04: marsha again

240 44 6
                                    


Jam istirahat.

Sangat mustahil bagi seorang freya untuk menginjakkan kakinya di tempat yang bernama kantin itu. Freya memilih untuk membawa bekal yang di masak oleh mommynya dari pada harus jajan di kantin.

Tapi kalau fiony yang memberikan perintah untuk ke kantin, maka dengan senang hati freya akan menuruti itu.

Dasar bucin.

Tapi sayangnya selama menjalin kasih, fiony masih terlihat canggung dengan freya.

Siapa yang tidak canggung dan takut saat mendapati wajah super flatnya freya itu.

Di dalam kelas 12 IPA 2 masih terdapat beberapa murid yang tetap berada di dalam kelas termasuk fiony dan indah.

Bahkan di kelas itu ada freya juga, entah apa yang dia lakukan di kelas fiony. Ia hanya duduk di sudut kelas sembari memakan bekalnya.

Kedua orang dengan jarak duduk yang berjauhan ini terlihat sama-sama sibuk dengan dunia mereka.

Freya yang sibuk dengan bekalnya dan fiony yang baru saja dari kantin dengan satu cup jus yang sudah Ia letakkan di mejanya.

Fiony bersama dengan teman sebangkunya indah terlihat sedang mengobrol asik, walaupun terlihat acuh, tapi sebenarnya freya diam-diam memperhatikan fiony.

Brakk!!!

Mereka yang masih berada di dalam kelas terlonjak kaget saat tiba-tiba pintu kelas di buka dengan kasar dan menampilkan marsha berserta antek-anteknya.

"Ada urusan apaan lagi ni nenek sihir?" Grutu indah saat melihat marsha berserta antek-anteknya jalan mendekat ke arahnya dan fiony.

"Lo ini pura-pura bego atau gimana?" Ucap marsha sebari menunjuk fiony.

Fiony menyeritkan alisnya bingung dan benar-benar tidak paham.

"Maaf sebelumnya, emang masalah kita apa?" Tanya fiony sopan.

Marsha memutar bola matanya malas.

"Seharusnya lo sadar diri dong kalau lo sama zee itu sama sekali ga cocok, jauhin zee. Bahkan kasta kalian juga ga ngerestuin untuk lo jadi pacar zee." Ucap marsha semakin meninggikan suaranya.

Dan membuat beberapa murid yang berada di kelas itu jadi kepo akan masalah fiony dan marsha. Padahal fiony itu pendiam dan tidak banyak tingkah, kenapa bisa-bisanya ia bermasalah dengan marsha?

Freya memilih untuk menjadi team pendengar lebih dulu, kalau marsha sudah keterlaluan maka freya tidak akan segan-segan untuk membalasnya.

"Maksud lo gimana ya?" Tanya fiony lagi.

"Lo di keluarga zee itukan cuma anak pembantu yakan? Dan karena orang tua lo yang ga becus jadi supir bikin mamanya ara, mamanya zee dan papih mereka tewas di kecelakaan itu." Lanjut marsha lagi.

Fiony meremas roknya, bahkan matanya sudah memerah karena ucapan marsha itu.

"Tau sih gue orang bentukkan kaya lo pasti punya niatan untuk porotin keluarganya zee, sadar diri dong lo bisa sekolah di sini karena keluarga mereka." Ucap marsha lagi.

Marsha mengambil cup jus alpukat milik fiony tadi dan langsung menguyurkan jus itu tepat di kepala fiony.

Brakk!!!

Indah mengebrak meja dengan kasar dan sekarang sudah berdiri berhadap-hadapan dengan marsha.

"DUEL AJA SINI KITA ANJING.." Indah menarik kerah seragam marsha, mengabaikan statusnya sebagai ketua osis.

Pasalnya marsha semakin hari semakin menjadi-jadi.

"Jangan sentuh dia, ndah. Itu najis, habis ini lo harus basuh pake pasir." Ucap freya yang sudah berdiri di samping indah.

BUT YOU : frefio [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang