13. Fitnah sungguh kejam.

18 2 0
                                    

Jam istirahat akhirnya tiba, Galang dan Bagas segera pergi menuju BK, sedangkan Al ia minta untuk menunggu di kantin.

Ketika sedang enak enak makan, Al mendengar pengumuman dari speaker yang berada di kantin.

"Tes! Tes! Kepada siswi yang bernama Intan alie Apsari dan Indah ziane Anindya diminta untuk segera pergi ke ruang BK! Sekali lagi kepada Intan alie Apsari dan Indah ziane Anindya diminta untuk segera pergi ke ruang BK!"

Pengumuman berakhir, Al segera menengok ke kanan dan ke kiri, barangkali siswi yang di panggil berada di kantin.

And, gotcha! Mereka berdua memang berada di kantin, saat beranjak pergi muka mereka berdua ketara sekali kalau sedang panik, namun salah satu dari mereka jelas lebih panik.

"Jadi mereka yang di panggil?" Gumam Al.

"Tapi tunggu, jangan jangan ini ada hubungannya sama kenapa Bagas sama Galang ke BK? Fuck! Jangan bilang juga kalau mereka berdua yang udah ngebully Aileen? Anjing, kalo iya gak bisa di maafin sih, liat aja nanti." Al tersenyum seram, lalu ia kembali melanjutkan makannya dengan pikiran yang sibuk mencari cara apa yang akan ia lakukan untuk mengatasi dua pengganggu itu.

° 7 DAYS °

Di dalam BK sendiri Galang dan Bagas tengah duduk ganteng bersama pak Erik, mereka tengah menunggu kedatangan dua siswi yang tadi di panggil lewat pengumuman.

Tak berselang lama terdengar ketukan pintu, pak Erik pun mempersilahkan masuk, lalu terlihat lah dua siswa dengan make up yang lumayan tebal tengah berjalan masuk, ketika masuk mereka langsung menundukkan kepalanya karena takut.

"Permisi pak." Ucap intan.

"Kalian berdua, silahkan duduk." Ucap pak Erik di angguki intan.

"Sudah tahu mengapa kalian berdua saya panggil kesini?" Tanya pak Erik.

Intan dan indah mengangguk ragu. "Sepertinya ini karena kesalahan kami kemarin pak." Jawab intan.

"Memang kalian melakukan apa kemarin?" Tanya pak Erik memancing intan.

"Eum.. ndah, ngomong dong, kan karna kamu kemaren." Pinta intan berbisik, sedangkan Galang dan Bagas hanya memperhatikan saja.

"Kemarin.. kemarin kami membully pak." Karena indah tak kunjung berbicara akhirnya intan yang menjelaskan dari sudut pandangnya.

"Tapi kemarin setelah Aileen berteriak saya langsung pergi karena ketakutan, saya sudah mengajak indah untuk pergi, tapi.. indah menghiraukan ucapan saya pak lalu setelah itu saya tak tahu lagi apa yang terjadi." Jelas intan.

Galang geram, ia sangat emosi sekarang, Bagas yang di sebelahnya sebelahnya langsung menenangkan Galang.

"Lang, gue rasa si intan intan ini di paksa deh, ngeliat sikap dia yang kooperatif gini dia kayaknya kerasukan pas temenan sama si indah ini." Gumam Bagas, Galang pun ngangguk setuju.

"Indah, apa kamu tidak ada inisiatif untuk menjelaskan kronologi? Kenapa kamu sedari tadi diam?" Tanya pak Erik mulai kesal.

"Pak, ini bukan salah saya." Setelah diam akhirnya indah bersuara juga.

Tapi sekalinya dia bersuara Galang langsung naik darah dibuatnya.

'Bajingan, gimana bisa dia bilang kalau ini bukan salah dia? Anjing!' batin Galang kesal.

'Indah astaga, apa yang mau kamu lakuin lagi.. aku pokoknya udah kapok, aku gak bakal nurutin lagi apa yang kamu mau setelah ini.'

"Maksud kamu apa?" Tanya pak Erik kaget.

"Iya! Ini tuh sebenernya salah Aileen pak, saya sama sekali gak bersalah, saya cuman di tuduh!" Indah menjelaskan dengan gelagapan, sementara intan di belakangnya sudah ingin menangis sembari menggeleng ribut bertanda apa yang indah katakan sama sekali tidak benar.

"Apa apaan lo!?" Tanya Galang sewot.

"Tenang, Galang. Inget, ini BK." Ucap Bagas mencoba menenangkan Galang lagi.

Pak Erik semakin pusing, dasar anak muda, masalahnya pasti tak jauh-jauh dari percintaan, pak Erik sudah bisa menebak akar permasalahan kasus ini karena ia juga pernah muda dan pernah berada di posisi Bagas.

"Indah, jangan mengelak, teman mu sendiri sudah menjelaskan kronologinya." Ucap pak Erik.

Indah menatap tajam pada intan, lalu menggeleng. "Enggak, pak! Dia, dia bohong! Apa yang dia ceritain semuanya itu bohong! Dia yang ngebully Aileen, saya cuman di fitnah sama dia pak!" Ucap indah ribut.

Intan sendiri sudah banjir air mata, ia takut sekaligus kaget karena perlakuan indah. "Eng - enggak, pak.. s - saya sama sek - ali tidak ber - berbohong hiks.." ucap intan mencoba membela diri, air matanya semakin mengalir deras dan yang bisa ia lakukan hanya menunduk guna menutupi seluruh wajahnya, ia malu, sangat malu.

"Kasian dia Lang, di fitnah sama temennya sendiri." Ucap Bagas.

"Iya, gak punya hati banget si indah indah itu." Jawab Galang menggelengkan kepalanya.

"Lo bohong, kenapa lo fitnah gue intan.. g - gue punya salah apa sama lo.. hiks." Indah mulai memainkan dramanya, ia berpura-pura menangis, jika ada audisi akting, maka indah akan keluar sebagai pemenang.

"Ke - kenapa lo hik gini hik s - ama gue.. g - gue sama sekali gak hik gak berbohong.. hik." Ucap intan, bahkan suaranya sudah tersendat akibat terlalu banyak menangis.

Kalian tahu kan kalo orang kelamaan nangis tuh pasti kalo ngomong kayak 'aku hik gak hik' gituuuu, iya kannn???? Paham kan paham???? Bagus kalau paham. – Ail.

"Astaga.. saya capek melihat kalian, dan indah, hukuman mu akan saya tambah karena sudah berbohong." Ucap pak Erik, sebenarnya ia sudah tahu ulah indah dan intan karena tadi Galang sempat menunjukkan bukti cctv yang ada di sekitar tempat kejadian.

"Pak! Tapi saya gak bersalah!" Pekik indah kesal, aktingnya gagal total! Sialan si intan.

Bersambung..

YANG JADI SIDER PARAH BANGET SIHHHHHHH, aku udah eprot eprot nulis 1 chap tapi gax ada yg vote😔😔

btw gimana chapter iniiiii ada yang kurang? Atau ada yg gak sreg?

Ada typo? Maapkeunn aku juga siamanuuu aka manusiaaa

7 days. || Wonruto Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang