🐢 Chapter 9. 8th Day 🐢

439 71 7
                                    

.

.
Husband
(Yizhan)
.

.
Happy Reading~(⁠✿⁠^⁠‿⁠^⁠)
.

.

🐢🐢🐢

Xiao Zhan masih gemetaran karena Yibo melakukannya lagi, terus-menerus bermain-main dengan tubuhnya, di tempat yang sama sekali tidak ada rahasia. Salah satunya di kantor. Meskipun ruangan Yibo tertutup, tapi para karyawan lain pasti bisa melihat bayangan saat ia berada di atas meja kerja Yibo dan di atas file-file penting itu. Juga saat Yibo mendaki tubuhnya dari betis sampai ke dahi.

Karyawan lain pasti juga bisa mendengar erangannya saat orgasme, meskipun sebenarnya dia sudah menahan diri untuk tidak bersuara. Dan sekarang Xiao Zhan harus melihat tatapan semua orang begitu dirinya keluar dari ruangan Bos. Mereka pasti berpikir jika dirinya telah menggoda Tuan Wang yang jadi idola mereka.

Tuan Wang yang tampan itu sudah direbut oleh Xiao Zhan yang hanya seorang pegawai Administrasi biasa. Harusnya dia tidak perlu perduli pada pandangan orang-orang terhadapnya. Mereka semua mau apa? Walau bagaimanapun Xiao Zhan adalah istri sah dari Tuan Wang, namun sayangnya mereka tidak tahu apa-apa.

Begitu kembali ke ruangannya, Xiao Zhan harus mendapati pandangan aneh yang sama dari Timmy. Pria cantik itu meninggalkan katalog-katalognya dan mendekatinya.

Timmy duduk di atas meja sambil menarik kemeja yang di pakai Xiao Zhan agar dia bisa melihat sesuatu ke dalam sana, beberapa tanda merah di dada membuatnya semakin terperangah. Tergagap ia bertanya, "Kalian bercinta di kantor?"

"Tidak sampai begitu, hanya bermesraan sedikit!"

"Tapi kau mendesah, Zhanzhan!" Timmy berusaha untuk tidak bersuara lantang. Di tahan-tahan nadanya sebaik mungkin. "Semua orang menonton bayangan erotis di dalam ruangan Bos tadi sambil menggigit bibir masing-masing. Kalian memutuskan untuk mengumumkannya dengan itu?" Tangan serta badannya ia gerak-gerakan agar menyerupai bayangan yang tadi di lihatnya.

"Entahlah." Bahu Xiao Zhan angkat sekilas.

Semuanya begitu tiba-tiba saat Yibo memanggilnya untuk masuk ke ruangannya dan menarik dirinya ke pangkuan lalu mencumbunya dengan begitu panas nan erotis, kemudian berlanjut ke hal yang lebih dari sekedar bercumbu. Dia tahu kalau cepat atau lambat dirinya harus terbiasa akan sikap Yibo yang satu ini.

Tapi untuk melakukan itu di kantor, Yibo seolah-olah ingin ia mati sebab pandangan teman-teman sekantornya.

"Sepertinya aku mau berhenti bekerja."

"Berhenti bekerja karena hal ini? Kau mau melarikan diri, Zhanzhan?"

"Bukan, kenapa harus melarikan diri? Aku ini istri sah, bukan selingkuhan. Masalahnya aku lelah kalau harus bertemu dengannya setiap saat, di rumah, di kantor, lama-lama bisa bosan."

"Benarkah?" Yibo tiba-tiba saja sudah berdiri di depan pintu ruangan kerja Xiao Zhan. Pria tampan itu bertolak pinggang dan mengeluarkan wajah kecewa. "Jadi bagimu aku semembosankan itu?"

Walau kelat, Xiao Zhan menelan ludahnya, dia kembali saling pandang dengan Timmy, ia merasa sedang diliputi sebuah perasaan yang tidak bisa di sangkanya akan hadir di dalam dirinya. Takut Yibo marah dan meninggalkannya.

"Aku tidak."

"Sudahlah. Aku kabulkan permintaanmu Xiao Zhan. Kau dipecat dan mulai sekarang, tinggallah di rumah dan tidak perlu datang ke kantor lagi. Kau hanya perlu menghabiskan uang suamimu karena dia pasti bingung untuk siapa dirinya bekerja jika istrinya juga mencari uang. Sekarang ayo siapkan semua barangmu, kita harus pergi.'

Husband? [Yizhan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang