7. mocha pots de creme

3 0 0
                                    

          Usai kejadian beberapa waktu lalu, kini Jinyoung semakin dekat dengan Jihoon. Hubungan keduanya memang terbilang cukup dekat, tapi diantara kedua pemuda itu masih enggan jujur dengan perasaan masing-masing. Jadilah status mereka abu-abu, tidak jelas alurnya akan kemana.

         Seperti sekarang, weekend kali ini Jinyoung mengajak Jihoon pergi ke pantai. Ingin melihat senja alasannya. Padahal lebih tepatnya ingin menghabiskan waktu berdua dengan si manis.

          Cowok manis berpipi gembil yang kini tengah duduk disamping kursi kemudi tersenyum cerah, menikmati hamparan biru disisi jalan. Sementara yang lebih tua fokus menyetir, sesekali mencuri pandang ke arah samping.

         Kemeja merah muda dipadukan dengan kaos putih polos dan celana jeans hitam selutut. Terlihat pas dan sesuai dengan wajah menggemaskan Jihoon. Ah, Jinyoung jadi gemas sendiri ingin mencubit pipi gembil itu.

         Beberapa saat akhirnya sampailah mereka diarea parkir, setelah memarkirkan mobil hitam milik Jinyoung-tanpa ragu tangan si manis melingkar di lengan kiri pemuda Bae.

          “Ayo kak cepetan! Mau main air sama nyari kerang.”

          “Iyaa bawel, gak usah diseret juga gue nya anjir!”

          “Ishh! Lo sihh kak lama banget!”

          Tidak sabar Jihoon memilih melepas tautan tangannya—berlarian ke arah bibir pantai. Senyum secercah mentari pagi itu terpancar tatkala kedua kakinya basah tersapu ombak yang menepi.

          Yang lebih tua hanya diam memandang ke arah Jihoon yang kini mulai berjongkok memilih beberapa jenis kerang yang menurutnya unik—memasukan kedalam saku kemeja. Pemandangan itu tidak luput dari netra kelam Jinyoung. Pemuda itu duduk tak jauh dari bibir pantai. Memilih spot yang tak basah oleh air laut.

          “Kak ayo sini main air!” ajak si manis dengan lambaian tangan.

          Jinyoung menggeleng pelan, membuat yang lebih muda merengut kesal. Tanpa banyak bicara Jihoon berlari ke arah Jinyoung lalu meraih tangan kakak tingkatnya itu, membuat Jinyoung mau tidak mau beranjak—mengekor si manis dari belakang.

          Jihoon mulai memaksa cowok kelahiran Mei itu untuk mencari kerang bersama, ini menjadi pengalaman pertama bagi Jinyoung berburu kerang laut dan bermain air dengan leluasa. Jinyoung memang sering ke pantai, dia menyukainya. Tapi hanya sebatas datang, berjalan menyusuri tepian pantai sembari melihat senja. Kali ini sensasi nya berbeda saat datang bersama Jihoon. Laki-laki yang terpaut satu tahun darinya itu membuat hatinya menghangat.

          Tawa nyaring yang terlontar dari celah bibir Jihoon saat berhasil menyipratkan air ke arahnya—menarik atensi Jinyoung lebih dalam.

          “Kak sini foto dulu, buat kenang-kenangan..”

          Keduanya bersebelahan, Jihoon tersenyum lebar ke arah kamera ponsel dengan kedua jari yang membentuk huruf V, sedangkan Jinyoung hanya memandang dengan datar tanpa ekspresi.

          “Senyum dong kak, jutek banget ah jelek!”

          “Bodo amat! Udah ayo nepi, ombaknya mulai gede ini. Ntar lo keseret ombak gue juga yang repot.” tanpa mengindahkan omelan si manis, lebih dulu Jinyoung berjalan menjauh dari bibir pantai. Kembali duduk ditempat semula sebelum Jihoon menyeretnya tadi.

          Jihoon mendengus kesal, meski begitu tetap mengambil posisi tepat disebelah Jinyoung. Di depan terlihat view sang surya yang bersinar dengan megah, semburat jingga terbentang dibatas horison, pertanda malam akan menebarkan keremangan. Membuat siapa saja yang melihat seolah dibuat kagum dengan keindahan yang Tuhan ciptakan.

(i).「Hello, Goodbye - Deepwink」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang