•
•
•
seperti reuni bersama teman lama, bedanya kedua pria tampan ini bertemu secara tak terduga, terlepas dari masa sekolah menengah pertama mereka terpisah karena adanya kelanjutan pendidikan di luar negeri. Nanon korapat, sahabat kecil Pond Naravit Lertratkosum.
"astaga, aku kira kau melupakan ku." ujar Pond, pria tampan ini terkekeh menatap tak percaya pada sosok sahabat kecilnya yang beberapa tahun terakhir tidak lagi komunikasi dan tiba-tiba saja muncul datang ke kantornya.
"bagaimana mungkin, aku melupakan teman ku ini." jawab Nanon dengan ekspresi kesal yang dibuat-buat seolah tidak menerima jika dirinya melupakan sahabat kecilnya itu.
"halah, teman mu banyak mana mungkin aku tidak dilupakan." elak Pond membuat Nanon terkekeh menanggapi perkataan teman nya, namun ekspresi Nanon berubah menjadi terkejut kala mengingat sesuatu yang terlupakan membuat Pond ikut bingung.
"kenapa?" tanya Pond.
"astaga istri ku masih dibawah." panik Nanon, segera bangun dari posisi duduknya dan diikuti oleh Pond.
"woah, sekarang aku yang terlewat, teman ku yang dulu awet jomblo ini ternyata sudah menikah." celetuk Pond tertawa.
"bahkan, awet jomblo begini sudah menjadi ayah."
tepat perkataan itu terlontar membuat Pond tersenyum tipis, mengingat kembali pada kejadian 3 tahun lalu takdir yang tidak berpihak, rasanya seperti mengenang mediang istrinya Dunk yang membawa janin dalam rahimnya.
•
kedua pria tampan itu telah sampai di lobby, atensinya menelisik beberapa orang yang berlalu lalang.
"kau yakin meninggalkan istri mu disini?" tanya Pond sedikit ada rasa bingung, bagaimana bisa temannya itu meninggalkan istri dan anaknya
di lobby."aku yakin, tadi setelah bertemu dengan resepsionis aku diarahkan sekretaris mu, nah..." Nanon menjeda ucapan nya, membuat Pond menatapnya.
"apa?"
"dia pamit ke toilet sebentar." ujarnya.
Nanon mendekat kearah resepsionis dan diikuti oleh Pond.
"permisi, apa kau melihat seseorang yang datang bersama ku beberapa saat lalu?" tanya Nanon kepada resepsionis yang sama ia temui beberapa saat lalu.
"silahkan, anak manis yang bersamamu tadi? ohh maaf."
Nanon terkekeh mendengar perkataan dari resepsionis kantor teman nya yang menyebut istrinya 'anak manis'.
"tidak apa, apa kau melihatnya?" tanya Nanon lagi.
"dia sedang dikantin, dengan sekretaris pak Pond." jawab resepsionis itu dengan ramah.
"Parn belum pulang?" tanya Pond memastikan.
"belum pak, tadi sempat mau pulang namun ada anak manis yang sedang menenangkan anak kecil, jadi nona Parn mengajak nya ke kantin." "sepertinya itu yang tadi bersama anda, tuan." jelas resepsionis itu, bernama Ramida.
setelah mengucapkan terimakasih kepada resepsionis, Pond mengarahkan Nanon letak kantin yang berada di kantornya.
"seperti restoran." celetuk Nanon diiringi canda tawa saat kakinya menapak tepat dipintu masuk kearah kantin.
"agar mereka betah." balas Pond, ikut tertawa.
langkah kaki keduanya terhenti, mencoba menelisik sekitar mencari seseorang yang mereka tuju. dengan senyum merekah Nanon menunjuk kearah tempat istrinya tengah duduk bersama putra dan satu wanita yang ia kenal sebagai sekretaris Pond.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wife, My Friend | PONDPHUWIN
Teen Fictionseorang pria yang menikahi istri sahabat nya.