Gedung pencakar langit yang menjulang tinggi di pusat kota menandakan puncak kekuasaan Luka Delano, seorang Alpha dengan pengaruh tak tertandingi. Dia adalah CEO dari Delano Industries, sebuah perusahaan yang telah diwariskan selama tiga generasi di keluarganya. Dengan mata biru tajam dan sikap dingin yang tak pernah berubah, semua orang di sekitarnya tahu bahwa dia adalah sosok yang tidak boleh dipermainkan.
Luka duduk di kursi kulit hitam yang empuk di ruangannya yang luas, dikelilingi kaca yang memperlihatkan seluruh panorama kota. Tapi, tak peduli seberapa tinggi pencapaian yang diraihnya, ada sesuatu yang selalu terasa hampa. Berbagai Omega datang dan pergi, mencoba menarik perhatiannya, namun tak satu pun dari mereka mampu menyalakan api dalam dirinya.
Hari itu, di tengah tumpukan laporan dan panggilan telepon, perhatian Luka teralihkan ketika pintu ruangannya terbuka. Seorang Beta masuk dengan langkah tenang, membawa berkas di tangannya. Tidak ada yang istimewa dari pria ini—biasa saja, seperti Beta pada umumnya. Tapi saat Luka melihat wajahnya, dia merasa ada yang berbeda.
"Maaf mengganggu, Tuan Delano. Ini laporan mingguan yang harus Anda tanda tangani," kata Beta itu dengan suara datar. Tatapannya lurus ke depan, tidak menunduk seperti biasanya orang-orang di hadapan seorang Alpha.
Luka mendongak, memperhatikan pria itu lebih dekat. Namanya, jika dia ingat benar, adalah Rey Alvaro—seorang karyawan di bagian keuangan. Dia tidak terlalu menonjol, tapi Luka mendapati diri terpesona oleh ketenangannya.
"Letakkan di meja," ujar Luka dingin, meski matanya tetap tertuju pada Rey.
Rey meletakkan berkas itu tanpa ragu dan berbalik pergi. Namun, sebelum dia bisa melangkah keluar, Luka berbicara lagi. "Tunggu sebentar."
Rey berhenti, tapi tidak berbalik. Dia menunggu dengan sabar, seperti tidak peduli dengan otoritas Alpha yang memenuhi ruangan itu.
"Ada yang berbeda denganmu," ujar Luka pelan, lebih kepada dirinya sendiri. "Kamu Beta, kan?"
Rey menoleh perlahan, menatap Luka dengan ekspresi tenang yang sulit dibaca. "Ya, saya Beta."
Luka memiringkan kepalanya sedikit, mencoba menangkap sesuatu di balik kata-kata itu. Di dunia mereka, Beta sering kali dilupakan, dianggap tak punya nilai istimewa dibandingkan Alpha dan Omega. Tapi ada sesuatu dalam cara Rey berbicara, cara dia berdiri, yang membuat Luka penasaran.
"Kau tidak seperti Beta lain," kata Luka dengan nada datar, meski pikirannya bergolak.
Rey mengangkat alis, sedikit tersenyum, tapi tidak dengan cara yang menyombongkan diri. "Mungkin karena saya tidak merasa perlu untuk menarik perhatian siapa pun, Tuan Delano."
Jawaban itu membuat Luka terdiam sejenak. Semua orang selalu berusaha menarik perhatiannya, bahkan tanpa sadar. Namun, Rey—seseorang yang bahkan tidak mencoba—justru membuat Luka semakin tertarik. Ini adalah hal yang baru bagi Luka, perasaan yang tak pernah dialaminya sebelumnya.
Sebelum Luka bisa melanjutkan pembicaraan, Rey sudah mengangguk singkat dan berkata, "Jika tidak ada lagi yang perlu, saya akan kembali bekerja."
Luka tidak mengatakan apa-apa lagi, hanya menatap punggung Rey saat pria itu berjalan keluar dari ruangannya. Untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama, Luka merasa bingung. Seorang Beta, seseorang yang seharusnya tidak memiliki efek apa pun padanya, telah membuatnya mempertanyakan sesuatu dalam dirinya.
**
Sementara itu, di luar ruangan Luka, Rey menekan napasnya dengan tenang. Dia tahu betul bahwa dia baru saja berhadapan dengan salah satu Alpha terkuat di kota ini. Rey tidak pernah tertarik dengan kehidupan Alpha, apalagi dengan hirarki yang membuat Beta seperti dirinya dianggap tidak penting. Namun, ada sesuatu dalam tatapan Luka yang sulit diabaikan—sesuatu yang menyimpan rahasia di balik sikap dinginnya.
Rey mendengus pelan. Dia tidak ingin terlibat dalam drama Alpha-Omega, apalagi dengan Alpha yang seperti Luka Delano. Tapi jauh di lubuk hatinya, Rey tahu bahwa hidupnya tidak akan pernah sama lagi setelah hari ini.
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bound by Fate (BL)
Historia CortaDi dunia di mana Alpha memegang kekuasaan absolut, kehidupan Beta sering kali diabaikan. Meskipun Beta dianggap biasa dan tidak memiliki nilai khusus dalam hierarki, mereka sebenarnya menjadi penggerak masyarakat yang bekerja di balik layar. Namun...