mengerjakan video edit di sana"

"Bolehkan aku melihatnya?"

"Sure"  Rean mendekat hendak membuka gagang pintu itu dan merasa Eunwoo berdiri nempel di belakangnya "Noona wangi mu enak, aku  sangat ingin membawamu ke kamarku" bisiknya pelan.

Rean jadi berdebar lalu berbalik hingga mereka saling berhadapan. 

"Ada temanmu di sana?" jawab Rean mengingatkan, dirinya pun sudah terpikat oleh Eunwoo hingga seperti kehilangan kewaspadaan. 

 "Aku tak peduli" bantah Eunwoo. 


Eunwoo menarik Rean dan kembali melangkah. Mereka jadi urung membuka ruang studio itu dan malah berjalan balik ke arah kamar Eunwoo dengan terburu-buru. Hal itu  membuat  Rean jadi terantuk kakinya sendiri dan untunglah Eunwoo menahannya dengan menangkap tubuh Rean dalam dekapan.

"Noona jangan salahkan aku" Eunwoo merekatkan tangan di pinggang Rean dan tangan  satunya menelusuri leher jenjang milik wanita itu "Aku ingin menciummu" Ia lalu menyatukan bibir mereka dan Rean pun tak menolak. Pria itu tampak baik dan pesonanya membuat Rean nyaman. Mereka melakukannya sambil mundur ke pintu kamar Eunwoo. 

Bibir lembut Rean bagai candu membuat Eunwoo enggan melepaskan. Menyelusupkan lidahnya dan menggigit bibir Rean pelan.

"You like it noona?" saat bibir mereka terpisah dan keduanya hampir dekat ke pintu kamar. 

UnusualTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang