"Ini peringatan terakhir untuk lo, jauhin zee." Siswi bername tag marsha lenathea itu sudah menunjuk fiony.
Fiony yang menjadi bahan rundungan oleh marsha dan ganknya memilih untuk diam saja, tidak ingin membuang tenaganya.
"Lo denger ga sih?" Marsha geram sendiri karena fiony yang memilih untuk bungkam saja.
Kathrina, salah satu teman marsha sudah berkacak pinggang. Menganggap kalau diamnya fiony sebagai tanda fiony menentang ancaman marsha.
"Budeg lo ya?" Ketus kathrina.
"Lo bertiga ngapain?" Suara dingin ini berhasil membuat marsha dan kedua temannya membuka jalan mereka dan melihat siapa yang mengganggu mereka.
Marsha berdecak saat indah lagi-lagi mengusik aksi mereka.
"Udah ayo cabut." Ajak ashel, pasalnya indah merupakan ketua osis.
Bisa kacau kalau indah tau mereka bertiga tengah merundung fiony.
Indah mengambil duduk di samping fiony, mereka saat ini tengah berada di halte. Menunggu jemputan.
Fiony sendiri menunggu kendaraan umum.
"Lo jangan deket-deket sama zee deh, bukan apa-apa ya fi. Pertama si zee itu kadal buntung, terus yang kedua cegil dia tu satu sekolah, dan bisa aja ngebully lo terus-terusan." Indah sebagai ketua osis sekaligus teman sebangku fiony.
"Gue gaada deket, ndah. Lo juga tau sendirikan." Ucapan fiony ini membuat indah menghela napas.
Benar juga, pasalnya selama ini yang terlihat gencar mendekati fiony ya zee nya sendiri. Bukan fiony-nya.
Tin!!!
Oniel dengan motor maticnya mengklakson indah agar segera naik ke motornya.
"Gue pulang duluan ya." Pamit indah, fiony menganggukkan kepala dan melambai ke arah indah yang sudah duduk di atas motor.
Fiony mengeluarkan ponselnya yang bergetar, banyak panggilan tidak terjawab dari zee.
FROM: ZEE
| fiony kamu dimana?
| pulang sama aku ya
| tp agak sorean dikit, soalnya aku ada ekskul
| sayang angkat dong telfon aku, aku khawatir :(TING!!!
Pesan kembali masuk kedalam benda persegi yang masih fiony pegang.
FROM: Ara
| sayang hari ini kita gabisa pulang bareng:(
| maaf ya, aku ada kegiatan
| mau aku pesenin gojek aja?
| sayang angkat telfon akuuuuTING!!!
FROM: Freya
| lo masih di halte kan?
| lo pulang sama gue
| jgn kemana-mana, disitu ajaBenar sekali, ketiga orang yang mengirim pesan itu memang para pacar fiony. Dan di antaranya fiony lebih memilih untuk membalas pesan freya terlebih dahulu.
Fiony
iya, aku masih di halte |Setelah memberikan balasan, fiony kembali memasukkan ponselnya ke dalam tas, tidak ada niatan untuk membalas pesan dari zee ataupun ara.
Fiony mengayun-ayunkan kakinya, sesekali tersenyum saat ada yang menyapanya.
"Ayo...." Freya menghentikan motornya tepat di depan fiony, menyodorkan helm untuk fiony kenakan.
Fiony tersenyum tipis seraya bangkit dari duduknya dan menerima helm yang freya berikan.
"Udah?" Tanya freya.
"I--iya udah.." Jawab fiony.
Freya berdecak.
"Peluk aja, gue pacar lo." Ucap freya sembari menjalankan motornya.
Dan dengan perlahan freya dapat merasakan tangan fiony yang melingkar di perutnya, dan fiony juga mulai menjadikan punggung freya sebagai bantalan untuk kepalanya bersandar.
Yap! Di antara pacar fiony yang lain, hanya freya lah yang terlihat dingin, cuek namun bucin.
Jangan bertanya siapa yang menjadi selingkuhan disini, karena mereka bertiga memang pacar fiony.
**
Zee sudah mondar mandir di ruang keluarga, ia sudah menelfon fiony berkali-kali dan tidak mendapatkan jawaban sama sekali.
Zee menggeram kesal sembari mencampakkan ponselnya.
"Lo kenapa sih?" Tanya ara yang melihat zee resah sekali.
"Pacar gue ini kemana kocak." Zee hampir ingin menjadikan ara sebagai samsak amukannya.
Ara menyeritkan alisnya atas ucapan zee.
"Pacar lo yang mana? Pacar lo kan banyak." Seru ara dengan santainya.
Zee semakin kesal atas ucapan kakaknya itu.
"Bukannya pacar lo yang banyak?" Ucapan zee ini mendapatkan gelak tawa dari ara.
"Satu doang sih pacar gue sejauh ini." Balas ara dengan wajah menyebalkannya, membuat zee yang melihatnya menjadi semakin kesal.
"KAK, SINI BANTU MAMAH..."
"Noh lo di panggil emak lo." Zee langsung menarik paksa ara agar bangkit dari duduknya.
"Iya, mah..." Sahut ara sebelum menendang zee karena ketidaksopanan zee.
Seperginya ara kebelakang, zee menjatuhkan tubuhnya di sofa kembali. Dan lagi-lagi menggrutu karena fiony benar-benar tidak bisa di hubungin.
Sampai akhirnya.....
"Ya ampun sayang kamu kemana aja?" Zee langsung bangkit dari duduknya dan menghampiri fiony yang datang bersama dengan freya.
Freya menatap tidak suka ke arah zee.
"Lo bawa kemana pacar gue?" Zee sudah menatap garang ke arah adiknya itu.
Freya memutar bola matanya malas, malas sekali meladeni zee dan tingkah lakunya.
"Ya lo tanya aja sama cewe lo." Jawab freya sebelum akhirnya ia melangkahkan kakinya pergi dari sisi fiony dan zee.
Meninggalkan zee yang masih menangkup pipi gembil fiony.
"Aku khawatir banget sayang, besok-besok kalo misal kamu emang pulang bareng sama freya bilang ya." Ucapan zee ini mendapatkan anggukkan kepala dari fiony.
Betul sekali, fiony memang tinggalbersama dengan ara, zee serta freya.
Ketiga orang itu satu ayah beda ibu.
Ibu dari ara dan zee sudah meninggal karena mengalami kecelakaan bersama dengan ayah mereka.
Dan sekarang ara dan zee tinggal bersama dengan ibu kandung dari freya.
Fiony? Dia merupakan anak dari supir keluarga besar ini. Ayah fiony ikut tewas dalam kecelakaan itu, sedangkan ibunya bunuh diri karena depresi.
Dan fiony tumbuh sampai sebesar ini berkat kasih sayang dari ibu kandungnya freya.
Dan yap! Sekarang fiony memacari ketiga saudari itu.
____
ak mmg suka plot twist, kmrn ini gaada ak spoilerin tapi cerita ini duluan yang ak publish xixi malu abiezz
____
KAMU SEDANG MEMBACA
BUT YOU : frefio [ END ]
FanfictionDon't want no one but you. warn: -- gxg content. -- bahasa nonbaku. strat : 22 oktober 2024 Fin : 05 November 2024 cr. frefiouniverse