"Galak, tapi aku suka"
~FauzanHari pertama di Sekolah Dasar Bina Insani, kelas 1A. Udara pagi yang sejuk bercampur dengan aroma tanah basah, menyapa Fazha Cantika Tiana yang baru turun dari mobil. Salsa Zahratun Nisa, sahabat karibnya, sudah menunggu di depan gerbang dengan senyum lebar.
"Fazha! Gimana, deg-degan gak?" tanya zahra, matanya berbinar-binar.
"Deg-degan sih, tapi lebih penasaran pengen cepet kenalan sama temen-temen baru," jawab Fazha, sambil menarik napas dalam-dalam.
Di dalam kelas, suasana riuh rendah. Anak-anak baru saling bertegur sapa, mencari teman baru. Fauzan Aziz Risky, si anak tengil yang baru saja pindah dari Sampar, duduk di bangku paling belakang, sambil memainkan pensilnya dengan semangat. Nazar Hasan, sahabat karibnya, duduk di sebelahnya, ikut-ikutan memainkan pensilnya.
"Nazar, lo liat tuh, si cewek yang pake baju warna pink. Cantik, ya?" bisik Fauzan, sambil menunjuk ke arah Fazha.
"Iya, cantik. Tapi kayaknya galak deh," jawab Nazar, sambil mengamati Fazha yang sedang berbincang dengan Salsa.
"Coba aja kita deketin. Pasti seru," kata Fauzan, dengan cengiran nakal.
Fauzan pun bangkit dari duduknya dan berjalan menuju bangku Fazha dan Salsa.
"Hai, kalian berdua. Namaku Fauzan. Kalian kelas berapa?" tanya Fauzan, dengan nada sok akrab.
"Aduh basa-basinya basi deh" Batin Zahra "Kelas 1A," jawab Zahra, sambil menatap Fauzan dengan pandangan curiga.
"Gue kelas 1A juga. Gue duduk di belakang," kata Fauzan, sambil menunjuk bangkunya.
"Oh, iya. Namaku zahra, ini Fazha," kata Zahra, memperkenalkan dirinya dan Fazha.
"Fazha, ya? Nama yang cantik," kata Fauzan, sambil tersenyum lebar.
"Makasih," jawab Fazha, dengan judesnya.
"Gue suka warna pink. Sama kayak baju lo," kata Fauzan, sambil menunjuk baju Fazha.
"Oh, iya?" jawab Fazha, sambil sedikit malas.
"Tapi gue lebih suka orangnya" Kata Fauzan modus
"Hah?" Fazha dengan bingungnya
"Gue juga suka main badminton. Lo suka main badminton gak?" tanya Fauzan, dengan semangat.
"Gak suka," jawab Fazha, dengan singkat.
"Hah? Kok gak suka? Padahal seru banget main badminton," kata Fauzan, dengan nada kecewa.
"Gue lebih suka main boneka," jawab Fazha, dengan nada polos.
Fauzan terdiam sejenak. Dia tidak menyangka akan mendapatkan jawaban seperti itu.
"Boneka? Hah? Gak seru ah," kata Fauzan, sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Seru kok," jawab Fazha, sambil tersenyum.
"Yaudah deh, terserah lo. Gue mau balik ke bangku gue dulu," kata Fauzan, sambil beranjak dari tempat duduknya.
"Oke," jawab Fazha, sambil mengangguk.
Fauzan pun kembali ke bangkunya, sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Dia merasa sedikit aneh dengan Fazha. Gadis itu berbeda dengan gadis-gadis lain yang pernah dia kenal.
"Gimana, Zan? Berhasil deketin si cewek?" tanya Nazar, dengan nada jahil.
"Aneh, dia gak suka badminton. Dia malah suka main boneka," jawab Fauzan, dengan nada kesal.
"Hah? Serius? Gak nyangka gue," jawab Nazar, sambil terkekeh.
"Iya. Dia juga gak suka warna biru. Dia malah suka warna pink," tambah Fauzan.
"Wah, makin aneh aja nih cewek. Tapi gue yakin lo suka. Dasarnya sih lo anaknya suka tantangan," jawab Nazar, dengan semangat.
Fauzan pun hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya. Dia tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Yang pasti, dia akan terus memperhatikan Fazha.
Di kelas yang sama, Arsad Fatkuroziq, Alfan Danuar, Reno Arkano, Keysa Nahla, dan Lala Fatala, teman sekelas Fauzan dan Fazha, juga sibuk mencari teman baru. Mereka semua memiliki kepribadian yang berbeda-beda, namun mereka semua memiliki satu kesamaan: mereka semua ingin menjadi teman yang baik.
Di tengah hiruk pikuk kelas 1A, Fauzan dan Fazha memulai petualangan baru, yang tak pernah mereka duga sebelumnya. Pertemuan mereka di bangku sekolah dasar ini, akan menjadi awal dari sebuah kisah cinta yang penuh warna dan lika-liku.
TBC.

KAMU SEDANG MEMBACA
SEMESTAKU
ChickLitKedungasih dan Sampar, dua daerah yang terpisahkan oleh sungai kecil, namun dipersatukan oleh Sekolah Dasar Bina Insani. Di kelas 1A, Fauzan Aziz Risky, si anak tengil yang penuh semangat, dan Fazha Cantika Tiana, si gadis ceria yang penuh kejutan...